Wednesday, July 30, 2014

Perjuangan Yang Benar Penuh Keajaiban

Kalau kita lihat dari sejarah, perjuangan yang benar (haq) selalu penuh dengan keajaiban. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
  • Nabi Musa a.s. mengalahkan Fir'aun yang mengejar-ngejarnya dengan keajaiban berupa mukjizat, yaitu laut terbelah
  • Thalut, seorang pemimpin di kalangan bani Israil yang mengalahkan Jalut (Goliath). Dia ditunjuk secara ajaib dengan wahyu yang disampaikan oleh Nabi Samuel. Thalut dan pasukannya yang berjumlah 313 orang memenangkan peperangan secara ajaib, melalui Daud (David) yang mengalahkan Jalut padahal Daud waktu itu masih seorang remaja/abak-anak.
  • Nabi Ibrahim a.s, ditangkap dan kemudian dibakar oleh raja Namrud selama 40 hari, namun tidak mati. Akhirnya malah Namrud dikalahkan oleh nyamuk yang masuk ke telinganya.
  • Nabi Yunus a.s., pergi meninggalkan kaumnya karena kaumnya tidak mau mendengarnya. Akhirnya Nabi Yunus masuk ke perut ikan selama 40 hari. Di dalam perut ikan ini Nabi Yunus bertaubat selama 40 hari dengan doanya yang terkenal: "Laa ilaha ila anta, subhannaka inni kuntu minal dholimiin". Akhirnya ketika Nabi Yunus keluar dari perut ikan, kaumnya sudah berubah & mau beriman kepada Allah.
  • Ashabul Kahfi, mereka adalah sekelompok pemudah yang berusaha keras menjaga iman mereka walaupun ketika itu tidak ada yang mendukung mereka. Bahkan para pemuka agama pun tidak berani melawan kebatilan. Akhirnya Allah tidurkan mereka selama 309 tahun di dalam sebuah gua.
Untuk di zaman ini, keajaiban ini masih dapat terjadi, yaitu berupa karomah dan maunah. Mukjizat memang sudha tidak ada lagi, karena tidak ada nabi & Rasul lagi setelah Nabi Muhammad s.a.w Rasulullah. Jadi bagi orang-orang yang masih ingin memperjuangkan yang benar, tidak perlu ikut cara orang  biasa, seperti membuat partai untuk mendapatkan kekuatan politi, mengumpulkan harta dulu baru berjuang, dan sebagainya. Yang perlu dilakukan adalah mengikuti  kaidah perjuangan Rasulullah melalui jalan taqwa. Dari taqwa inilah Allah akan bagi kemenangan dengan cara yang ajaib, tidak sama dengan kemenangan orang bukan Islam.

1 comment:

  1. Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

    Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada KAUM MUSLIM sekaligus melindungi dari musibah : yang hidup maupun yang mati, di dunia maupun di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.

    ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

    RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.

    Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.

    Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa.

    Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim.

    Ya Allaah, percepatlah kebangkitan KAUM MUSLIM. Pulihkanlah kejayaan KAUM MUSLIM, Lindungilah KAUM MUSLIM dari kesesatan dan berilah KAUM MUSLIM tempat mulia di akhirat.

    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.

    Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

    Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.

    Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrina Wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fii haa ma’asyunaa. Wa ashlih lanaa aakhiratanal latii ilaihaa ma’aadunaa. Waj’alil hayaata ziyadatan lanaa fii kulli khairin. Waj’alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin.

    YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA DAN GELAR SAYYIDINA WA NABIYYINA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHAHBIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BERKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA KAUM MUSLIM.

    YA ALLAAH, CURAHKANLAH KASIH SAYANG-MU KE SEANTERO SEMESTA SEKALIGUS LINDUNGILAH DARI BENCANA – KHUSUSNYA KAUM MUSLIM.

    —— doa khusus untuk PARA NABI, PARA KELUARGANYA, PARA SAHABATNYA, SEMUA YANG BERJASA PADA (PARA) NABI, PARA SALAF AL-SHAALIH, PARA SYUHADA, PARA WALI, PARA HABAIB, PARA IMAM, PARA ULAMA DAN SEMUA YANG BERJASA PADA ISLAM, SERTA SEMUA MUSLIM SALEH YANG (TELAH) WAFAT. Semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka.

    ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
    ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
    ———————

    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

    Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.


    Ganie, Indra Ali – Bintaro Jaya, Tang-Sel, Banten, Indonesia

    ReplyDelete

Silakan meninggalkan komentar anda terhadap artikel ini