Tuesday, July 29, 2014

Satrio Piningit Dan Ratu Adil Versi Bani Israel

Catatan: tulisan di bawah ini bukan 100% tulisan saya, melainkan adalah modifikasi dari tulisan kawan saya, Adnan Basalamah. Moga-moga tulisan ini dapat lebih menjelaskan pengertian konsep Satrio Piningit dan Ratu Adil.

Dalam kisah zaman dulu, sering terjadi suatu kaum yang tertimpa masalah besar. Pada akhirnya masalah tersebut hanya dapat diselesaikan di bawah seorang pimpinan yang bertaraf Nabi, Rasul atau pemimpin yang ditunjuk oleh Nabi/Rasul. Nabi/Rasul jelas ditunjuk oleh wahyu melalui malaikat Jibril, sedangkan jika pemimpin tersebut ditunjuk oleh Nabi/Rasul, pada hakekatnya Nabi/Rasul tersebut mendapat wahyu dari Allah untuk menunjuk pemimpin tersebut.

Dari fakta sejarah tersebut nampak bahwa pemimpin kebenaran ditetapkan oleh wahyu dari Allah, bukan hasil pemilihan rakyatnya. Malah yang lebih sering terjadi adalah kebanyakan rakyat tidak memilih pemimpin tersebut, rakyat malah lebih cenderung menolak pemimpin tersebut.

Kisah Nabi Samuel menunjuk pemimpin
Sebagai rujukan, ada sebuah sebuah kisah dalam Al Quran yang menceritakan tentang hal ini. Diceritakan dalam Al Baqarah 246 :
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang dibawah pimpinannya di jalan ALLAH”. Nabi mereka (Nabi Samuel) menjawab, “mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab : “Mengapa kami tidak mau berperang padahal kami sesungguhnya telah diusir dari kampung halaman kami dan anak anak kami”. Maka Tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja diantara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang orang yang zalim“.

Ayat ini menceritakan kondisi Bani Israil setelah jaman Nabi Musa, ketika mereka dijajah oleh sebuah bangsa yang sangat perkasa, yang dipimpin oleh seorang raja yang sangat perkasa dan berbadan tinggi besar, yang bernama Jalut (Goliath). Bani Israil tidak berdaya melawan bangsa tersebut, mereka terusir dari tanah mereka, dan mereka pun akhirnya mendatangi Nabi mereka, yaitu Nabi Samuel, untuk berdoa kepada Tuhan agar diturunkan seorang pemimpin, (Satrio Piningit versi Bani Israel). Ini adalah karakteristik umum manusia, mereka baru ingat kepada Tuhan ketika kondisi mereka sudah sangat terdesak. Inilah juga sebab mengapa istilah Satrio Piningit selalu populer ketika suatu bangsa dalam keadaan kesulitan luar biasa.

Walhasil, nabi Samuel pun berdoa kepada Tuhan. Doa ini dikabulkan, dan Tuhan wahyukan bahwa pemimpin itu, Satrio Piningit itu, adalah Thalut, Seorang lelaki sederhana dari pedesaan, berbadan kekar dan tegap, yang berprofesi sebagai petani. Pendeknya, dia adalah orang biasa.

Thalut ditolak para pemuka
Kemudian apa yang ditakutkan Nabi Samuel di ayat diatas menjadi kenyataan. Pemuka-pemuka bani israil menolaknya. Mereka berkata “mana mungkin seorang petani biasa menjadi pemimpin bagi kami kami yang bangsawan dan berpendidikan tinggi dan jenius ini“. Thalut ditolak karena dia dianggap orang biasa. Padahal Tuhan sudah menunjuknya.
Inilah Kisah Kepahlawanan
Thalut yang perkasa
Bukan Nabi bukannya Rasul
Tapi, pilihan TUHAN
Bani Israil, Mereka ditindas, Jalut (Goliath) yang sangat kejam
Mereka memohon
Kepada TUHAN
Datangkan penyelamat..
Nabi Samuel?
Mendapat wahyu?
TUHAN kabulkan permohonannya
Ditunjuk Thalut
Tapi Ditolak KARENA ORANG BIASA
Thalut tetap berjuang
Walaupun golongan atas menolak kedatangan Thalut, masih banyak juga golongan bawahan yang menaruh harapan padanya. Awal awalnya, pengikut Thalut, sang Satrio Piningit ini ada 80000 orang. Tetapi Tuhan tidak membiarkan Jamaah orang pilihannya tanpa ujian. Sedikit demi sedikit pengikut Jamaah Thalut ditapis, di saring, di uji dengan berbagai ujian. Salah satu ujian yang terkenal adalah ketika mereka hendak berjalan menuju medan peperangan, melewati padang pasir, sampailah mereka di sebuah sungai. Thalut berkata, “hendaklah kamu tidak minum dari sungai itu kecuali seteguk saja“. Tetapi banyak anggota jamaah Satrio Piningit ini yang melanggarnya, mereka bahkan mandi mandi di sana, bahkan ada yang merencanakan untuk tinggal dan berkebun di sana, instead of ikut dengan Thalut dan berperang. “Sudahlah, kita tinggal saja di sini. Di sini nikmat, kita bisa bercocok tanam, sedangkan kalau kita ikut Thalut, belum tentu kita menang melawan Goliath yang raksasa itu”. Maka tertapislah Anggota Jamaah ini tinggal 313 orang saja. Persis seperti jumlah tentara Badar.
Medan Perang
Ujian datang
Tentara makin berkurang
Mereka menggigil
Ketakutan
Merintih pada Tuhan
Tiada di sangka
Tiada di duga
Tampillah seorang Anak
Dilempar batu
Tumbanglah Jalut
Dialah Daud namanya..
Thalut dan jemaahnya di medan perang
Sampailah mereka ke medan perang. Dan di medan perang itu, 313 tentara Tuhan yang berbaris dibelakang pemimpin yang ditunjukNYA, harus berhadapan dengan 200000 (ya.. dua ratus ribu) tentara pimpinan Goliath.

Manusia normal pasti sudah lari ketakutan pada saat itu. Karena mereka adalah orang yang sudah teruji, mereka tidak lari, hanya takut saja. Dan ditengah ketakutan mereka itulah, mereka merintih kepada TUHAN, pergantungan mereka kepada TUHAN luar biasa, karena tidak ada sesuatupun selain TUHAN yang bisa menolong pada saat saat seperti ini. Dan Tuhan Menunaikan Janjinya dalam Al Maidah 55 – 56: “Sesungguhnya pemimpin kamu itu ALLAH dan RASUL, dan ORANG ORANG MUKMIN yang mendirikan sembahyang dan yang membayar zakat. Mereka itu patuh dan rukuk. Barangsiapa menjadikan ALLAH sebagai pemimpinnya, Rasul sebagai pemimpinnya, dan Orang Mukmin sebagai pemimpinnya, itulah dia PARTAI ALLAH. Sesungguhnya PARTAI ALLAH itu pasti mendapat kemenangan.

