Wednesday, July 30, 2014

Keistimewaan Orang Bertaqwa

Berikut ini adalah beberapa keterangan dari Al Quran dan Hadis yang menyebutkan kelebihan-kelebihan yang diperoleh orang bertaqwa. Moga-moga kita menjadi lebih bersemangat untuk berusaha keras menjadi orang yang bertaqwa.
Mendapat ilmu yang bermanfaat
"Wattaqullaha wayua`limukumullahu". Maksudnya: "Bertaqwalah kepada Allah, niscaya Allah akan mengajar kamu." (Al Baqarah:282)
Lepas dari masalah kehidupan
Barangsiapa yang bertaqwa pada Allah, Allah akan lepaskan dia dari masalah hidup [At Thalaaq: 2]
Mendapat rezeki dari sumber-sumber yang luarbiasa
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya
(At Thalaq:3)
Urusannya dipermudah
Maksudnya:
"Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya"
(At Thalaq:4)
Mendapat pembelaan dari Allah
Maksudnya: "Allah menjadi pembela bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al Jasiyah:19)
Amal ibadah diterima
"Sesungguhnya amal ibadah yang diterima Allah ialah dari orang yang bertaqwa." (Al Maidah:27)
Mendapat berkat dari langit dan
berkat dari bumi

Maksudnya:" Jika penduduk satu kampung beriman dan bertaqwa, Tuhan akan bukakan berkat dari langit dan bumi." (Al A`raf:96)
Mendapatkan bekal dunia dan
bekal akhirat

Maksudnya: "Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa" [Al Baqarah 197]
Mendapat ilmu firasat
"Ittaqu firosatul mukmin, fainnahu yanzuru binurillah".
Maksudnya: "Takutilah firasat orang mukmin kerana mereka melihat dari cahaya Allah." (Riwayat Tarmizi)
Mewarisi bumi, artinya mendapat kekuasaan di bumi.
Maksudnya: "Akan Aku wariskan bumi ini kepada hamba-hamba-Ku yang soleh (bertaqwa)." (Al Anbiya:105)
Mendapat bantuan dari Allah
"Wakana haqqan `alaina nasrul mukmininn", Maksudnya:
"Berhak atas Kami membantu orang mukmin." (Ar Rum:47)

Sistem Taqwa

Taqwa adalah salah satu hal paling penting yang perlu diusahakan oleh setiap orang Islam. Taqwa tidak berdiri sendiri, oleh karena itu dalam tulisan ini saya coba ulas kaitan antara taqwa dengan beberapa hal yang berkaitan erat dengan taqwa itu sendiri. Berikut ini adalah skema beberapa perkara yang menjadi komponen taqwa, serta hasil yang didapat dari taqwa itu sendiri:




Syarat taqwa adalah perkara-perkara yang perlu ada dan musti diperhatikan supaya jalan untuk mencapai taqwa itu menjadi mudah.
Rukun taqwa ialah tiang yang menjadi dasar tegaknya taqwa.
Metode taqwa adalah teknik yang dapat dilakukan untuk mempermudah mencapai taqwa.

Senang Dengan Puasa Dan Puasa Dalam Kesenangan

Ada orang yang mendapatkan kesenangan dengan puasa, dan ada juga yang bersenang-senang selama bulan puasa. Berikut ini ulasan dari keduanya.
 
Senangnya berpuasa antara lain adalah:

1. Pahala Berlipat ganda
Bulan Ramadhan dapat diumpamakan seperti bulan menerima `bonus' tahunan bagi orang mukmin karena pahala berlipat ganda adalah rahmat Allah SWT yang tidak terhingga. Segala kebaikan diberi bonus pahala yang akan meninggikan derajat di Akhirat nanti. Ganjaran ini mendorong manusia untuk melebihkan amal. Lantas manusia berebut-rebut memburu bonus pahala selama sebulan ini. Seandainya satu pahala dibalas oleh Allah SWT dengan sekuntum bunga syurga maka nilainya lebih tinggi berbanding nilai dunia dan segala isinya.
2. Dibuka pintu syurga
Ini sebagai tanda bahwa Allah SWT membentangkan rahmat-Nya dengan luas di bulan Ramadhan agar hamba-Nya lebih senang memperbanyak amalan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Ditutup pintu Neraka
Bukan saja pintu neraka ditutup, malah siksa kubur juga turut dihentikan sepanjang bulan ramadhan ini. Para mukmin tentulah mengharapkan keampunan Allah SWT. Penutupan pintu neraka itu sebagai isyarat bahwa Allah SWT mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang memohon di bulan Ramadhan.
4. Syaitan dibelenggu
Bagi memudahkan orang mukmin memperolehi kesempurnaan puasa dan beribadat, maka dibebaskan mereka dari gangguan syaitan. Tentulah lebih ringan beribadah dalam keadaan hanya sekadar berhadapan dengan dorongan nafsu sahaja. Artinya dua musuh utama manusia sudah dikurangi sehingga tinggal satu saja. Tentu lebih mudah bertarung dengan satu musuh berbanding dua.
5. Pengisian rohani
Walaupun sekadar sunnah muakkad, shalat terawih bertujuan untuk mengisi rohani. Dalam keadaan fisik sedikit lemah, nafsu sedikit dikekang dan didera maka serentak dengan itu ada pula program pengisian rohani. Ini karena kekuatan rohani (batin) amat penting dalam memikul beban dan tanggungjawab sebagai mukmin. Inilah faktor penentu baik seseorang itu mampu memikul perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Apabila rohani kosong atau lemah, ibadah yang lain pun turut lemah, syariat longgar, disiplin hidup pun tidak ada , akhlak pula hancur musnah. Maka, banyaklah terjadi berbagai perkara negatif. Hilang kebahagian dan keharmonian hidup.
6. Kesehatan jasmani dan rohani
Perut kita diistirahatkan selama sebulan untuk mengembalikan fungsinya yang telah bekerja sepenuh masa di bulan lain. Kita tidak didorong untuk mengisi perut diwaktu malam walaupun telah kosong di waktu siang. Prinsip umat Islam dalam soal makan ialah "makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang" memberi efek pengurangan penyakit di kalangan umat Islam.
7. Penghematan
Waktu siang sudah tentu tidak ada belanja untuk makan minum yang biasanya 3 kali sehari. Selain itu, aktivitas berjalan-jalan dan seperti itu dikurangi . Waktu malam pula selain berbuka sedikit, makan malam serta sahur, tentulah tiada lagi tumpuan kepada makan karena beribadah dan tidur. Sekiranya penghayatan sebegini berlaku tentulah dapat menghemat belanja serta tanpa berlebihan dan mubazir . Dan elok pula kalau belanja itu dialihkan kepada sedekah dan kebaikan lain demi mendapatkan pahala.
8. Kehalusan perasaan dan ketajaman akal
Rasulullah SAW dan para sahabat sehingga ahli sufi memilih makan sekadar memperoleh tenaga untuk beribadah dan bekerja karena hal ini menjadikan perasaan bertambah halus, peka atau sensitif, dapat merasakan kebesaran Allah SWT serta mudah tersentuh hati terhadap dosa. Akal juga tajam dan dapat mengenal kebenaran. Ahli tafsir dan hadis sangat mementingkan kehalusan perasaan untuk dapat merasakan roh wahyu dan hadis. Tajam pula akal hingga mudah memahami sesuatu maksud baik tersurat atau tersirat. Para pemimpin pula mudah dapat merasakan gelombang kehidupan masyarakat. Susah senang masyarakat mudah terasa oleh hatinya.
9. Merasakan kesusahan fakir miskin
Orang yang sentiasa kenyang umumnya menyangka orang lain pun kenyang seperti dirinya, tidak pernah merasakan bagaimana sakitnya penderitaan dan kelaparan golongan fakir miskin. Melalui puasa bulan Ramadhan, golongan kaya dan para pemimpin turut merasai bagaimana nasib fakir miskin yang sering kelaparan. Agar dengan itu datangnya rasa simpati orang kaya dan pemimpin terhadap mereka yang dalam kesempitan hidup.
10. Zakat Fitrah
Manifestasi dari simpati golongan kaya itu, maka Allah mengajarkan pula tanggungjawab sosial dengan diwajibkan zakat fitrah. Selain mensucikan kecacatan berpuasa, hal ini juga merupakan satu bentuk jalan penyelesaian untuk meringankan sedikit beban golongan kurang berada. Ini termasuk memberi kegembiraan kepada mereka ketika berhari raya. Selain itu, Allah SWT menganjurkan agar jurang perbedaan antara golongan-golongan ini tidak terlalu ketara. Zakat Fitrah itu adalah sebagai contoh sistem perlaksanaan saja. Semestinya mestilah memberi lebih dari ketetapan yang dibuat oleh pihak berkuasa agama.

