Saturday, June 9, 2012

Peringkat Suami Dalam Memenuhi Keperluan Istrinya


Setiap suami memiliki kewajiban memenuhi perkara-perkara yang diperlukan istrinya.

Keperluan istri dapat dibagi menjadi keperluan asas/primer dan keperluan yang tidak asas (sekunder). Keperluan primer ini misalnya makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal. Jika keperluan ini tidak dipenuhi memang dapat mengganggu hal-hal fardhu ain, misalkan jika tidak ada makanan/minuman maka bisa kelaparan/kurang gizi dan jatuh sakit, jika tidak ada pakaian maka tidak dapat menutup aurat, ataupun kedinginan. Jika tidak ada tempat tinggal yang layak maka bisa jadi aurat ternampak, ataupun kedinginan, kepanasan, kehujanan, dan sebagainya.

Keperluan selain yang primer tersebut adalah keperluan yang tidak asas, yang kalau tidak ada maka tidak mengapa, namun kalau ada akan mempermudah kehidupan. Keperluan sekunder ini misalnya kendaraan, alat komunikasi, perabotan dan sebagainya. Keperluan sekunder ini jika ditangani dengan tepat dapat mempermudah kehidupan, namun jika berlebihan malah dapat jadi melalaikan, misalkan dengan alat komunikasi jadinya malah asyik mengobrol ke sana kemari sehingga mengabaikan kewajiban-kewajiban. Kendaraan juga kalau berlebihan bisa jadi dipakai bermegah-megah.

Keperluan primer dan sekunder tersebut dalam keluarga menjadi tanggung jawab suami. Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut, para suami dapat dibagi menjadi beberapa peringkat sebagai berikut:

  1. Suami As Siddiqin: Suami yang mampu, senantiasa peka dan siap siaga memberi tanggung jawab kepada isteri dengan tidak usah diminta-minta oleh para isteri. Dia selalu saja tahu hal-hal mendasar/primer yang diperlukan oleh istrinya, seperti makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Suami tersebut juga mengetahui keperluan sekunder istrinya yang tidak berlebihan, yang masih dibenarkan oleh syariat. Jika suami tersebut memiliki kemampuan, dia tidak keberatan memenuhi keperluan sekunder istrinya.
  2. Suami Muqorrobin: Suami yang juga mampu, senantiasa peka dan bersedia memberi keperluan primer/asas  kepada isteri-isteri tanpa diminta oleh sang isteri. Namun di luar yang perlu tersebut, dia tidak akan memberi. Dia hanya akan memberi keperluan sekunder jika diminta. Jika suami mampu, dia tidak keberatan memenuhi keperluan sekunder yang diminta istrinya.
  3. Suami Soleh: Suami yang tidak memberikan apa-apa ke istri kalau tidak diminta. Namun demikian kalau diminta oleh istrinya, sang suami tidak keberatan memenuhi permintaan istrinya tersebut jika suami tersebut memiliki kemampuan.
  4. Suami Fasik: Suami yang mampu tetapi tidak tahu atau tidak mau tahu terhadap keperluan isteri-isterinya, sekalipun yang primer. Kalau diminta pun, dia tidak mau bertanggungjawab. Kalau dia memberi juga, dengan rasa terpaksa.  Suami begini lebih suka kalau isteri bekerja untuk boleh menanggung diri sendiri bahkan kalau boleh dia menumpang makan  dari hasil usaha isteri. 

Referensi:




1 comment:

  1. Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan – KHUSUSNYA TERKAIT JODOH. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

    Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada kaum Muslim sekaligus melindungi dari musibah : yang hidup dan yang mati, di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

    PEMBUKA :

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, 'alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma'iin.

    ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

    RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.

    RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.

    Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa.

    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.

    Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

    Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim.

    Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrina Wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fii haa ma’asyunaa. Wa ashlih lanaa aakhiratanal latii ilaihaa ma’aadunaa. Waj’alil hayaata ziyadatan lanaa fii kulli khairin. Waj’alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin.

    YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA DAN GELAR SAYYIDINA WA NABIYYINA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHABIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BERKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA BAGI KAUM MUSLIM.

    DOA MOHON JODOH (UMUM) :

    Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.

    Ya Allaah, dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Jangan Engkau biarkan aku sendirian, karuniakanlah aku seorang jodoh yang beriman, supaya aku dan dia dapat membina kebahagiaan / kebajikan hidup ke jalan yang Engkau ridhai. Dan karuniakanlah padaku keturunan yang shaalih.

    DOA LELAKI MOHON JODOH :

    Rabbi hablii milladunka zaujatan thayyibatan akhtubuhaa wa atazawwaju bihaa wa takuunaa shhahibatal lii fid diini wa dun-ya wal aakhirah.

    Allaahumma inni as-aluka zaujatan hasanatan jamiilatan kaamilatan wa tsabbit qalbahaa iimaanan bika wa birasuulika fid dun-ya wal aakhirah.

    DOA PEREMPUAN MOHON JODOH :

    RABBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THAYYIBAN WAYAKUUNA SHAAHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIRAH.

    PENUTUP

    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

    Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.



    Ganie, Indra Ali - Bintaro Jaya, Tang-Sel, Banten, Indonesia

    ReplyDelete

Silakan meninggalkan komentar anda terhadap artikel ini