Daud mengalahkan Jalut (Goliath)
Pada saat itu Goliath berdiri di depan tentaranya, serta menantang nantang, siapa diantara tentara Thalut yang berani menantangnya duel satu lawan satu. Sombong dan Angkuhnya dia. Maka diatas Tapak Jamaah yang sudah dibangun oleh Satrio Piningit ini, Tuhan turunkan RATU ADIL. Muncullah seorang anak kecil berusia 12 tahun, menantang Jalut. Inilah dia Daud Melawan Jalut, David vs Goliath. Daud melempar batu, mengenai lutut Jalut, Jalut terjatuh, Daud pun maju mengambil pedang Jalut dan ditusukkan nya pedang itu ke tubuh Jalut. Jalut pun mati seketika.
Melihat seorang anak kecil 12 tahun mampu mengalahkan pemimpin mereka yang paling perkasa, tentara jalut pun berpikir : “Kalau seorang anak kecil saja bisa mengalahkan pemimpin kita yang paling perkasa, lalu bagaimana dengan abang abang dan paman pamannya yang berbaris di belakang sana itu ? Mesti habislah kita di bunuhnya..? Maka lari tunggang langganglah tentara Jalut. Dan Bani Israil menang tanpa berperang.

Itulah kisah Satrio Piningit dan Ratu Adil Bani Israel. Satrio Piningit yang bernama Thalut ditunjukkan oleh Tuhan, membangunkan tapak jamaah, mendidik anggotanya, Tuhan uji dia dengan berbagai kesusahan dan ujian sehingga hanya tinggallah sedikit orang saja. Dengan sedikit orang ini, dengan kondisi yang akal sudah mengatakan bahwa tidak mungkin yang sedikit ini menang melawan yang besar, Tuhan tunjukkan bahwa Kemenangan Bukan karena Jumlah, bukan karena banyaknya pemilih dan pemilu, bukan karena kekuatan senjata, tetapi Karena takwa kepada ALLAH. Taqwa itulah yang menjadi sebab TUHAN menurunkan bantuan. “Wallahu Waliyul Muttaqin“. Tuhan menjadi pembela bagi orang orang yang bertakwa.

Diatas tapak golongan yang sudah teruji inilah maka Tuhan turunkan Ratu Adil. Nabi Daud adalah Raja yang Adil. Ratu Adil tidak akan muncul kalau Jamaah Satrio Piningit nya belum wujud dan mencapai taraf taqwa.

Pada Ratu Adil, pada Nabi Daud inilah Tuhan beri kelebihan kelebihan. Suaranya begitu merdu sehingga gunung gunung dan burung burung bertasbih bersamanya. Dan Tuhan lunakkan besi untuknya sehingga dengan tangannya dia bisa membuat baju besi untuk melindungi diri dari serangan musuh. [Saba' : 10-11] Itulah mukjizat yang Tuhan Anugrahkan untuk masa itu.
Dan InsyaALLAH , dalam waktu yg tidak terlalu lama, Tuhan akan turunkan seorang Ratu Adil yaitu Imam Mahdi, Seorang Wali ALLAH dengan karomah yang sesuai untuk zaman ini.
Wabihi Wallahu Alam

64 comments:

  1. Satrio Piningit yang akan menjadi Ratu Adil versi Bani Jawi adalah Khalifah al Mahdi yang juga 666. Saat ini telah menang dengan score 4 : 0 dalam latih tanding uji coba kedigdayaan dengan Angkatan Perang Amerika Serikat. Jadi tampilan Satrio Piningit / Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu yang akan segera dilantik menjadi Ratu Adil dalam goro-goro yang insya Allah terjadi di bulan Oktober 2014 ini cukup meyakinkan sekali he he he...

    ReplyDelete
  2. ALKITAB ZAKARIA: Satria Piningit Menimpa -- Umat Baru
    13:7 "Hai Satria Piningit, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Satria Piningit memakai tangan-Ku terhadap yang lemah
    13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya tinggal hidup.
    13:9 Satria Piningit menaruh sisa yang sepertiga lain ke dalam api dan memurnikan manusia seperti orang memurnikan perak. Satria Piningit menguji mereka,seperti orang menguji emas. Mereka memanggil nama-Ku, dan Aku menjawab mereka. Aku berkata: Mereka adalah umat Satria Piningit-Ku, dan mereka menjawab: Allah adalah TUHANku!"

    ALKITAB ZAKARIA: Hanya TUHANlah Pemberi Hujan
    10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! Tuhanlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat diberikan kepada tumbuhan di padang setiap orang.

    ALKITAB ZAKARIA: Pelenyapan Berhala Dan Juru Tenung
    13:1 "Pada waktu itu terbukalah suatu sumber bagi semua keluarga dan bagi penduduk negeri untuk membasuh dosa dan kecemaran.
    13:2 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Satria Piningit melenyapkan nama-nama berhala dari negeri itu, sehingga orang tidak sebutkan lagi. Juga juru tenung dan roh najis disingkirkan dari negeri itu.
    10:2 Sebab apa yang dikatakan oleh juru tenung adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan oleh mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu penduduk itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala
    13:6 Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah yang ada pada badanmu ini?, lalu ia menjawab: Itulah luka yang kudapat di rumah sahabatku!"
    13:3 Dan apabila seseorang masih tampil sebagai nabi, maka ayah dan ibunya, yang telah memperanakkan dia,berkata kepadanya: Baiklah engkau hidup, sebab yang kau katakan demi nama TUHAN itu adalah benar! Lalu ayah dan ibunya, yang telah memperanakkan dia, memuji dia pada waktu ia bernubuat.
    13:4 Pada waktu itu para nabi masing-masing bangga oleh karena penglihatannya sebagai nabi, dan tidak ada lagi dari mereka yang memakai jubah berbulu untuk berbohong;
    13:5 tetapi masing-masing berkata: Aku ini seorang nabi, selain seorang pengusaha tanah, sebab tanah adalah harta kepunyaanku sejak kecil.