Puasa dalam bersenang-senang
1. Makan lebih dari biasa
Penjualan berbagai makanan ada dimana-mana saja yang umum ada dibulan puasa sahaja. Hal ini merangsang nafsu makan. Berbuka dan makan malam seolah-olah menebus kembali perut kosong sepanjang siang. Malah memilih makanan yang paling dipersetujui oleh selera.
2. Belanja berlebihan
Ada juga orang yang sepanjang Ramadhan belanjanya lebih banyak dibandingkan hari biasa. Selera belanja di waktu siang tidak dijaga sehingga memborong apa saja. Selepas berpuasa sedikit, sudah terasa kekenyangan karena perut penuh. Akhirnya terjadi mubazirpembaziran. Sepatutnya makan disesuaikan dengan porsi yang lazim di bulan bukan Ramadhan.
3. Kekenyangan
Lantaran asyik membesarkan makan, sembahyang maghrib seringkali terlewat. Malah ada yang terus menghadap hidangan hingga sampai di ujung waktu maghrib. Sembahyang terawih pula hilang rasa kehambaan sebaliknya rasa terpaksa, malas, terbeban, letih dan mengantuk.
4. Kenduri setiap malam
Ada juga di antara masjid dan surau yang anggotanya dari kalangan orang-orang kota dan berada , ada yang bergilir membelanjakan uang banyak untuk berbuka di masjid. Yang berbuka itu pula terdiri dari kalangan mereka-mereka juga. Maka, berkendurilah tiap-tiap malam. Alangkah indahnya jika golongan yang semestinya menikmati nikmat tersebut. Apa salahnya kenduri itu dipindahkan ke masjid atau surau penduduk miskin .
5. Hari Raya
Belum pun tiba bulan puasa, ada di antara mall dan pertokoan sudah mempromosikan jualan hari raya. Inilah satu tradisi yang sukar untuk dihentikan. Umat Islam pula terlalu memberi perhatian kepada sambutan hari raya. Akibatnya, hilang pengertian hari raya yang sesungguhnya. Kesibukan dengan pakaian baru, perabot baru, mangkuk baru, bunga plastik baru, cat rumah baru, kue lebaran baru menyebabkan hilang nya perhatian untuk membesarkan puasa dan mencapai kemenangan (perayaan) menewaskan kerasukan nafsu.
"Orang yang senang berpuasa, Ramadhan ditunggu dengan kegembiraan dan sedih apabila tamat. Orang yang berpuasa senang-senang, tersiksa jiwanya karena kedatangan Ramadhan dan merasa lega dan gembira apabila Ramadhan tamat"

Kunci Keberhasilan Manusia

Manusia dalam memperoleh kemenangan secara umum menempuh 2 macam cara, yaitu cara biasa dan cara ajaib.
Cara biasa ini adalah dengan kekuatan fisik/lahiriah semata-mata. Cara ini dalam istilah bahasa Arab disebut sebagai quwwah. Pencapaian kemenangan melalui ilmu pengetahuan & teknologi seperti yang dilakukan oleh peradaban Barat di zaman ini termasuk dalam cara ini.
Cara ajaib terbagi lagi menjadi beberapa cara, yaitu:
  • Mukjizat, yaitu kelebihan yang diberikan Allah kepada para Nabi & Rasul.
  • Karomah, yaitu kelebihan yang diberikan Allah kepada orang-orang bertaqwa, kepada para wali Allah.
  • Maunah (pertolongan), yaitu kelebihan yang diberikan Allah kepada orang-orang sholeh biasa yang belum bertaqwa, namun orang-orang ini ada sebab-sebab tertentu untuk mendapat kelebihan tersebut. Misalnya orang-orang ini ada guru, ada amalan berkat, dan sebagainya.
  • Istidraj (sihir), yaitu kelebihan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang dimurkaiNya. Termasuk di sini adalah para dukun.
Sumber keberhasilan yang terbaik adalah dengan cara karomah, karena inilah yang paling membuat manusia dekat dengan Allah. Cara biasa/quwwah dapat membuat manusia merasa tidak perlu dengan Allah, karena manusia anggap keberhasilan tersebut semata-mata hasil kerja dia sendiri.

Peran Ahlulbait di Nusantara

Nusantara di zaman Majapahit
Dalam pelajaran sejarah Indonesia, sering kita dengar bahwa salah satu kelompok yang banyak mendakwahkan Islam di Nusantara adalah wali songo. Namun jarang kita dengar bahwa sebagian walisongo itu adalah keturunan ahlul bait.
Berikut ini beberapa orang walisongo yang termasuk dalam ahlul bait.
  • Maulana Malik Ibrahim
  • Maulana Rahmatullah (Sunan Ampel
  • Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)
  • Maulana Syarifuddin Hasyim (Sunan Drajat)
  • Raden Paku (Sunan Giri)
  • Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
sebagai contoh, silsilah dari Maulana Malik Ibrahim adalah sebagai berikut: Maulana Malik Ibrahim ibnu Barokat Zainul-Alam ibni Jamaluddin Al-Hussein (Sayyid Hussein Jamadil Kubra) ibni Ahmad Syah Jalal ibnui Abdullah ibnu Abdul Malik ibnu Alawi Amal Al Faqih ibni Muhammad Shahib Mirbath ibni Ali Khali' Qasam ibni Alawi ibni Muhammad ibni Alawi ibni Ubaidillah ibni Ahmad Muhajirulah ibnu Isa Al Rumi ibni Muhammad Naqib ibnu Ali al Uraidhi ibni Jaafar Sadiq ibni Muhammad Al Baqir ibni ALi Zainal Abidin ibni Al Hussein ibni Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW
Selain sebagai walisongo yang menyebarkan agama Islam, peranan ahlul bait adalah di pemerintahan kesultanan. Berikut ini adalah kesultanan Islam Indonesia yang pernah berada di tangan ahlul-bait Rasulullah SAW:
  • Kesultanan Aceh
  • Kesultanan Deli
  • kesultanan Palembang
  • Kesultanan Bintoro Demak
  • Kesultanan Cirebon
  • Kesultanan Banten
  • Kesultanan Pontianak
  • Kesultanan Ternate
  • Sunan Pakubuwono di Surakarta
Peran ahlul bait di kesultanan Filipina :
  • Kesultanan Sulu (sekarang di Filipina)
  • Kesultanan Mindanao/Maguindanao
Peran ahlul bait di kesultanan Melayu :
  • Kesultanan Brunei
  • Raja-raja Perlis (semenanjung Malaysia)
  • Raja Kelantan, Patani dan Champa
  • Negeri Sembilan
  • Kesultanan Johor-Pahang
  • Kesultanan Terengganu
  • Raja-raja Riau
  • Kesultanan Selangor
  • Kesultanan Perak
  • Kesultanan Kedah
Kalau kita perhatikan, sebenarnya banyak ahlul bait yang ada di nusantara, baik sebagai ulama seperti walisongo, sebagai penguasa kesultanan, maupun sebagai orang biasa.
Banyaknya keturunan Rasulullah SAW di daerah nusantara ini sejalan dengan hadis berikut: "Kami ahlul bait telah Allah SWT pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia. Kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran sepeninggalanku kelak sehingga datangnya suatu kaum dari sebelah timur yang membawa bersama mereka panji-panji hitam ....".
Dari hadis ini, ada kesempatan bagi kawasan Melayu ini sebagai awal kebangkitan Islam kedua, di tengah keadaan dunia yang sudah sangat rusak hari ini. Adanya ahlul bait yang berperan di nusantara nampaknya bukanlah sesuatu yang kebetulan.

Sikap Muslim Terhadap Imam Mahdi

Berikut ini beberapa macam sikap orang Islam terhadap isu Imam Mahdi:
  1. Menolak akan adanya Imam Mahdi
  2. Menerima akan adanya Imam Mahdi, namun beranggapan kedatangan Imam Mahdi bukan dalam waktu dekat.
  3. Menerima adanya Imam Mahdi dalam waktu dekat, namun pasif saja menunggu kedatangannya. Kalau nanti ada, ya ikut. Ada yang menyebut golongan ini sebagai fatalistik.
  4. Orang yang memperjuangkan Islam , namun kurang setuju pembahasan Imam Mahdi dalam perjuangan, karena ditakutkan dengan adanya keyakinan terhadap Imam Mahdi, orang akan jadi malas berjuang. Kelompok ini adalah reaksi terhadap nomor #3 di atas. [contoh 1] [contoh 2]. Bagi golongan ini Imam Mahdi dan berjuang adalah dua hal yang tidak dapat digabungkan.
  5. Menerima adanya Imam Mahdi, dan melakukan hal-hal untuk  munculnya Imam Mahdi

Tokoh Kegemilangan Islam Dalam Sejarah

Kalau ada pembahasan mengenai kegemilangan islam, yang digembar-gemborkan oleh barat selalu ahli falsafah beragama islam. Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Khawarizmi, ibn Khaldun dan lain-lainnya. Karena penemuan2 sainsnya mereka dianggap cemerlang. Al Ghazali selalu dicemooh, Imam Syafii tidak pernah diceritakan sejarahnya. Imam Fakhrurrazi tidak pernah disebut. Apalagi Syeikh-syaikh Tarikat seperti Bahauddin Naqsyabandi, Abu Hasan Syazili, Ahmad Tijani, Abdulqadir Jailani. semuanya hanya dikatkan dengan kisah-kisah mistik yg tidak logis, jumud dan dianggap anti kemajuan duniawi.

Berikut ini perbandingan antara dua golongan yg sama2 islam yang satu ahli falsafah dan ahli sains, yang satu lagi ahli sufi dan pemimpin tarikat.

Ibnu Khaldun & Imam Bahauddin Naqsyabandi
Ibnu Khaldun dalam kitabnya muqaddimah, menganalisa tentang masyarakat & menulis ilmu kemasyarakatan.

Imam Bahauddin Naqsyabandi, pengasas tarikat naqsyabandiyah, mendidik pengikutnya satu demi satu. Dari yang jahat, jadi bertaubat, dari yg tidak kenal Allah, sampai menjadi kenal Allah, dari berpecah belah menjadi bersatu dan bersaudara karena Allah. Kemudian menyusunnya menjadi satu masyarakat. Pada masa jayanya tarikat ini pernah memiliki sebuah kota yang mereka bangun sendiri di Bukhara. Sampai sekarang bekas2nya masih bisa dilihat. Syaikh ini menyusun masyarakat, membuat project2 islam sampai muncul sebuah kota, yang disana orang dapat melihat dan merasakan keindahan islam dalam bentuk nyata.
Lebih hebat mana ? Yang berteori tentang masyarakat yang sudah ada,atau yang menyusun masyarakat dari awal ?

