Monday, July 28, 2014

Istilah Wali Dalam Agama Islam


Istilah wali ini ada dalam agama Islam, hanya saja memang jarang diajarkan di sekolah formal. (SD,SMP, SMU/SMA, Perguruan Tinggi), mungkin karena perkara ini bukan bagian dari fardhu 'ain.

Di sekolah yang diketahui adalah istilah 'wali murid'. Bagi yang sekolah di pondok pesantren barangkali masih mendapatkannya.

Beberapa ayat yang menyebutkan istilah wali antara lain disebutkan dalam ayat Al Quran sebagai berikut:

Menurut Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani dalam kitab Jami’il Karamatil Aulia (Kisah Karamah Wali), ada dua penjelasan tentang makna wali ini.

  • Penjelasan pertama, kata al-wali merupakan bentuk superlatif dari subyek (fa’il), seperti kata al-‘alim bermakna yang sangat alim dan kata al-qadir bermakna yang sangat berkuasa. Maka kata al-wali bermakna orang yang sangat menjaga ketaatan kepada Allah tanpa tercederai oleh kemaksiatan atau memberi kesempatan pada dirinya untuk berbuat maksiat.
  • Penjelasan kedua, kata al-wali merupakan subjek bermakna objek, seperti kata al-qatil bermakna yang terbunuh dan al-jarih bermakna yang terluka. Maka kata al-wali bermakna orang yang dijaga dan dilindungi oleh Allah Swt, dijaga terus-menerus dari berbagai macam maksiat dan selamanya mendapat pertolongan Allah untuk selalu berbuat taat.
Istilah al-wali disebut dalam Al Quran sebagai berikut:
  • “Allah adalah pelindung (wali) orang-orang yang beriman” (QS Al-Baqarah [2]: 257).
  • “Dan dia melindungi (yatawalla) orang-orang yang saleh “(QS Al-A’raf [7]: 196).
  • “Engkaulah Penolong kami (maulana), maka tolonglah kami dari kaum yang kafir “(QS Al-Baqarah [2]: 286).
  • “Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung (maula) orang-orang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak mempunyai pelindung” (QS Muhammad [47]: 11).
  • “Dan firman-Nya, Sesungguhnya penolong kamu (waliyyukum) adalah Allah dan Rasul-Nya” (QS Al-Maidah [5]: 55)
  • Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Yunus 62))
Menurut Syekh Yusuf bin Ismail an Nabhani , ditinjau dari segi etimologis, al-wali berarti yang dekat. Ketika seorang hamba dekat kepada Allah karena ketaatan dan keikhlasannya, maka Allah akan senantiasa dekat kepadanya, dengan limpahan rahmat, keutamaan, dan kebaikan, hingga mencapai jenjang al-wilayah (kewalian).

No comments:

Post a Comment

Silakan meninggalkan komentar anda terhadap artikel ini