    ReplyDelete
  3. ALKITAB ZAKARIA: Pembebasan Bangsa Dari Penguasa
    10:3 "Terhadap para gembala bangkit murka-Ku dan terhadap kepala kawanan domba Satria Piningit mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum bangsa, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan Satria Piningit dalam pertempuran.
    11:1 Bukalah pintu-pintumu, hai negeri-negeri, supaya api dapat memakan pohon-pohonmu.
    11:2 Merataplah, hai pohon-pohon, sebab sudah rebah pohon-pohon dan sudah dirusakkan pohon-pohon yang hebat! Merataplah, hai pohon-pohon, sebab telah rata hutan yang lebat itu!
    11:3 Dengarkanlah, para gembala meratap! Sebab kemegahan sudah dirusakkan. Dengarkanlah, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan para gembala di tepi sungai.
    10:4 Dari pada mereka muncul batu penjuru, dari pada mereka muncul patok kemah, dari pada mereka muncul busur perang, dari pada mereka keluar semua penguasa bersama.
    10:5 Maka seperti pahlawan yang menginjak musuh seakan mereka itu lumpur di jalan; mereka berperang, dan TUHAN sertai Satria Piningit, Satria Piningit membuat malu orang yang kendarai kuda.
    10:6 Satria Piningit membuat kuat kaum bangsa, dan Satria Piningit selamatkan keturunan manusia. Satria Piningit membawa mereka kembali, sebab TUHAN sayangi mereka; dan keadaan mereka seakan tidak pernah ditolak oleh TUHAN, sebab Akulah Allah, TUHAN mereka, dan Satria Piningit jawaban atas mereka.
    10:7 Satria Piningit menjadi seorang pahlawan, hati mereka bersukacita seperti oleh anggur. Anak-anak mereka melihat, lalu bersukacita dan hati mereka bersorak-sorak karena TUHAN.
    10:8 Satria Piningit bersiul memanggil mereka dan kumpulkan mereka, sebab Satria Piningit sudah membebaskan mereka, dan jumlah mereka menjadi banyak seperti dahulu.
    10:9 Sekalipun TUHAN telah serakkan bangsa-bangsa ke antara negeri-negeri, tetapi di tempat yang jauh mereka ingat kepada Satria Piningit-Ku; mereka hidup bersama anak-anak mereka dan mereka kembali.
    10:10 Satria Piningit membawa mereka masuk ke tanah seberang, dan dari tanah seberang Satria Piningit kumpulkan mereka Satria Piningit membawa mereka kembali dari tanah seberang, sehingga tidak ada tempat lagi bagi mereka.
    10:11 Mereka seberangi laut dan Satria Piningit memukul gelombang di laut, sehingga segala tempat yang dalam di sungai menjadi penuh air. Kebanggaan bangsa diturunkan dan tongkat kerajaan kembali milik Satria Piningit.
    10:12 Satria Piningit kuatkan mereka, dan mereka bermegah di dalam nama TUHAN," demikianlah firman TUHAN.

    ALKITAB ZAKARIA: Seruan Untuk Bertobat
    1:1 Datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido, berbunyi:
    1:2 Sangat murka TUHAN atas nenek moyangmu.
    1:3 Sebab itu telah dikatakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka TUHAN kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.
    1:4 Sebab itu janganlah kamu seperti nenek moyangmu yang kepada mereka para nabi yang dahulu telah serukan, demikian: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Berbaliklah dari tingkah lakumu yang buruk dan dari perbuatanmu yang jahat! Tetapi nenek moyangmu tidak mau mendengarkan dan tidak mau menghiraukan para nabi, demikianlah firman TUHAN.
    1:5 Nenek moyangmu, di mana mereka? Dan para nabi, apakah mereka hidup untuk selamanya?
    1:6 Tetapi segala firman dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada para hamba-Ku, para nabi, bukankah itu telah sampai kepada kamu? Maka segera bertobatlah kamu serta berkata:" Sebagaimana TUHAN semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kami sesuai dengan tingkah laku kami dan perbuatan kami, demikianlah Satria Piningit mengambil tindakan terhadap kami!"

    ReplyDelete
  4. ALKITAB ZAKARIA: Kerajaan Sang Tunas Di Indonesia
    6:9 Datanglah firman TUHAN, berbunyi:
    6:10 "Pergilah pada hari ini juga ke rumah-rumah dan pungutlah persembahan dari pihak orang-orang, semua orang yang sudah datang kembali,
    6:11 pungutlah perak dan emas, buatlah mahkota dan kenakanlah itu pada kepala Imam Besar Satria Piningit;
    6:12 katakanlah: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Inilah orang yang bernama Sang Tunas. Satria Piningit bertunas dari tempatnya dan Satria Piningit mendirikan bait TUHAN.
    6:13 Satria Piningitlah yang mendirikan bait TUHAN, dan Satria Piningitlah yang mendapat keagungan dan duduk memerintah di atas takhta. Di sebelah kanan ada Imam dan permufakatan tentang damai ada di antara mereka.
    6:14 Dan mahkota itu tetap tinggal dalam bait TUHAN sebagai tanda peringatan akan Satria Piningit.
    6:15 Orang dari jauh datang untuk turut membangun bait TUHAN; maka kamu ketahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus Satria Piningit kepadamu. Dan hal ini terjadi, apabila kamu dengan baik-baik mendengarkan suara Allah TUHANmu."
    ALKITAB ZAKARIA: Keselamatan Bagi Bangsa-Bangsa
    8:20 Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Masih datang lagi bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota.
    8:21 Dan penduduk kota yang satu pergi kepada penduduk kota yang lain, mengatakan: Marilah kita pergi untuk melunakkan hati dan mencari Satria Piningit semesta alam! Kamipun pergilah!
    8:22 Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat datang mencari Satria Piningit semesta alam di Indonesia dengan melunakkan hati."
    8:23 Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai bangsa dan bahasa memegang kuat punca jubah teman dengan berkata: Kami mau pergi sertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah sertai kamu!"

    ALKITAB ZAKHARIA: Indonesia Dipulihkan Kembali Oleh Raja Mesias Satria Piningit
    9:9 Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai putera puteri Indonesia, bersorak-sorailah, hai putera puteri Indonesia! Lihat, Raja Satria Piningit datang kepadamu; Satria Piningit adil dan jaya. Satria Piningit lemah lembut dan kendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
    9:10 Satria Piningit melenyapkan kereta dan kuda perang; busur perang dilenyapkan, dan Satria Piningit memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaan Satria Piningit terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai sampai ke ujung bumi.
    9:11 "Mengenai Indonesia, oleh karena Darah Perjanjian-Ku dengan Satria Piningit, Aku melepaskan orang tahanan dari lobang yang tidak berair.
    9:12 Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Satria Piningit memberi ganti kepadamu dua kali lipat!
    9:13 Sebab Aku melentur Satria Piningit bagi busur-Ku,yang Kuisi dengan Firman-Ku, dan Aku mengayunkan Satria Piningit terhadap anak-anakmu, hai Indonesia, dan Aku memakai Satria Piningit sebagai pedang seorang pahlawan".
    9:14 Satria Piningit menampakkan diri kepada orang Indonesia, dan Satria Piningit melayang keluar seperti kilat.Dan Tuhan ALLAH meniup sangkakala dan Satria Piningit berjalan maju dalam angin badai dari selatan.
    9:15 TUHAN semesta alam melindungi mereka, dan mereka menghabisi dan mengindahkan firman Tuhan. Mereka minum Darah Perjanjian seperti minum anggur dan menjadi penuh seperti bokor siraman pada penjuru mezbah.
    9:17 Sungguh, alangkah baik itu dan alangkah indah! Teruna Indonesia bertumbuh pesat karena gandum, dan karena anggur merah.
    9:16 Satria Piningit selamatkan mereka pada hari itu; terhadap kawanan domba umat-Nya itu, sungguh, orang Indonesia seperti permata mahkota yang berkilap-kilap,demikianlah orang Indonesia di tanah TUHAN.