Imam Ghazali bukan hanya ahli tasawuf
Tahukah anda bahwa Imam Ghazali bukan hanya ahli tasawuf ? sebelum beliau menjadi ahli sufi beliau adalah ulama fiqh yang sangat pakar, bahkan menjadi rektor universitas Nizhomiah di Baghdad. Buku2 yang beliau tulis bukan hanya tentang tasawuf, tapi juga tentang sejarah, dan banyak lagi. lebih dari 300 buku. 300 buku tsb ditulis setelah beliau selesai bersuluk di menara masjid umawiyah di syiria. Beliau bersuluk ketika berumur 40 tahun, sedangkan beliau meninggal di usia 54 tahun. Artinya 300 buku / 14 tahun = 4 minggu satu buku. Bukunya bukan buku tipis2 , tetapi tebal2, termasuk di antaranya Ihya Ulumuddin dan Al Mustasyfa. Kira2 hebat mana ahli tasawuf & ahli falsafah ? Bisakah ahli falsafah membuat buku secepat itu tanpa referensi ? Selain itu beliau juga sempat mendidik murid2 nya, membentuk jemaah islamiah. thoifah islam dimasanya.

Ibnu Sina & Imam Jalaludin as Sayuti
Kita bandingkan lagi yg lain, Ibnu sina misalnya, penelitian yg dia tulis hanya di bidang ilmu kesehatan semata. Ilmu yg sedikit itulah yg diambil oleh barat. Tahukah anda tentang Imam Jalaluddin as Sayuti (hidup di th 900an Hijriah)?

Umur beliau pendek, hanya 53 tahun. Beliau mulai mengarang sewaktu berumur 40th dan menghasilkan 600 kitab. artinya 13 tahun 600 kitab = 2 minggu per kitab. Kitab ini tidak ada yang tipis, semua tebal-tebal dan berisi berbagai jenis ilmu. Termasuk Al Itqan fi Ulumil quran, Al hawi lil fatawa, Tafsir jalalain, Jamius Shogir. Termasuk juga buku pengobatan Thibbun Nabawi. Buku ini berisi berbagai resep obat dan khasiat berbagai Tumbuhan. Kira2 dgn umur yg begitu pendek dan kitab yg begitu banyak, sempatkah Imam Sayuti melakukan penelitian ?
Imam Sayuti tidak perlu penelitian. Karena dalam kitab At Tabaqatul Qubra tulisan Imam Sya'rani diceritakan Imam Sayuti ini 75 kali bertemu dgn ruh rasulullah secara yakazah (secara sadar, bukan mimpi) dan dia sempat bertanya tentang ilmu kepada Rasulullah.
Ini suatu hal yang sangat kontroversial. Tapi buktinya nyata, 600 kitab karangan beliau ini masih ada sampai sekarang. Dan inilah sebenarnya kekuatan utama ummat Islam, yaitu kemampuan untuk berhubungan langsung dengan ruh Rasulullah SAW.

Thariq ibnu Ziyad
Inilah juga rahasia kemenangan Thariq ibn Ziyad di Spanyol. Dia berani membakar kapalnya, karena berkat ketaqwaannya, setelah dia mendarat di pantai Gibraltar, dia melihat Rasulullah SAW dan 313 Tentara Badar sedang tersenyum dihadapannya. Artinya bantuan Allah sudah datang, kemenangan pasti didepan mata.

Penutup
Untuk dapat mengkaji dan mengulang kegemilangan Islam yang pernah terjadi , kita perlu mengkaji aspek batin kegemilangan tersebut, tidak semata-mata aspek lahiriahnya saja. Kegemilangan di bawah para ahli filsafat yang beragama Islam sebenarnya tidak termasuk kegemilangan Islam, karena hal itu tidak pernah disebut dalam kriteria dari Rasulullah. Sebenarnya ada beberapa kegemilangan Islam yang pernah disebut oleh Rasulullah sebagai berikut:
  • Kegemilangan zaman Rasulullah sampai dengan 3 abad setelahnya. Hal ini disebut di dalam hadis: "Sebaik-baiknya kurun adalah kurunku, kurun sesudahnya , dan kurun sesudahnya".
  • Kegemilangan di setiap awal kurun, sesuai dengan hadis: "Sesungguhnya Allah akan mengutus pada umat ini setiap awal kurun (abad) seorang mujaddid yang memperbaharui urusan agama-Nya".
  • Kegemilangan di akhir zaman. Hal ini dapat dikaji dari hadis-hadis tentang akhir zaman, terutama hadis tentang Imam Mahdi. Disebutkan bahwa "Kalau tidak tinggal dari dunia kecuali sehari, niscaya Allah panjangkan hari itu sampai diutuskan kepadanya seorang lelaki dari keluargaku sama namanya dengan namaku dan nama ayahnya dengan ayahku dan dia memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman". Pada sat ini dunia telah sangat dipenuhi dengan kezaliman, tetapi niscaya kezaliman ini akan diganti dengan keadilan.

Ulama Dalam Islam

Akhir-akhir ini istilah ulama sering hanya diartikan dari segi bahasa saja, yaitu orang yang memiliki ilmu. Jika kita pakai definisi ini, maka makin banyak ilmu yang dimiliki seseorang, makin alim lah dia, maka dia disebut ulama. Jika demikian, maka di hari ini tempat untuk belajar menjadi ulama adalah di perguruan tinggi, seperti di Institut Teknologi Bandung.

Dalam kajian ilmu Islam, dalam mengkaji suatu istilah tidak hanya dari segi bahasa saja, namun juga dari segi syara', terutama pada istilah-istilah yang dijelaskan di dalam Al Quran dan Hadis. Istilah ini tidak dapat dimaknai hanya dari segi bahasa saja, namun harus memperhatikan uraian yang ada di dalam Al Qur'an maupun hadis.

Menurut Al Ghazali, Ilmu yang dikuasai seseorang dapat masuk ke dalam salah satu hukum berikut:
  • Wajib / fardhu, baik fardhu 'ain maupun fardhu kifayah
  • Sunat
  • Mubah/ boleh
  • Makruh
  • Haram
Seorang muslim tentu saja hanya akan mempelajari & menguasai serta mengamalkan ilmu-ilmu yang bersifat wajib dan sunat, serta ilmu mubah yang dapat diarahkan kepada kemanfaatan umat.

Istilah ulama disebut juga dalam Al Quran sebagai berikut:
Artinya kalau ada orang yang tidak ada rasa takut pada Allah, dia bukanlah seorang ulama.
Rasulullah bersabda bahwa:
"Ulama itu pewaris para Nabi".(Riwayat Abu Daud dan At Tarmizi)
Kita tahu bahwa para Nabi itu kebanyakannya meninggal tidak mewariskan harta, namun mereka mewariskan ilmu wahyu. Ilmu wahyu ini kalau dipahami & diamalkan akan menjadikan seorang itu akhlaknya baik, kepribadiannya mulia. Jadi artinya ulama itu orang-orang yang mempunyai sifat-sifat pribadi menyerupai para Nabi. Jadi untuk mengecek seorang itu ulama atau bukan, tinggal dicek saja apakah kepribadiannya ada menyerupai kepribadian Rasulullah yang disebut dalam Al Quran maupun Hadis.

Kewajiban Muslimin Terhadap Ahlulbait

Berikut ini hak-hak ahlul bait , yang sepatutnya diperhatikan oleh kaum muslimin. Sebenarnya ada banyak sekali, namun saya ringkaskan agar lebih singkat namun tetap dapat melihat gambaran global.
Hak memperoleh harta ghanimah
"Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [Al Anfaal:41]
Hak selawat
Salawat yang dibaca setiap tahiyyat akhir: "Ya Allah, limpahkan selawat untuk Muhammad dan keluarganya ..... "
Rasulullah berpesan agar umat Islam mencintai ahlul bait
Imam Muslim meriwayatkan hadis Rasulullah SAW tentang Hassan : "Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah dia, dan cintailah siapa yang mencintainya"
Hadis diriwayatkan dari at-Tharabani : "Belum sempurna keimanan seorang hamba Allah sebelum kecintaannya kepadaku melebihi kecintaanya kepada diri sendiri; sebelum kecintaannya kepada keturunanku melebihi kecintaannya kepada keturunanya sendiri; sebelum kecintaannya kepada ahlul baitku melebihi kecintannya kepada keluarganya sendiri, dan sebelum kecintaannya kepada zatku melebihi kecintaannya kepada zatnya sendiri"
Ibnu 'Abbas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Cintailah Allah atas kenikmatan yang diberikanNya kepadamu sekalian dan cintailah aku dengan mencintai Allah dan cintailah ahlul baitku karena mencintaiku"
Ad Dailami meriwayatkan hadis dari Sayyidiina Ali yang menyebut sabda Rasulullah SAW: "Di antara kalian yang paling mantap berjalan di atas sirath ialah yang paling besar kecintaannya kepada ahlul baitku dan para sahabatku."
Imam Mahdi pemimpin akhir zaman adalah ahlul bait
Hadis Imam At-Tarmidhi: "Dunia tidak akan berakhir sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang lelaki dari keluargaku yang namanya menyerupai namaku"
Umat Islam musti menghormati serta membantu ahlul bait
Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan hadis: "Empat golongan yang akan memperolehi syafaatku pada hari Kiamat: orang yang menghormati keturunanku, orang yang memenuhi keperluan mereka, orang yang berusaha membantu urusan mereka pada saat diperlukan, dan orang yang mencintai mereka dengan hati dan lidahnya."
At-Tharabani mengemukakan hadis dari Abdullah ibnu Umar RA yang mengatakan: "Allah SWT menetapkan 3 'hurumat' (hal-hal yang wajib dihormati dan tidak boleh dilanggar). Barangsiapa menjaga baik-baik 3 hurumat itu, Allah akan menjaga urusan agamanya dan keduniaannya. Dan barangsiapa tidak mengindahkannya, Allah tidak akan mengindahkan sesuatu baginya. Para sahabat bertanya, Apa 3 hurumat itu ya Rasulullah ? Baginda menjawab: hurumatul Islam, hurumatku dan hurumat kerabatku."
Menjaga hubungan ahlul bait dan jangan membenci mereka
Abu Said Al Khudri RA berkata telah bersabda Rasulullah SAW "Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaaanNya, sesungguhnya seseorang tidak membenci kami, ahlul bait melainkan Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka" (HR Al Hakim)

Siapakah Ahlul Bait

Sering menjadi pertanyaan, mengapa keturunan Sayyidatina Fatimah az Zahra disebut sebagai ahlul bait, padahal mereka keturunan dari puteri Rasulullah, bukan keturunan putera Rasulullah. Berikut ini adalah beberapa alasannya.