    ReplyDelete
  5. ALKITAB ZAKARIA: Kemenangan Terakhir: Satria Piningit Menjadi Raja
    14:1 Sesungguhnya, datang hari yang ditetapkan TUHAN, maka jarahan yang dirampas dari padamu dibagi-bagi di tengahmu.
    14:2 Segala bangsa berkumpul untuk memerangi Indonesia; negeri direbut, negeri dirampoki dan setengah dari penduduk negeri pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak dilenyapkan dari negeri itu.
    14:3 Kemudian Satria Piningit maju berperang melawan segala bangsa itu seperti berperang pada hari pertempuran.
    14:13 Maka pada waktu itu terjadi kegemparan besar dari pada Satria Piningit di antara mereka, sehingga masing-masing memegang tangan teman dan mengangkat tangannya melawan tangan temannya.
    14:12 Inilah tulah yang ditimpakan TUHAN kepada segala bangsa yang memerangi Indonesia: daging mereka menjadi busuk, sementara mereka masih berdiri, mata mereka menjadi busuk dalam lekuknya dan lidah mereka menjadi busuk dalam mulut mereka.
    14:14 Juga bangsa yang berperang melawan Satria Piningit itu; maka dikumpulkanlah harta benda segala bangsa di sekeliling Satria Piningit, yaitu emas, perak dan pakaian dalam jumlah yang sangat besar.
    14:15 Tulah seperti itu juga menimpa kuda, bagal, unta, keledai dan segala hewan yang ada dalam perkemahan itu.
    14:4 Pada waktu itu kaki Satria Piningit berjejak di bukit yang terletak di depan sebelah timur. Bukit itu terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
    14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-Ku, sebab lembah gunung itu sentuh sisinya; dan kamu melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi. Lalu firman Allah,TUHANku datang, dan semua orang kudus bersama Satria Piningit.
    14:6 Maka pada waktu itu tidak ada lagi udara dingin atau keadaan beku,
    14:7 tetapi ada satu hari --hari itu diketahui oleh TUHAN--dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang.
    14:8 Pada waktu itu mengalir air kehidupan dari Indonesia; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin.
    14:9 Maka Satria Piningit menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu Satria Piningit adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
    14:10 Seluruh negeri ini berubah.Kota itu menjulang tinggi dan tetap tinggal di tempatnya, dari pintu gerbang sampai ke tempat pintu gerbang yang dahulu, yakni sampai ke pintu gerbang sudut, dan dari menara sampai ke tempat pemerasan anggur raja.
    14:11 Orang menetap di dalamnya, sebab penumpasan tidak ada lagi, dan tetap aman.
    14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah serang Indonesia, datang tahun demi tahun untuk sujud sembah kepada Satria Piningit Raja semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
    14:17 Tetapi bila mereka dari kaum bangsa di bumi tidak datang ke Indonesia untuk sujud sembah kepada Satria Piningit Raja semesta alam, maka kepada mereka tidak turun hujan.
    14:18 Dan jika kaum bangsa tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
    14:19 Itulah hukuman dosa segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
    14:20 Pada waktu itu tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN seperti bokor siraman di depan mezbah.
    14:21 Maka segala kuali di Indonesia menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban datang mengambil dan memasak di dalamnya. Dan tidak ada lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.

    ReplyDelete
  6. ALKITAB AMOS: Penglihatan Pertama: Belalang
    7:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepada Amos: Tampak terbentuk kawanan belalang, pada waktu rumput akhir mulai tumbuh, yaitu rumput akhir sesudah yang dipotong.
    7:2 Ketika belalang mulai menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah, berkatalah Amos: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah bangsa-bangsa dapat bertahan? Bukankah manusia itu kecil?"
    7:3 Maka sesallah TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.

    ALKITAB AMOS: Penglihatan Ke Dua: Api
    7:4 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepada Amos: Tampak Tuhan ALLAH memanggil api untuk melakukan hukuman. Api itu memakan habis samudera raya dan memakan habis tanah ladang.
    7:5 Lalu Amos berkata: "Tuhan ALLAH, hentikanlah kiranya! Bagaimanakah bangsa-bangsa dapat bertahan? Bukankah manusia itu kecil?"
    7:6 Maka sesallah TUHAN karena hal itu. "Inipun tidak akan terjadi," firman Tuhan ALLAH.

    ALKITAB AMOS: Penglihatan Ke Tiga: Tali Sipat
    7:7 Inilah yang diperlihatkan Tuhan kepada Amos: Tampak Tuhan berdiri dekat sebuah tembok yang tegak lurus, dan di tangan-Nya ada tali sipat.
    7:8 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Amos: "Apakah yang kau lihat, Amos?" Jawab Amos: "Tali sipat" Berfirmanlah Tuhan: "Sesungguhnya, Aku menaruh Satria Piningit di tengah umat-Ku; Aku tidak memaafkannya lagi.
    7:9 Bukit-bukit tempat pengorbanan dilicin tandaskan dan tempat-tempat kudus diruntuhkan, dan Satria Piningit bangkit melawan keluarga bangsa-bangsa dengan pedang."

    ALKITAB AMOS: Penglihatan ke Empat: Bakul dengan buah-buahan
    8:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepada Amos: Tampak sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau .
    8:2 Lalu berfirmanlah Tuhan: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawab Amos: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepada Amos: "Kesudahan telah datang bagi umat-Ku. Aku tidak memaafkan lagi.
    8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak pengkhianat: kemana-mana orang pengkhianat pergi dengan diam-diam."

    ALKITAB AMOS Penglihatan Ke Lima: Tuhan Dekat Mezbah
    9:1 Kulihat Tuhan berdiri dekat mezbah, dan Tuhan berfirman: "Pukullah hulu tiang dengan keras, sehingga ambang-ambang bergoncang, dan runtuhkanlah itu ke atas kepala semua orang, dan sisa-sisa mereka Kubunuh dengan pedang; tidak seorangpun dari mereka dapat melarikan diri, dan tidak seorangpun dari mereka dapat meluputkan diri.
    9:2 Sekalipun mereka menembus sampai ke dunia orang mati, tangan Satria Piningit-Ku mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka naik ke langit, Satria Piningit menurunkan mereka dari sana.
    9:3 Sekalipun mereka bersembunyi di puncak gunung, Satria Piningit mengusut dan mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka sembunyikan diri terhadap mata-Ku di dasar laut, Satria Piningit memerintahkan ular untuk memagut mereka di sana.
    9:4 Sekalipun mereka berjalan di depan musuh sebagai orang tawanan, Satria Piningit memerintahkan pedang untuk membunuh mereka di sana. Aku mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kecelakaan dan bukan untuk keberuntungan."
    9:5 ALLAH Tuhan semesta alamlah yang sentuh bumi, sehingga bergoyang, dan semua penduduk berkabung, dan seluruh air naik seperti sungai Nil, dan surut seperti sungai Mesir;
    9:6 yang mendirikan anjungan di langit dan mendasarkan kubah di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkan ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya.

    ReplyDelete
  7. ALKITAB AMOS: Hari TUHAN
    5:18 Celakalah mereka yang menginginkan Hari TUHAN! Apakah guna Hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang!
    5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia!
    5:20 Bukankah Hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?

    ALKITAB AMOS: Gerhana Matahari Dan Ratapan
    8:9 "Pada hari itu terjadi," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah.
    8:10 Aku mengubah perayaan menjadi perkabungan, dan segala nyanyian menjadi ratapan. Aku kenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku membuat Hari TUHAN sebagai perkabungan seperti karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi hari yang pahit pedih."

    ALKITAB AMOS: Lapar Dan Haus
    8:11 "Sesungguhnya, waktu segera datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku kirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
    8:12 Mereka mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatinya."
    8:13 Pada hari itu rebah lesu anak-anak teruna karena haus firman TUHAN;
    8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu rebah dan tidak bangkit lagi."

    ALKITAB AMOS: Janji Mengenai Keselamatan
    9:11 "Pada hari itu Satria Piningit mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Satria Piningit menutup pecahan dinding, dan mendirikan kembali reruntuhan; Satria Piningit membangun kembali seperti di zaman dahulu kala,
    9:12 supaya Satria Piningit menguasai sisa-sisa bangsa dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku," demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini.
    9:13 "Sesungguhnya, waktu segera datang," demikianlah firman TUHAN, "bahwa pembajak tepat susul penuai dan pengirik buah anggur susul penabur benih; gunung-gunung meniriskan anggur baru dan segala bukit kebanjiran anggur."

    ALKITAB AMOS: Bangsa Pilihan Dituntun Satria Piningit
    9:7 "Bukankah kamu sama seperti orang dahulu bagi-Ku, hai orang-orang?" demikianlah firman TUHAN. "Bukankah Aku telah menuntun orang dahulu, dan orang sekarang dari segala suku bangsa? "
    9:8 Sesungguhnya, Satria Piningit sudah mengamat-amati kerajaan yang berdosa ini: Satria Piningit memunahkan kerajaan dari muka bumi! Tetapi Satria Piningit tidak memunahkan keturunan manusia sama sekali," demikianlah firman TUHAN.
    9:9 "Sebab sesungguhnya, Aku memberi perintah, dan Satria Piningit mengiraikan kaum manusia di antara segala bangsa, seperti orang mengiraikan ayak, dan sebiji batu kecilpun tidak jatuh ke tanah.
    9:10 Oleh pedang mati terbunuh semua orang berdosa di antara umat -Ku yang mengatakan: Malapetaka itu tidak susul dan tidak mencapai kami. "

    ReplyDelete
  8. ALKITAB AMOS: Rasa Tenteram Yang Palsu
    6:1 "Celakalah atas orang-orang yang merasa aman, orang-orang yang merasa tenteram di gunung-gunung, dan orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka, orang biasa datang!
    6:2 Seberangilah dan lihat-lihatlah; berjalan-jalanlah disana ke daerah yang besar itu, dan pergilah! Adakah kerajaan ini lebih baik dari kerajaanmu, atau lebih besarkah daerah mereka dari daerahmu?
    6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh Hari Malapetaka, tetapi mendekatkan Pemerintahan Kekerasan;
    6:4 yang berbaring di tempat tidur dari gading dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak domba dari kumpulan kambing domba dan anak lembu dari tengah kawanan binatang lembu yang tambun;
    6:5 yang bernyanyi-nyanyi dan mendengar bunyi gambus, seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;
    6:6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan bangsa!
    6:12 Berlarikah kuda-kuda di atas bukit batu, atau dibajak oranglah domba dan lembu? Sungguh, kamu telah mengubah keadilan menjadi racun dan hasil kebenaran menjadi ipuh!
    6:7 Sebab itu sekarang, mereka pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu."
    6:8 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, --demikianlah firman Allah, TUHAN semesta alam--:"Aku ini keji kepada kecongkakan, dan benci kepada purinya; Aku serahkan kota serta isinya kepada Satria Piningit"
    6:11 Sebab sesungguhnya, TUHAN memberi perintah, maka rumah besar dirobohkan menjadi reruntuhan dan rumah kecil menjadi rosokan.
    6:9 Dan jika masih tinggal sepuluh orang dalam satu rumah, mereka akan mati.
    6:10 Dan jika pamannya, pembakar mayat itu, yang datang mengangkat dan mengeluarkan mayat itu dari rumah itu, bertanya kepada orang yang ada di bagian belakang rumah: "Adakah lagi mayat bersama engkau?" dan dijawab: "Tidak ada," ia akan berkata: "Diam!" Sebab tidaklah patut sebutkan nama TUHAN!
    6:13 Hai kamu, yang bersukacita, dan yang berkata: "Bukankah kita dengan kekuatan kita bisa merebut daerah bagi kita?"
    6:14 "Sebab sesungguhnya, Aku membangkitkan Satria Piningit melawan kamu, hai kaum bangsa," demikianlah firman Allah, TUHAN semesta alam, "dan Satria Piningit menindas kamu dari jalan yang menuju sampai ke sungai"

    ALKITAB AMOS: Peringatan Terhadap Orang Yang Menginjak Si Miskin
    8:4 Dengarlah ini, kamu yang menginjak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini
    8:5 dan berpikirlah: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari-hari berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
    8:6 supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"
    8:7 TUHAN telah bersumpah demi Satria Piningit kebanggaan-Nya: "Bahwasanya Aku tidak melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!
    8:8 Tidakkah bumi gemetar karena hal itu, sehingga setiap penduduk berkabung? Tidakkah itu air seluruhnya akan naik seperti air sungai Nil, diombang-ambingkan dan surut kembali?"