Sumber 1

Surat Al Ahzab:33: "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." Ada sebuah hdis sahih riwayat Abu Said Al-Khudri, di mana Rasulullah s.a.w menegaskan "Ayat itu turun mengenai lima orang, Aku sendiri, Ali (bin Abu Thalib), Fatimah, Al-Hassan dan Al Hussein"

Sumber 2

Hadis al-Kisa', dikemukakan oleh Imam at-Tarmizi, berasal dari Ummul Mukminin, Ummu Salamah. Beliau menyatakan: "Ayat (Al Ahzab:33) turun di rumah tinggalku. Ketika itu di rumahku sedang berkumpul Ali, Fatimah, Al-Hassan dan Al-Hussein. Rasulullah SAW kemudian menyelimuti mereka dengan sehelai kain kisa (jenis pakaian yang sangat longgar) sambil berucap: "Mereka itulah ahlul baitku. Allah telah menghapuskan dosa (kotoran) dari mereka dan telah mensucikan mereka"" .

Sumber 3

Kesaksian Abul-Hamara yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Mardawaih: "Selama 8 bulan berada di Mekah aku menyaksikan , tiap kali Rasulullah SAW keluar hendak menunaikan shalat di masjid, baginda selalu menghampiri Ali bin Abu Thalib di tempat kediamannya. Sambil berpegang pada pintunya baginda berucap: "Marilah shalat, sungguhlah Allah hendak menghapuskan kotoran dari kalian, hai Ahlul bait, dan Dia benar-bendar hendak mensucikan kalian".
Jadi pengertian ahlul-bait Rasulullah SAW yang berarti Sayyidina Ali, Fatimah, Al Hassan dan Al Hussein telah disetujui dengan bulat oleh para ulama salaf dan khalaf.

Sumber 4

Kedudukan Sayyidina Ali, Fatimah, Al Hassan dan Al Hussein dan keturunannya sebagai ahlul bait diperkuat dengan ayat Al Quran tentang peristiwa 'Mubahalah: Ali Imran:61: "Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta."
Para ahli tafsir dan ahli hadis menjelaskan yang dimaksud dengan 'anak anak kami' ialah Hassan & Hussein, yang dimaksud dengan 'para wanita kami' ialah Sayyidatina Fatimah az Zahra, dan yang dimaksud dengan 'diri-diri kami' ialah Rasulullah SAW dan Sayyidina 'Ali. Kesimpulan ini berdasarkan hakikat bahwa ketika kejadian tersebut , yang dipanggil oleh Rasulullah SAW menghadirkan mubahalah dengan kaum Nasrani Najran adalah Sayyidina Ali, Fatimah az Zahra, Al Hassan dan Al Hussei

Sumber:
  • Ahlul -Bait (Keluarga) Rasulullah SAW dan Kesultanan Melayu , karangan Hj Muzaffar Dato' Hj Mohamad & (Tun) Suzana (Tun) Hj Othman

Susahnya Shalat Zaman Sekarang

Saya tertarik membaca blog pak Ary Ahmad Arman tentang shalat khusyu . Shalat yang khusyu tentulah sangat diinginkan oleh semua umat Islam.
Ketika saya introspeksi, saya merasakan di zaman ini sebenarnya susah banget mau shalat yang betul/sah, apalagi mau shalat khusyu. Permasalahan shalat zaman sekarang antara lain sebagai berikut
  1. Menyediakan waktu untuk shalat. Ketika sudah masuk waktu shalat, ada saja alasan untuk menunda shalat. Sedang rapat, sedang mengajar, ada deadline pekerjaan dan lain sebagainya. Ujung-ujungnya shalat ditunda, padahal para sahabat Rasulullah merasa sangat bersalah kalau sampai tidak shalat awal waktu. Rasulullah sendiri berpesan adalah shalat awal waktu lebih baik daripada setelah itu.
  2. Mencari tempat yang suci untuk shalat. Banyak tempat shalat yang terkena najis sehingga tidak dapat dipakai shalat. Uraiannya dapat dibaca di tips shalat sah, selain itu ada juga kawan saya yang membuat ulasan khusus tentang masalah najis di toilet.
  3. Tajwid. Dalam shalat ada beberapa bacaan yang perlu diucapkan secara jelas, tidak hanya dalam hati. Kalau tajwidnya tidak sesuai, dikhawatirkan arti yang kita ucapkan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Uraian dapat dibaca di tulisan tentang bacaan shalat yang wajib didengar sendiri.
  4. Ilmu tentang shalat. Amalan tanpa ilmu akan tertolak, demikan pula shalat tanpa mengetahui rukun shalat dan syarat sah shalat tidak diterima amalannya. Untuk ini perlu sekali-sekali melakukan penyegaran ilmu ibadah shalat.
Sekian dulu tentang shalat yang betul & sah. Tulisan tentang shalat khusyu nampaknya perlu ditunda dulu.

Tips Menjaga Sahnya Ibadah Shalat

Syarat sah ibadah shalat adalah sebagai berikut:
  1. Suci dari hadas kecil dan hadas besar
  2. Suci dari najis
  3. Menutup aurat dengan pakaian yang suci
  4. Berdiri di tempat yang suci
  5. Mengetahui waktu masuk shalat
  6. Menghadap kiblat
Berikut ini adalah sumber najis yang dapat terbawa ke tempat shalat:
  1. Lantai toilet biasanya terkena percikan najis dan tidak disucikan. Jika kaki tidak menggunakan alas kaki, maka najis tersebut dapat menempel di kaki.
  2. Lantai yang tidak disucikan umumnya sempat terinjak oleh banyak orang yang lalu lalang dengan sepatu. Jika sepatu ini sempat menginjak najis di tempat lain, entah kotoran, bangkai, dan sebagainya, maka semua tempat yang terinjak oleh sepatu ini menjadi bernajis walaupun tampaknya bersih.
  3. Kaki yang terkena najis dan dalam keadaan basah dapat memindahkan najis ke tempat-tempat yang disentuhnya.
Dengan memperhatikan sumber najis terserbut, maka menjaga kesucian tempat shalat, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Gunakan alas kaki (sandal) pada waktu berwudlu jika lantai tempat wudlu tidak dapat dijamin kesuciannya. Saat ini kebanyakan tempat wudlu menyatu dengan toilet sehingga najis dari lantai toilet dapat berpindah ke lantai tempat wudlu tanpa disadari.
  2. Gunakan alas kaki untuk berjalan dari tempat wudlu ke tempat shalat jika antara tempat wudlu dan tempat shalat dipisahkan oleh lantai yang tidak disucikan. Lantai antara tempat wudlu dan tempat shalat biasanya tidak dapat dijamin kesuciannya, terutama jika sempat terinjak oleh sepatu. Sepatu ini dapat membawa najis dari satu tempat ke tempat lain tanpa disadari.
  3. Jangan sampai kaki anda menyentuh lantai yang tidak suci. Jika kaki anda basah, dan menyentuh lantai yang ada najis (walaupun najis tersebut tidak kelihatan), maka najis akan menempel di kaki anda.
  4. Kesucian tempat shalat adalah tanggung jawab bersama. Jika ada 1 orang yang di kakinya ada najis menginjak tempat shalat, maka tempat shalat ini menjadi bernajis, dan semua orang yang shalat di situ shalatnya tidak sah.
Kesalahan umum yang sering terjadi di zaman ini adalah sebagai berikut:
  1. Pada waktu berwudlu kaki terkena najis karena tidak menggunakan alas kaki pada waktu berwudlu
  2. Kaki terkena najis pada waktu berjalan dari tempat wudlu ke tempat shalat karena tidak menggunakan alas kaki
  3. Pada waktu melepas alas kaki di dekat tempat shalat, kaki dalam keadaan basah sempat menginjak lantai yang tidak suci sehingga ada najis dari lantai yang menempel di kaki.
Berikut ini ilustrasi untuk membantu:

Kunci Kemenangan Perjuangan

Akhir-akhir ini berita internasional dipenuhi dengan berita mengenai serangan Israel ke Palestina. Respon dari dunia Islam juga beraneka ragam, ada yang melakukan pengumpulan dana, ada yang melakukan demonstrasi, ada juga yang menyatakan diri akan pergi berperang di Palestina. Reaksi semacam ini sudah sering muncul setiap kali Israel melakukan serangan ke Palestina, namun sayangnya kita lihat efeknya praktis tidak ada, malah semakin hari wilayah Palestina berkurang, dan rakyat Palestina bertambah kesusahannya, baik yang beragama Islam maupun yang bukan.
Solusi permasalahan Palestina ini sebenarnya tertulis di dalam Al Quran, dalam Al Baqarah 246 :
“ Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang dibawah pimpinannya di jalan ALLAH”. Nabi mereka (Nabi Samuel) menjawab, “mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab : “Mengapa kami tidak mau berperang padahal kami sesungguhnya telah diusir dari kampung halaman kami dan anak anak kami”. Maka Tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja diantara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang orang yang zalim “.
Uraian ayat tersebut dapat dibaca di ayat selanjutnya dari ayat tersebut dan juga dari hadis-hadis Rasulullah. Ringkasannya sebagai berikut:
  1. Bangsa Israel pernah diserang dan dikalahkan bangsa lain. Bangsa lain tersebut dipimpin oleh Jalut (Goliath).
  2. Bangsa Israel minta kepada nabi mereka untuk diberi pemimpin
  3. Nabi tersebut menyampaikan wahyu tentang pemimpin tersebut. Diungkapkan pada tafsir ayat tersebut bahwa nabi tersebut adalah nabi Samuel, dan pemimpin tersebut bernama Thalut, seorang dari kalangan petani biasa.
  4. Bangsa Israel banyak menolak pemimpin tersebut
  5. Pemimpin tersebut (Thalut) memimpin orang-orang yang bersedia maju perang.
  6. Akhirnya Thalut dan jemaahnya mengalahkan Jalut. Jalut ditewaskan oleh Daud (David), yang di waktu itu masih anak belasan tahun. Kisah kemenangan ini lebih populer sebagai kisah "David melawan Goliath".
Pelajaran yang dapat kita ambil dari ayat tersebut:
  1. Untuk berjuang melawan musuh, perlu ada pemimpin yang disebutkan dalam wahyu dari nabi/rasul.
  2. Di zaman ini, wahyu yang masih berlaku adalah wahyu dari Rasulullah. Maka perlu dicari ayat / hadis yang mengisyaratkan ciri-ciri pemimpin Islam yang akan muncul di zaman kita ini.
Tips lain:
  1. Idealnya kemenangan itu diperoleh lewat jalan taqwa (batin), bukan sekedar cara fisik.
  2. Kemenangan ini merupakan keajaiban . Kalau kita lihat kondisi sekarang, untuk dapat menang melawan Israel praktis tidak mungkin, karena persenjataan Israel sangat maju.

Perjuangan Yang Benar Penuh Keajaiban

Kalau kita lihat dari sejarah, perjuangan yang benar (haq) selalu penuh dengan keajaiban. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
  • Nabi Musa a.s. mengalahkan Fir'aun yang mengejar-ngejarnya dengan keajaiban berupa mukjizat, yaitu laut terbelah
  • Thalut, seorang pemimpin di kalangan bani Israil yang mengalahkan Jalut (Goliath). Dia ditunjuk secara ajaib dengan wahyu yang disampaikan oleh Nabi Samuel. Thalut dan pasukannya yang berjumlah 313 orang memenangkan peperangan secara ajaib, melalui Daud (David) yang mengalahkan Jalut padahal Daud waktu itu masih seorang remaja/abak-anak.
  • Nabi Ibrahim a.s, ditangkap dan kemudian dibakar oleh raja Namrud selama 40 hari, namun tidak mati. Akhirnya malah Namrud dikalahkan oleh nyamuk yang masuk ke telinganya.
  • Nabi Yunus a.s., pergi meninggalkan kaumnya karena kaumnya tidak mau mendengarnya. Akhirnya Nabi Yunus masuk ke perut ikan selama 40 hari. Di dalam perut ikan ini Nabi Yunus bertaubat selama 40 hari dengan doanya yang terkenal: "Laa ilaha ila anta, subhannaka inni kuntu minal dholimiin". Akhirnya ketika Nabi Yunus keluar dari perut ikan, kaumnya sudah berubah & mau beriman kepada Allah.
  • Ashabul Kahfi, mereka adalah sekelompok pemudah yang berusaha keras menjaga iman mereka walaupun ketika itu tidak ada yang mendukung mereka. Bahkan para pemuka agama pun tidak berani melawan kebatilan. Akhirnya Allah tidurkan mereka selama 309 tahun di dalam sebuah gua.
Untuk di zaman ini, keajaiban ini masih dapat terjadi, yaitu berupa karomah dan maunah. Mukjizat memang sudha tidak ada lagi, karena tidak ada nabi & Rasul lagi setelah Nabi Muhammad s.a.w Rasulullah. Jadi bagi orang-orang yang masih ingin memperjuangkan yang benar, tidak perlu ikut cara orang  biasa, seperti membuat partai untuk mendapatkan kekuatan politi, mengumpulkan harta dulu baru berjuang, dan sebagainya. Yang perlu dilakukan adalah mengikuti  kaidah perjuangan Rasulullah melalui jalan taqwa. Dari taqwa inilah Allah akan bagi kemenangan dengan cara yang ajaib, tidak sama dengan kemenangan orang bukan Islam.

Tuesday, July 29, 2014

Misteri Poligami

Dalam poligami ini ada beberapa hal yang misterius.

Kita perhatikan poligami di masa lalu rata-rata aman-aman saja:
  • Rasulullah mengamalkan poligami, dan dapat dilihat bahwa keluarga poligami Rasulullah aman-aman saja. Satu dua masalah, namun masalah-masalah tersebut dapat dibereskan.
  • Para sahabat banyak yang mengamalkan poligami, rata-rata mereka aman-aman saja, tidak bermasalah yang berkepanjangan. Misalnya Usman Bin Affan, beliau berpoligami, bahkan salah satu istrinya adalah anak Rasulullah (Ummu Kultsum).
  • Para ulama besar, rata-rata mengamalkan poligami, keluarganya aman-aman saja, malah sangat berjasa menyebarkan agama Islam. Contohnya adalah Syekh Abdul Qodir Jaelani, pendiri tarekat sufi Qodiriyah. Beliau disebut memiliki istri 4 orang, yang dinikahi dalam waktu yang berdekatan.
Namun demikian, di hari ini mau poligami susah betul. Perempuan sangat takut dipoligami, para lelaki pun takut melakukan poligami. Kelihatannya gak ada manfaatnya sama sekali. Sangat mudah mencari contoh keluarga yang berantakan gara-gara poligami. Sulit mencari keluarga poligami yang sukses, kalau ada pun pelakunya sembunyi-sembunyi saja.

Para ulama pun diam-diam saja tentang poligami ini. Sedangkan di sisi lain perzinahan dan perselingkuhan jalan terus.

Kesimpulan
Dari sini saya ambil kesimpulan bahwa ada 'sesuatu' yang diketahui & diamalkan oleh Rasulullah, para sahabat & para ulama besar, namun tidak diketahui & tidak diamalkan oleh kita-kita di zaman ini. Kalau 'sesuatu' ini tidak ada, jadilah keluarga poligami hancur-hancuran, tidak ada wibawa sama sekali, malah menjelek-jelekkan nama Islam. Nah, apakah 'sesuatu' itu?

Tips Memindahkan Makam Wali

Beberapa waktu lalu terjadi kasus bentrokan terkait dengan rencana penggusuran makam Mbah Priok. Padahal di zaman Belanda dulu, makam tersebut pernah berhasil dipindah? Kok pemerintah Belanda bisa, tapi pemerintah Indonesia nggak bisa? Nah baca dulu tipsnya di tautan berikut:
Intinya: carilah ulama yang soleh di zaman itu, kemudian bertanyalah kepadanya. Kemudian ikutilah apa nasehatnya. Jangan main sikat saja.

-w-

Sayyidatina Fatimah RA Yang Tidak Ada Darah Haidh & Nifas

Berikut ini beberapa referensi mengenai Sayyidatina Fatimah RA yang tidak ada darah haidh & nifas, sehingga disebut sebagai Az-Zahra

#1 Dari buku "Ahlul~Bait (keluarga) Rasulullah SAW & Kesultanan Melayu", (Tun) Suzana (Tun) Hj Othman halaman 52:

Suatu kejadian luarbiasa yang disaksikan oleh Asma' binti Umais mengenai Fatimah; beliau menyebut:
 "Aku menyaksikan sendiri Fatimah ketika melahirkan Hassan, aku tidak melihat darah padanya. Maka aku bertanya : "Wahai Rasulullah, aku tidak melihat pada Fatimah darah haid dan darah nifas." Jawab baginda: 'Adakah engkau tidak tahu bahawa puteriku suci dan disucikan, tidak akan terlihat darah haidh dan nifas padanya." [Syeikh Mukmin bin Hasan Mukmin Asy-Syablanji, Kekeramatan cucu-cucu Rasulullah SAW, hlm 50]

#2 Dari situs http://benmashoor.wordpress.com/2008/07/25/siti-fatimah-az-zahra/

Al-Nasai meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
‘Sesungguhnya putriku Fathimah ini adalah seorang manusia-bidadari’. Dia tidak haid dan tidak pula mengeluarkan kotoran. Karena itulah ia dinamakan al-Zahra atau yang suci, sebab ia tidak pernah mengeluarkan darah, baik dalam haid maupun sesudah melahirkan (nifas). Pada saat melahirkan, ia mandi dan kemudian shalat sehingga ia tidak pernah luput dari melaksanakan shalat. Adapun sebutan al-Batul baginya itu adalah karena ia merupakan wanita yang paling menonjol di masanya dalam hal keutamaan, agama dan keturunan. [Al Syablanji]

Kuas Eterna dari Bulu Babi

Kuas merek Eterna terbuat dari 'China Bristle' alias bulu babi
Kalau membeli kuas di toko bahan bangunan, kemungkinan besar yang disodorkan ke kita adalah kuas merek 'Eterna' yang terbuat dari 'China bristle', alias bulu babi. Sangat jarang toko yang menjual kuas dari bahan sintentik, misal polyester.