    ReplyDelete
  9. ALKITAB AMOS: Hidup dan mati
    5:14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah, TUHAN semesta alam, sertai kamu, seperti yang kamu katakan.
    5:15 Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin Allah, TUHANsemesta alam, kasihani sisa-sisa keturunan manusia.
    5:16 Sesungguhnya, beginilah firman Allah, TUHANsemesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang ada ratapan dan di segala lorong orang berkata: Wahai petani! Wahai petani! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.
    5:17 Dan di segala kebun anggur ada ratapan, apabila petani berjalan dari tengah kebun anggur," firman TUHAN.

    ALKITAB AMOS: Nabi Sebagai Lidah Allah
    3:1 Dengarlah firman ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu, hai orang-orang, tentang segenap kaum yang telah dituntun keluar dari tanah mereka, bunyinya:
    3:2 "Hanya Satria Piningit yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi ini, sebab itu Aku menghukum orang-orang karena segala kesalahan mereka.
    3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?
    3:4 Mengaumkah seekor singa di hutan, apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarang, jika belum menangkap apa-apa?
    3:5 Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya? Membingkaskah perangkap dari tanah, jika tidak ditangkaplah sesuatu?
    3:6 Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya?
    3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
    3:8 Singa Satria Piningit telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

    ALKITAB AMOS: Ibadah Dibenci TUHAN
    5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
    5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban bakaran dan korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang
    5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
    5:24 Tetapi biarlah keadilan Satria Piningit bergulung-gulung seperti air dan kebenaran Satria Piningit seperti sungai yang selalu mengalir."
    5:25 "Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan korban sajian, selamanya di padang gurun itu, hai kaum manusia?
    5:26 Satria Piningit mengangkut rajamu, hewanmu, dewa bintangmu, dan patung-patungmu yang telah kamu buat bagimu itu,
    5:27 dan Satria Piningit membawa kamu ke dalam pembuangan jauh ke negeri seberang," firman TUHAN semesta alam, yang nama-Nya Allah.
    ALKITAB AMOS: Jalan Yang Menuju Hidup
    5:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum bangsa: "Carilah Satria Piningit, maka kamu hidup!
    5:5 Janganlah kamu mencari yang lain, janganlah pergi ke yang lain dan janganlah seberang ke yang lain, sebab pasti masuk ke dalam pembuangan dan lenyap."
    5:6 Carilah Satria Piningit, maka kamu hidup, supaya jangan Satria Piningit memasuki keturunan manusia bagaikan api, yang memakan habis dengan tidak ada yang memadamkan.

    ReplyDelete
  10. ALKITAB AMOS: Orang Tidak Berbalik Kepada TUHAN
    4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
    4:7 "Akupun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain;ladang yang satu kehujanan, ladang yang lain tidak kena hujan, dan menjadi kering;
    4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
    4:9 "Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum, telah melayukan taman-tamanmu dan kebun anggurmu, pohon ara dan pohon zaitunmu dimakan habis oleh belalang, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
    4:10 "Aku telah melepas penyakit sampar ke antaramu; Aku telah membunuh terunamu dengan pedang pada waktu kudamu dijarah; Aku telah membuat bau busuk perkemahanmu tercium oleh hidungmu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku, " demikianlah firman TUHAN.
    4:11 "Aku telah menjungkirbalikkan kota-kota di antara kamu, seperti menjungkir balikkan Sodom dan Gomora, sehingga kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
    4:12 "Demikianlah Kulakukan kepadamu, hai bangsa-bangsa--Oleh karena Aku melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Satria Piningit-Ku, hai bangsa-bangsa!"
    4:13 Sebab sesungguhnya, TUHANlah yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit bumi -- Allah, TUHAN semesta alam, itulah nama-Nya.

    ALKITAB AMOS: Ratapan Tentang Bangsa
    5:1 Dengarlah perkataan ini yang diucapkan tentang kamu sebagai ratapan, hai kaum bangsa:
    5:2 "Telah rebah, tidak bangkit lagi anak--anak bangsa, terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkan."
    5:3 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH kepada kaum bangsa: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya tersisa sepuluh orang."

    ALKITAB AMOS: Melawan Perkosaan Keadilan
    5:8 TUHAN yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; TUHAN yang memanggil air laut dan mencurahkan ke atas permukaan bumi-- ALLAH itulah nama-Nya.
    5:7 Hai kamu yang mengubah keadilan menjadi ipuh dan yang menghempaskan kebenaran ke tanah!
    5:10 Kamu benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan kamu keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.
    5:11 Sebab itu, karena kamu menginjak orang yang lemah dan mengambil pajak gandum dari padanya, --sekalipun kamu telah mendirikan rumah dari batu pahat, kamu tidak mendiaminya; sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, kamu tidak minum anggur.
    5:12 Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang kesampingkan orang miskin di pintu gerbang.
    5:9 Satria Piningit menimpakan kebinasaan atas yang kuat, sehingga kebinasaan datang atas tempat yang berkubu.
    5:13 Sebab itu orang yang berakal budi berdiam diri pada waktu itu, karena waktu itu adalah waktu yang jahat.