Menurut artikel di situs wikipedia mengenai brush, ada 3 macam bristle, salah satunya adalah ‘China Bristle‘.”China Bristle” biasanya artinya adalah “Hog Bristle” . Hog ini artinya adalah “babi peliharaan”

Beberapa artikel yang juga membahas mengenai kuas bulu babi:
Hog bristle juga dipakai sebagai bahan kuas melukis : http://www.dickblick.com/products/winsor-and-newton-winton-hog-bristle-brushes/


Bagi yang paranoid dengan kuas bulu babi sebaiknya menggunakan kuas dari bahan sintetik. Sejauh ini kuas sintetik yang saya jumpai adalah dari bahan silikon untuk memasak, dan dari polyester untuk kuas untuk mengecat dan melukis. Alternatif lain adalah menggunakan kuas dari bahan tumbuhan seperti daun pandan yang dijadikan sebagai kuas.

Jika memerlukan kuas yang tidak terbuat dari bulu babi, anda dapat mencari kuas yang dibuat dari bahan plastik/sintetik , seperti dapat diikuti di artikel http://waskita-adijarto.blogspot.com/2014/03/kuas-plastik-dan-kuas-bulu-babi.html

Negara Iran dan Imam Mahdi

Di Indonesia, isu Imam Mahdi terdengar sayup-sayup. Di kalangan masyarakat Jawa, tokoh ini lebih dikenal sebagai Ratu Adil, yang kedatangannya didahului oleh seorang Satrio Piningit. Pemimpin negara ini sibuk dengan isu Bank Century, KPK, lumpur Lapindo dan entah apalagi.
Sementara itu, isu Imam Mahdi hangat dibahas di Iran.

Presiden Iran, Ahmadinejad menuding Amerika menghalangi kedatangan Imam Mahdi:
http://www.alarabiya.net/articles/2009/12/07/93422.html
Iran’s President Mahmoud Ahmadinejad said he has documented evidence that the United States is doing what it can to prevent the coming of the Mahdi, the Imam that Muslims believe will be ultimate savior of mankind, press reports said Monday.
“We have documented proof that they [U.S.] believe that a descendant of the prophet of Islam will raise in these parts [Middle East] and he will dry the roots of all injustice in the world,” the hard-line president said, addressing an audience of families of those killed during the 1980’s war against Iraq.
Cendekiawan Iran minta Ahmadinejad berhenti membicarakan Imam Mahdi
http://www.alarabiya.net/articles/2008/05/07/49515.html
Iranian scholars have told President Mahmoud Ahmadinejad to stick to more worldly issues after he said the “hidden imam” of Shiite Islam was directing the country’s affairs.
Ahmadinejad has always been a devotee of the Mahdi, the twelfth imam of Shiite Islam, who Shiites believe disappeared more than a thousand years ago and who will return one day to usher in a new era of peace and harmony.
Ahmadinejad dikritik karena menyatakan Imam Mahdi memimpin Iran
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/05/07/AR2008050703587.html
TEHRAN, May 7 — Several leading Iranian clerics criticized President Mahmoud Ahmadinejad on Wednesday for saying that the last imam of Shiite Islam, a messianic figure who Shiites believe was hidden by God 1,140 years ago, leads modern-day Iran.
“We see his hand directing all the affairs of the country,” Ahmadinejad told theological students in the city of Mashad during a speech that appears to have been given last month but was not broadcast until Tuesday. “A movement has started for us to occupy ourselves with our global responsibilities. God willing, Iran will be the axis of the leadership of this movement,” Ahmadinejad said.

Susahnya Menjadi Pemimpin Dan Susahnya Menjadi Pengikut

Dalam tulisan ini akan diuraikan betapa sulitnya menjadi seorang pemimpin dan juga susahnya menjadi pengikut, sebagai pelajaran bagi kita agar berhati-hati dalam menjadi pemimpin maupun dalam memilih pemimpin bagi kita
Kalau kita lihat dari sejarah para rasul yang disebut dalam Al Quran, mereka semua adalah orang-orang luar biasa. Namun demikian, di antara sekian banyak rasul, hanya tiga orang saja yang memerintah suatu negara, yaitu Nabi Sulaiman a.s, Nabi Daud a.s dan Rasulullah SAW. Rasul-rasul yang lain hanyalah sebagai pemimpin, namun tidak memerintah. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita, hanya 12% (3 dari 25) dari para Rasul yang sampai memerintah suatu negara. Jadi sebaiknya kita tidak usah mati-matian mengajukan diri untuk memerintah orang lain. Tentunya akan jadi pertanyaan, kalau masing-masing kita tidak mengajukan diri menjadi pemimpin, bagaimana nantinya proses memilih pemimpin? Hal ini akan dibahas tersendiri di artikel selanjutnya.
Sebagai perbandingan kesusahan pemimpin dan pengikut, kita dapat merujuk kepada kisah pertemuan Nabi Khidir dengan Nabi Musa a.s., yang disebutkan dalam Al Quran, surat Al Kahfi ayat 60 sampai dengan ayat 82.
Nabi Musa a.s adalah pemimpin bani Israel, sedangkan nabi Khidir adalah seorang nabi yang diberi wahyu untuk beramal soleh, namun tidak ditugaskan memimpin suatu kaum. Dalam proses selanjutnya kita lihat bahwa Allah menukar peranan masing-masing. Nabi Musa yang asalnya pemimpin dijadikan sebagai pengikut nabi Khidir. Nabi Khidir yang bukan pemimpin, dijadikan pemimpin. Di sini seolah-olah Allah hendak tunjukkan apa yang terjadi jika pemimpin dan pengikut bertukar tempat. Apakah mereka akan sukses?
Setelah mereka bertemu, Nabi Musa pun menyatakan akan ikut kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir yang kini jadi pemimpin berkata, "Kalau hendak ikut aku, jangan bertanya-tanya apa pun".
Jadi, mereka pun melanjutkan perjalanan lalu terjadilah peristiwa aneh pertama. Nabi Khidir membocorkan sebuah perahu. Nabi Musa tidak tahan dan bertanya, padahal dia sudah berjanji tidak akan bertanya. Nabi Khidir pun mengingatkan Nabi Musa untuk tidak bertanya. Nabi Musa meminta maaf dan Nabi Khidir pun memberi kesempatan lagi kepada Nabi Musa untuk mengikutinya.
Mereka berjalan lagi dan kemudian terjadi peristiwa aneh kedua. Nabi Khidir membunuh seorang anak. Kejadian ini tentu saja nampaknya melanggar syariat Allah. Nabi Musa tidak tahan, dia bertanya lagi mempersoalkan tindakan Nabi Khidir. Sekali lagi dia diingatkan oleh Nabi Khidir akan janjinya.
Setelah itu, terjadilah peristiwa aneh yang ketiga, Nabi Khidir memperbaiki sebuah dinding rumah yang hampir roboh. Sekali lagi lagi Nabi Musa tidak tahan untuk bertanya, maka akhirnya Nabi Khidir pun memutuskan untuk berpisah.
Dari kisah di atas, nampak bahwa keduanya gagal. Nabi Khidir gagal bertindak sebagai pemimpin, Nabi Musa pun gagal bertindak sebagai pengikut.
  • Kegagalan pemimpin di sini adalah karena tidak sabar menghadapi pengikut. Allah beri nabi Khidir ilmu wahyu yang luar biasa yang tidak diberikan kepada orang lain termasuk Nabi Musa, namun Allah tidak kuatkan kesabaran nabi Khidir seperti kesabaran seorang Rasul.
  • Kegagalan pengikut di sini adalah tidak sanggup taat terhadap perintah pemimpin. Perintah pemimpin di sini memang aneh, karena bersumber kepada informasi wahyu yang diberikan kepada pemimpin namun belum dibagi kepada para pengikut.
Dari kisah tersebut ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil:
  • Salah satu ciri pemimpin kebenaran adalah Allah akan bekalkan kesabaran yang luar biasa kepadanya. Orang lain tidak dapat mengerjakan dan tidak akan tahan. Nabi Khidir tak tahan menghadapi 3 pertanyaan dari Nabi Musa, namun kita lihat bahwa Nabi Musa selanjutnya tersesat di padang pasir 40 tahun lamanya sebagai pemimpin Bani Israil. Jika bukan karena kesabaran luar biasa menghadapi bani Israel, tentu Nabi Musa tak akan tahan memimpin bangsa Israel yang terlalu banyak tanya (seperti kisah sapi betina dalam surat Al Baqarah)
  • Menjadi pengikut kepada pemimpin kebenaran (yang bukan pemimpin biasa) juga susah. Susah untuk dapat taat 100%. Ada perbuatan pemimpin yang sedikit saja berbeda dengan si pengikut, maka para pengikut sudah persoalkan. Ada perkara yang aneh sedikit , pengikut merasa pemimpin tidak betul, padahal seorang pemimpin kebenaran akan Allah bekalkan banyak perkara aneh (mukjizat / karomah).
  • Untuk menjadi pemimpin, periksa diri kita, apakah sudah punya sikap sabar.
  • Untuk memilih seorang pemimpin, perlu diperiksa apakah calon tersebut adalah orang yang sabar
  • Untuk mau jadi pengikut kepada seseorang, periksa dulu apakah dia adalah pemimpin yang membawa kebenaran.
  • Untuk jadi pengikut kepada seorang pemimpin kebenaran, bersiap-siaplah untuk taat kepada pemimpin tersebut, karena pasti banyak ujian dan cobaan.
  • Allah berhak memberi kelebihan kepada pemimpin kebenaran di atas para pengikutnya. Dalam kasus ini kelebihan tersebut adalah wahyu yang diberikan kepada Nabi Khidir namun tidak diberikan kepada Nabi Musa.
  • Jika kita ternyata tidak menjadi pemimpin, janganlah kecil hati dan bersyukurlah bahwa Allah tidak memilih kita jadi pemimpin, karena takutnya ternyata kita tidak layak. Bila ternyata tidak layak, maka kita akan dapat menjadi sumber kerusakan bagi manusia lain.