    ReplyDelete
  11. ALKITAB AMOS: Pemberitaan Tentang Keruntuhan
    3:9 Siarkanlah di dalam puri dan serta di dalam puri dikatakan: "Berkumpullah di gunung-gunung dan pandanglah kekacauan besar yang ada di tengah kota dan pemerasan yang ada di kota itu."
    3:10 "Mereka tidak tahu berbuat jujur, " demikianlah firman TUHAN, "mereka itu menimbun kekerasan dan aniaya di dalam kota."
    3:11 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Musuh ada di sekeliling negeri, kekuatanmu ditanggalkan dari padamu, dan kotamu dijarahi!"
    3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang yang diam di kota seperti dilepaskan sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
    3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah kaum keturunan manusia," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah Tuhan semesta alam,
    3:14 "bahwa pada waktu Satria Piningit menghukum bangsa-bangsa karena perbuatan jahat, Satria Piningit melakukan hukuman kepada mezbah, sehingga tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah.
    3:15 Satria Piningit merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah gading, dan habislah rumah gedang, " demikianlah firman TUHAN.
    ALKITAB AMOS: Hukuman Atas Bangsa-Bangsa
    1:2 Berkatalah manusia: " Satria Piningit mengaum dari TUHAN dan Satria Piningit memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang gembalaan dan layulah puncak gunung."
    1:3 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengirik dengan eretan pengirik dari besi,
    1:4 Aku melepas api ke dalam istana, sehingga istana dimakan habis;
    1:5 Aku mematahkan palang pintu dan melenyapkan penduduk serta pemegang tongkat kerajaan dan rakyat harus pergi sebagai orang buangan," firman TUHAN.
    1:6 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena itu raja mereka telah mengangkut ke dalam pembuangan suatu bangsa seluruhnya, untuk diserahkan kepada Satria Piningit,
    1:7 Aku melepas api ke dalam tembok, sehingga puri dimakan habis;
    1:8 Aku melenyapkan penduduk dan pemegang tongkat kerajaan; Aku mengacungkan tangan Satria Piningit-Ku untuk melawan, sehingga binasalah sisa-sisa orang yang melawan," firman Tuhan ALLAH.
    1:9 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena itu mereka telah diserahkan sebagai tawanan suatu bangsa seluruhnya kepada Satria Piningit yang tidak mengingat perjanjian persaudaraan,
    1:10 Aku melepas api ke dalam tembok, sehingga puri dimakan habis."
    1:11 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena itu Satria Piningit mengejar mereka dengan pedang dan mengekang belas kasihnya, memendamkan amarahnya untuk selamanya dan simpan gemas untuk seterusnya,
    1:12 Aku melepas api ke dalam tembok, sehingga puri dimakan habis."
    1:13 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka membelah perut perempuan hamil dengan maksud meluaskan daerah mereka sendiri,
    1:14 Aku menyalakan api di dalam tembok, sehingga puri dimakan habis, diiringi sorak-sorai pada waktu pertempuran, diiringi angin badai pada waktu puting beliung;
    1:15 dan raja mereka harus pergi sebagai orang buangan, raja bersama dengan para pembesarnya," firman TUHAN.
    2:1 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena manusia telah membakar tulang-tulang raja menjadi kapur,
    2:2 Aku melepas api ke dalam puri, sehingga puri dimakan habis; bangsa mati di dalam kegaduhan, diiringi sorak-sorai pada saat sangkakala berbunyi;
    2:3 Satria Piningit melenyapkan penguasa dari antara manusia dan membunuh segala pembesar bersama dengan raja mereka," firman TUHAN.

    ReplyDelete
  12. ALKITAB AMOS: Pemberitaan Tentang Keruntuhan
    3:9 Siarkanlah di dalam puri dan serta di dalam puri dikatakan: "Berkumpullah di gunung-gunung dan pandanglah kekacauan besar yang ada di tengah kota dan pemerasan yang ada di kota itu."
    3:10 "Mereka tidak tahu berbuat jujur, " demikianlah firman TUHAN, "mereka itu menimbun kekerasan dan aniaya di dalam kota."
    3:11 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Musuh ada di sekeliling negeri, kekuatanmu ditanggalkan dari padamu, dan kotamu dijarahi!"
    3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang yang diam di kota seperti dilepaskan sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
    3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah kaum keturunan manusia," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah Tuhan semesta alam,
    3:14 "bahwa pada waktu Satria Piningit menghukum bangsa-bangsa karena perbuatan jahat, Satria Piningit melakukan hukuman kepada mezbah, sehingga tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah.
    3:15 Satria Piningit merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah gading, dan habislah rumah gedang, " demikianlah firman TUHAN.
    ALKITAB AMOS: Hukuman Atas Bangsa-Bangsa
    1:2 Berkatalah manusia: " Satria Piningit mengaum dari TUHAN dan Satria Piningit memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang gembalaan dan layulah puncak gunung."
    1:3 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengirik dengan eretan pengirik dari besi,
    1:4 Aku melepas api ke dalam istana, sehingga istana dimakan habis;
    1:5 Aku mematahkan palang pintu dan melenyapkan penduduk serta pemegang tongkat kerajaan dan rakyat harus pergi sebagai orang buangan," firman TUHAN.
    1:6 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena itu raja mereka telah mengangkut ke dalam pembuangan suatu bangsa seluruhnya, untuk diserahkan kepada Satria Piningit,
    1:7 Aku melepas api ke dalam tembok, sehingga puri dimakan habis;
    1:8 Aku melenyapkan penduduk dan pemegang tongkat kerajaan; Aku mengacungkan tangan Satria Piningit-Ku untuk melawan, sehingga binasalah sisa-sisa orang yang melawan," firman Tuhan ALLAH.
    1:9 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena itu mereka telah diserahkan sebagai tawanan suatu bangsa seluruhnya kepada Satria Piningit yang tidak mengingat perjanjian persaudaraan,
    1:10 Aku melepas api ke dalam tembok, sehingga puri dimakan habis."
    1:11 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena itu Satria Piningit mengejar mereka dengan pedang dan mengekang belas kasihnya, memendamkan amarahnya untuk selamanya dan simpan gemas untuk seterusnya,
    1:12 Aku melepas api ke dalam tembok, sehingga puri dimakan habis."
    1:13 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka membelah perut perempuan hamil dengan maksud meluaskan daerah mereka sendiri,
    1:14 Aku menyalakan api di dalam tembok, sehingga puri dimakan habis, diiringi sorak-sorai pada waktu pertempuran, diiringi angin badai pada waktu puting beliung;
    1:15 dan raja mereka harus pergi sebagai orang buangan, raja bersama dengan para pembesarnya," firman TUHAN.
    2:1 Beginilah firman TUHAN: "Karena perbuatan jahat bani manusia, Aku tidak menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena manusia telah membakar tulang-tulang raja menjadi kapur,
    2:2 Aku melepas api ke dalam puri, sehingga puri dimakan habis; bangsa mati di dalam kegaduhan, diiringi sorak-sorai pada saat sangkakala berbunyi;
    2:3 Satria Piningit melenyapkan penguasa dari antara manusia dan membunuh segala pembesar bersama dengan raja mereka," firman TUHAN.

    ReplyDelete
  13. ALKITAB AMOS: Judul
    1:1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang umat manusia pada sebelum terjadi gempa bumi.

    ALKITAB AMOS: Amos Terusir
    7:10 Lalu Imam disini, suruh orang menghadap raja, dengan pesan: "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah rakyat; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala nubuat Amos.
    7:11 Sebab beginilah dikatakan Amos: raja mati terbunuh oleh pedang dan orang pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."
    7:12 Lalu berkatalah Imam kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah lain! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!
    7:13 Tetapi jangan lagi bernubuat disini, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan."
    7:14 Jawaban Amos: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
    7:15 Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku.
    7:16 Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang bangsa, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan manusia.
    7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Anak-anakmu tewas oleh pedang; tanahmu dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri mati di tanah yang najis, dan orang pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."