Ilmu Tentang Tawasul Dan Istighotsah

Dalam agama Islam ada istilah tawasul dan istighotsah. Supaya tidak salah menilai hal-hal ini, mari dipelajari dulu.


Referensi:

Satrio Piningit Dan Ratu Adil Versi Bani Israel

Catatan: tulisan di bawah ini bukan 100% tulisan saya, melainkan adalah modifikasi dari tulisan kawan saya, Adnan Basalamah. Moga-moga tulisan ini dapat lebih menjelaskan pengertian konsep Satrio Piningit dan Ratu Adil.

Dalam kisah zaman dulu, sering terjadi suatu kaum yang tertimpa masalah besar. Pada akhirnya masalah tersebut hanya dapat diselesaikan di bawah seorang pimpinan yang bertaraf Nabi, Rasul atau pemimpin yang ditunjuk oleh Nabi/Rasul. Nabi/Rasul jelas ditunjuk oleh wahyu melalui malaikat Jibril, sedangkan jika pemimpin tersebut ditunjuk oleh Nabi/Rasul, pada hakekatnya Nabi/Rasul tersebut mendapat wahyu dari Allah untuk menunjuk pemimpin tersebut.

Dari fakta sejarah tersebut nampak bahwa pemimpin kebenaran ditetapkan oleh wahyu dari Allah, bukan hasil pemilihan rakyatnya. Malah yang lebih sering terjadi adalah kebanyakan rakyat tidak memilih pemimpin tersebut, rakyat malah lebih cenderung menolak pemimpin tersebut.

Kisah Nabi Samuel menunjuk pemimpin
Sebagai rujukan, ada sebuah sebuah kisah dalam Al Quran yang menceritakan tentang hal ini. Diceritakan dalam Al Baqarah 246 :
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang dibawah pimpinannya di jalan ALLAH”. Nabi mereka (Nabi Samuel) menjawab, “mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab : “Mengapa kami tidak mau berperang padahal kami sesungguhnya telah diusir dari kampung halaman kami dan anak anak kami”. Maka Tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja diantara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang orang yang zalim“.

Ayat ini menceritakan kondisi Bani Israil setelah jaman Nabi Musa, ketika mereka dijajah oleh sebuah bangsa yang sangat perkasa, yang dipimpin oleh seorang raja yang sangat perkasa dan berbadan tinggi besar, yang bernama Jalut (Goliath). Bani Israil tidak berdaya melawan bangsa tersebut, mereka terusir dari tanah mereka, dan mereka pun akhirnya mendatangi Nabi mereka, yaitu Nabi Samuel, untuk berdoa kepada Tuhan agar diturunkan seorang pemimpin, (Satrio Piningit versi Bani Israel). Ini adalah karakteristik umum manusia, mereka baru ingat kepada Tuhan ketika kondisi mereka sudah sangat terdesak. Inilah juga sebab mengapa istilah Satrio Piningit selalu populer ketika suatu bangsa dalam keadaan kesulitan luar biasa.

Walhasil, nabi Samuel pun berdoa kepada Tuhan. Doa ini dikabulkan, dan Tuhan wahyukan bahwa pemimpin itu, Satrio Piningit itu, adalah Thalut, Seorang lelaki sederhana dari pedesaan, berbadan kekar dan tegap, yang berprofesi sebagai petani. Pendeknya, dia adalah orang biasa.

Thalut ditolak para pemuka
Kemudian apa yang ditakutkan Nabi Samuel di ayat diatas menjadi kenyataan. Pemuka-pemuka bani israil menolaknya. Mereka berkata “mana mungkin seorang petani biasa menjadi pemimpin bagi kami kami yang bangsawan dan berpendidikan tinggi dan jenius ini“. Thalut ditolak karena dia dianggap orang biasa. Padahal Tuhan sudah menunjuknya.
Inilah Kisah Kepahlawanan
Thalut yang perkasa
Bukan Nabi bukannya Rasul
Tapi, pilihan TUHAN
Bani Israil, Mereka ditindas, Jalut (Goliath) yang sangat kejam
Mereka memohon
Kepada TUHAN
Datangkan penyelamat..
Nabi Samuel?
Mendapat wahyu?
TUHAN kabulkan permohonannya
Ditunjuk Thalut
Tapi Ditolak KARENA ORANG BIASA
Thalut tetap berjuang
Walaupun golongan atas menolak kedatangan Thalut, masih banyak juga golongan bawahan yang menaruh harapan padanya. Awal awalnya, pengikut Thalut, sang Satrio Piningit ini ada 80000 orang. Tetapi Tuhan tidak membiarkan Jamaah orang pilihannya tanpa ujian. Sedikit demi sedikit pengikut Jamaah Thalut ditapis, di saring, di uji dengan berbagai ujian. Salah satu ujian yang terkenal adalah ketika mereka hendak berjalan menuju medan peperangan, melewati padang pasir, sampailah mereka di sebuah sungai. Thalut berkata, “hendaklah kamu tidak minum dari sungai itu kecuali seteguk saja“. Tetapi banyak anggota jamaah Satrio Piningit ini yang melanggarnya, mereka bahkan mandi mandi di sana, bahkan ada yang merencanakan untuk tinggal dan berkebun di sana, instead of ikut dengan Thalut dan berperang. “Sudahlah, kita tinggal saja di sini. Di sini nikmat, kita bisa bercocok tanam, sedangkan kalau kita ikut Thalut, belum tentu kita menang melawan Goliath yang raksasa itu”. Maka tertapislah Anggota Jamaah ini tinggal 313 orang saja. Persis seperti jumlah tentara Badar.
Medan Perang
Ujian datang
Tentara makin berkurang
Mereka menggigil
Ketakutan
Merintih pada Tuhan
Tiada di sangka
Tiada di duga
Tampillah seorang Anak
Dilempar batu
Tumbanglah Jalut
Dialah Daud namanya..
Thalut dan jemaahnya di medan perang
Sampailah mereka ke medan perang. Dan di medan perang itu, 313 tentara Tuhan yang berbaris dibelakang pemimpin yang ditunjukNYA, harus berhadapan dengan 200000 (ya.. dua ratus ribu) tentara pimpinan Goliath.

Manusia normal pasti sudah lari ketakutan pada saat itu. Karena mereka adalah orang yang sudah teruji, mereka tidak lari, hanya takut saja. Dan ditengah ketakutan mereka itulah, mereka merintih kepada TUHAN, pergantungan mereka kepada TUHAN luar biasa, karena tidak ada sesuatupun selain TUHAN yang bisa menolong pada saat saat seperti ini. Dan Tuhan Menunaikan Janjinya dalam Al Maidah 55 – 56: “Sesungguhnya pemimpin kamu itu ALLAH dan RASUL, dan ORANG ORANG MUKMIN yang mendirikan sembahyang dan yang membayar zakat. Mereka itu patuh dan rukuk. Barangsiapa menjadikan ALLAH sebagai pemimpinnya, Rasul sebagai pemimpinnya, dan Orang Mukmin sebagai pemimpinnya, itulah dia PARTAI ALLAH. Sesungguhnya PARTAI ALLAH itu pasti mendapat kemenangan.

Daud mengalahkan Jalut (Goliath)
Pada saat itu Goliath berdiri di depan tentaranya, serta menantang nantang, siapa diantara tentara Thalut yang berani menantangnya duel satu lawan satu. Sombong dan Angkuhnya dia. Maka diatas Tapak Jamaah yang sudah dibangun oleh Satrio Piningit ini, Tuhan turunkan RATU ADIL. Muncullah seorang anak kecil berusia 12 tahun, menantang Jalut. Inilah dia Daud Melawan Jalut, David vs Goliath. Daud melempar batu, mengenai lutut Jalut, Jalut terjatuh, Daud pun maju mengambil pedang Jalut dan ditusukkan nya pedang itu ke tubuh Jalut. Jalut pun mati seketika.
Melihat seorang anak kecil 12 tahun mampu mengalahkan pemimpin mereka yang paling perkasa, tentara jalut pun berpikir : “Kalau seorang anak kecil saja bisa mengalahkan pemimpin kita yang paling perkasa, lalu bagaimana dengan abang abang dan paman pamannya yang berbaris di belakang sana itu ? Mesti habislah kita di bunuhnya..? Maka lari tunggang langganglah tentara Jalut. Dan Bani Israil menang tanpa berperang.

Itulah kisah Satrio Piningit dan Ratu Adil Bani Israel. Satrio Piningit yang bernama Thalut ditunjukkan oleh Tuhan, membangunkan tapak jamaah, mendidik anggotanya, Tuhan uji dia dengan berbagai kesusahan dan ujian sehingga hanya tinggallah sedikit orang saja. Dengan sedikit orang ini, dengan kondisi yang akal sudah mengatakan bahwa tidak mungkin yang sedikit ini menang melawan yang besar, Tuhan tunjukkan bahwa Kemenangan Bukan karena Jumlah, bukan karena banyaknya pemilih dan pemilu, bukan karena kekuatan senjata, tetapi Karena takwa kepada ALLAH. Taqwa itulah yang menjadi sebab TUHAN menurunkan bantuan. “Wallahu Waliyul Muttaqin“. Tuhan menjadi pembela bagi orang orang yang bertakwa.

Diatas tapak golongan yang sudah teruji inilah maka Tuhan turunkan Ratu Adil. Nabi Daud adalah Raja yang Adil. Ratu Adil tidak akan muncul kalau Jamaah Satrio Piningit nya belum wujud dan mencapai taraf taqwa.

Pada Ratu Adil, pada Nabi Daud inilah Tuhan beri kelebihan kelebihan. Suaranya begitu merdu sehingga gunung gunung dan burung burung bertasbih bersamanya. Dan Tuhan lunakkan besi untuknya sehingga dengan tangannya dia bisa membuat baju besi untuk melindungi diri dari serangan musuh. [Saba' : 10-11] Itulah mukjizat yang Tuhan Anugrahkan untuk masa itu.
Dan InsyaALLAH , dalam waktu yg tidak terlalu lama, Tuhan akan turunkan seorang Ratu Adil yaitu Imam Mahdi, Seorang Wali ALLAH dengan karomah yang sesuai untuk zaman ini.
Wabihi Wallahu Alam

Kejadian Luar Biasa di Makam Para Wali

Peta makam Habib Nuh di Singapura
Di zaman ini banyak orang sudah tak tahu akan adanya keramat/karamah para wali. Sebagian bahkan menganggap bahwa keramat/karamah para wali sama dengan tahyul, klenik, bahkan menyamakannya dengan perbuatan musyrik. Hal-hal luar biasa di dalam agama Islam diperbolehkan, tidak hanya dikhususkan pada para Nabi dan Rasul saja. Orang bertaqwa boleh saja diberi kelebihan tertentu oleh Allah SWT, bahkan ketika orang tersebut sudah meninggal. Di alam ini pemilik kuasa adalah Allah SWT, bukan manusia.

Sejauh ini ada beberapa makam wali yang mempunyai keajaiban seperti makam Habib Hassan Priok (Mbah Priok), misalnya:
  • Makam Habib Nuh (Noh) Alhabsyi di Singapore dengan kisah serupa (mau digusur). Pemerintah Singapore mengalah dengan membelokkan jalan raya memutari makam tersebut. Peta yang menunjukkan pembelokan jalan dapat dilihat di http://wikimapia.org/5152084/Makam-Habib-Noh-Al-Habshi-RA.
  • Di Mekkah ada makam Syeikh Nawawi Al Bantani (ulama wali ALLAH asal Banten yang jadi mufti mazhab Syafi'i di Masjidil Haram). Ketika pemerintah Bani Saud mau membangun fly over melewati makam beliau, mereka mau membongkar makamnya dan menancapkan tiang pancang di sana. Hasilnya, semua alat berat mogok dan fly over terpaksa dibelokkan jadi mirip huruf S.
  • Di Dumai, di situ ada juga makam yang tidak bisa dibongkar untuk dibuat jalan. Akhirnya pemerintah mengalah dengan membelah dua jalan melewati kuburan tersebut. Sejauh ini kurang jelas siapa yang dimakamkan di sana.
  • Di Surabaya ada makam Ki Ageng Bungkul, murid Sayid Rahmatullah atau Sunan Ampel. Sudah tidak terhitung orang yang berbuat tidak sopan di sana terkena malapetaka
Di makam Habib Hassan Priok sendiri baru beberapa bulan lalu (Januari) 12 orang pekerja (buruh) PT Pelindo buang air kecil dekat pagar. Hasilnya 12 orang kepalanya tertoleh ke kiri, kaku hingga dibawa ke RS Koja. Padahal yang kencing hanya 3 orang. Tapi semua kena. Ini dimuat di detikcom dan okezone. Pada peristiwa Makam Priok, kekuatan yang dikerahkan untuk menggusur daerah makam Mbah Priok banyak, secara logika biasa harusnya mudah saja melakukannya. Kekuatan total 2000 orang Satpol PP ditambah 600 brimob.

Keseriusan Pemerintah Iran Menyongsong Imam Mahdi

Tahukah anda bahwa negara Iran sangat serius menyongsong kedatangan Imam Mahdi?  Bukanlah suatu kebetulan bahwa negara Iran di peta politik internasional nampak  sebagai salah satu negara yang ‘berani’ bersikap terhadap Amerika. Sebenarnya  faktor kuat keberanian itu adalah karena Iran punya keyakinan bahwa Imam Mahdi  akan muncul dan memimpin negara Iran untuk menguasai seluruh dunia. Meskipun secara logika nggak akan kuat melawan Amerika, namun toh itu bukan halangan  buat Iran.
Dalam keyakinan syiah, Imam ke-12 adalah Imam Mahdi, yang sedang ghaib dan akan muncul kembali di akhir zaman. Iran sebagai negara syiah, otomatis menjadikan keyakinan ini sebagai penentu garis besar haluan negaranya.
Berikut ini ada beberapa artikel yang dapat kita baca:
Kalau kita perhatikan perilaku negara Iran / kaum Syiah, nampak bahwa keyakinan akan datangnya Imam Mahdi tidak otomatis membuat orang menjadi fatalistik/pasif/menunggu saja. Justru dengan keyakinan ini negara Iran berani punya sikap.
Keyakinan terhadap Imam Mahdi, serta semangat juang karena Imam Mahdi sebenarnya bukan monopoli kelompok Syiah. Di Indonesia (yang dominan Sunni),  sebenarnya keyakinan terhadap Imam Mahdi cukup berakar, namun lebih sering dikenal dengan istilah Jawanya, yaitu Ratu Adil.  Imam Mahdi ini dalam hadis disebutkan juga bahwa kedatangannya diiringi orang lain, yang oleh orang Jawa disebut sebagai Satrio Piningit.
Dalam Syiah Imamiah, Imam Mahdi ini masuk dalam bagian keyakinan, sedangkan dalam  Sunni perkara Imam Mahdi ini bukan bagian dari keyakinan. Bagi orang-orang yang sangat merindukan munculnya kebenaran di  akhir zaman,  sudah selayaknya mempelajari secara teliti ilmu-ilmu tentang Imam  Mahdi ini. Insya Allah ilmu ini yang berasal dari Allah, dan diturunkan sebagai  hadis melalui Rasulullah, akan menjadi pendorong untuk kita memperbaiki diri dan mewujudkan sistem Islam yang penuh kasih sayang, bukan dengan kekerasan/militansi.

Monday, July 28, 2014

Istilah Wali Dalam Agama Islam


Istilah wali ini ada dalam agama Islam, hanya saja memang jarang diajarkan di sekolah formal. (SD,SMP, SMU/SMA, Perguruan Tinggi), mungkin karena perkara ini bukan bagian dari fardhu 'ain.

Di sekolah yang diketahui adalah istilah 'wali murid'. Bagi yang sekolah di pondok pesantren barangkali masih mendapatkannya.

Beberapa ayat yang menyebutkan istilah wali antara lain disebutkan dalam ayat Al Quran sebagai berikut:

Menurut Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani dalam kitab Jami’il Karamatil Aulia (Kisah Karamah Wali), ada dua penjelasan tentang makna wali ini.

  • Penjelasan pertama, kata al-wali merupakan bentuk superlatif dari subyek (fa’il), seperti kata al-‘alim bermakna yang sangat alim dan kata al-qadir bermakna yang sangat berkuasa. Maka kata al-wali bermakna orang yang sangat menjaga ketaatan kepada Allah tanpa tercederai oleh kemaksiatan atau memberi kesempatan pada dirinya untuk berbuat maksiat.
  • Penjelasan kedua, kata al-wali merupakan subjek bermakna objek, seperti kata al-qatil bermakna yang terbunuh dan al-jarih bermakna yang terluka. Maka kata al-wali bermakna orang yang dijaga dan dilindungi oleh Allah Swt, dijaga terus-menerus dari berbagai macam maksiat dan selamanya mendapat pertolongan Allah untuk selalu berbuat taat.
Istilah al-wali disebut dalam Al Quran sebagai berikut:
  • “Allah adalah pelindung (wali) orang-orang yang beriman” (QS Al-Baqarah [2]: 257).
  • “Dan dia melindungi (yatawalla) orang-orang yang saleh “(QS Al-A’raf [7]: 196).
  • “Engkaulah Penolong kami (maulana), maka tolonglah kami dari kaum yang kafir “(QS Al-Baqarah [2]: 286).
  • “Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung (maula) orang-orang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak mempunyai pelindung” (QS Muhammad [47]: 11).
  • “Dan firman-Nya, Sesungguhnya penolong kamu (waliyyukum) adalah Allah dan Rasul-Nya” (QS Al-Maidah [5]: 55)
  • Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Yunus 62))
Menurut Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani , ditinjau dari segi etimologis, al-wali berarti yang dekat. Ketika seorang hamba dekat kepada Allah karena ketaatan dan keikhlasannya, maka Allah akan senantiasa dekat kepadanya, dengan limpahan rahmat, keutamaan, dan kebaikan, hingga mencapai jenjang al-wilayah (kewalian).