    ReplyDelete
  14. ALKITAB YOEL: Tulah Belalang Sebagai Hukuman TUHAN
    1:2 Dengarlah ini, hai para tua-tua, pasanglah telinga, hai seluruh penduduk negeri! Pernahkah terjadi seperti ini dalam zamanmu, atau dalam zaman nenek moyangmu?
    1:3 Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian.
    1:4 Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.
    1:12 Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia.
    2:2 Di depan api memakan habis, di belakang nyala api berkobar. Tanah di depan seperti Taman Eden, tetapi di belakang padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput.
    1:17 Biji-bijian menjadi kering di dalam tanah, lumbung-lumbung sudah licin tandas, rengkiang-rengkiang sudah runtuh, sebab gandum sudah habis.
    1:18 Betapa mengeluhlah hewan dan gempar kawanan lembu, sebab tidak ada lagi padang rumput baginya; juga kawanan kambing domba terkejut.
    1:19 Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang.
    1:20 Juga binatang-binatang di padang menjerit karena rindu kepada Satria Piningit-Mu, sebab wadi telah kering, dan apipun telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun.
    1:11 Para petani menjadi malu, tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang.
    1:10 Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.
    1:5 Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah!Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu!
    1:6 Sebab maju serang negerimu suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina.
    1:7 Telah dibuatlah pohon anggurmu menjadi musnah, dan pohon ara menjadi buntung; dikelupas kulit pohon sama sekali dan dilemparkanlah, sehingga carang-carang menjadi putih.
    1:8 Merataplah seperti anak dara yang berlilitkan kain kabung karena mempelai, kekasih masa mudanya.
    1:9 Korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari rumah TUHAN; dan berkabunglah para imam, yakni pelayan-pelayan TUHAN.
    1:13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allah, sebab sudah ditahan dari rumah Allah, korban sajian dan korban curahan.
    1:16 Bukankah di depan mata sudah lenyap makanan, sukaria dan sorak-sorai dari rumah Allah?
    1:14 Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.
    1:15 Wahai, hari itu! Sungguh, Hari TUHAN sudah dekat, datang sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.

    ReplyDelete
  15. ALKITAB YOEL: Satria Piningit Suara TUHAN
    2:1 Tiuplah sangkakala dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab Hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat;
    2:2 suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.
    2:4 Rupanya seperti kuda, dan seperti kuda balapan mereka berlari.
    2:5 Seperti gemertak kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletik nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang.
    2:7 Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya;
    2:8 mereka tidak berdesak-desakan, mereka berjalan terus masing-masing di jalannya; mereka menerobos pertahanan dengan tombak, mereka tidak membiarkan barisan terputus.
    2:9 Mereka serbu ke dalam kota, mereka berlari ke atas tembok, mereka memanjat ke dalam rumah-rumah, mereka masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri.
    2:6 Terhadap Satria Piningit bangsa-bangsa gemetar, segala muka bertambah menjadi pucat pasi.
    2:10 Di depan Satria Piningit bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.
    2:11 Dan Satria Piningit memperdengarkan suara TUHAN di depan pasukan tentara. Pasukan Satria Piningit sangat banyak sebagai Pelaksana firman TUHAN yang kuat. Betapa hebat dan sangat

    ALKITAB YOEL: Hari TUHAN
    2:28 "Kemudian dari pada itu terjadi, bahwa Satria Piningit curahkan Firman Injil-Ku ke atas semua manusia, maka anak laki-laki dan perempuan bernubuat; orang-orang tua mendapat mimpi, teruna-teruna mendapat penglihatan-penglihatan.
    2:29 Juga ke atas hamba-hamba laki-laki dan perempuan Satria Piningit curahkan Injil Reformasi pada hari-hari itu.
    2:30 TUHAN mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan asap.
    2:31 Matahari berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datang hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.
    2:32 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN diselamatkan, sebab di gunung kudus dan disana ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN termasuk orang-orang yang terlepas.

    ALKITAB YOEL: Hukuman Atas Segala Bangsa
    3:1 "Sebab sesungguhnya pada hari-hari itu dan pada waktu itu, apabila satria Piningit memulihkan keadaan segala bangsa,
    3:2 Satria Piningit kumpulkan segala bangsa dan membawa mereka turun ke lembah-lembah; Satria Piningit berperkara dengan mereka di sana mengenai umat-Ku dan milik Satria Piningit-Ku sendiri, segala bangsa, oleh karena tercerai-beraikan mereka terbagi menjadi suku-suku bangsa dan terbagi-bagi menurut tanah-Ku,
    3:4 Lagi apakah sangkut pautmu dengan Satria Piningit, hai suku-suku bangsa dan seluruh wilayah negeri? Apakah kamu ini hendak membalas perbuatan Satria Piningit-Ku? Apabila kamu melakukan sesuatu terhadap Satria Piningit, maka dengan cepat, dengan segera Satria Piningit membalikkan perbuatanmu itu kepadamu sendiri.
    3:5 Oleh karena kamu telah mengambil perak-Ku dan emas-Ku dan telah membawa barang-barang-Ku yang berharga yang indah-indah ke tempat-tempat ibadahmu,

    ReplyDelete
  16. ALKITAB YOEL: Seruan Untuk Bertobat
    2:12 "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada Satria Piningit-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
    2:15 Tiuplah sangkakala, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya;
    2:16 kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan bayi-bayi susuan; baiklah pengantin laki-laki dan pengantin perempuan keluar dari kamar tidur;
    2:17 baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata: "Sayangilah, ya TUHAN, umat Satria Piningit-Mu, dan jangan biarkan milik Satria Piningit -Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa lain sindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: Di mana Allah mereka?" dahsyat Hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahan Satria Piningit?
    2:13 Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Allah, TUHANmu, sebab Allah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan mereka sesali karena hukuman-Nya.
    2:14 Siapa tahu, mungkin mereka mau berbalik dan sesali perbuatan, dan ditinggalkanlah menjadi berkat korban sajian dan korban curahan bagi Allah, TUHANmu.

    ALKITAB YOEL: Janji TUHAN Kepada Bangsa Yang Bertobat
    2:18 TUHAN menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan TUHAN belas kasihan kepada umat-Nya.
    2:19 TUHAN menjawab, kata-Nya kepada umat Satria Piningit: "Sesungguhnya, Satria Piningit kirim kepadamu gandum, anggur dan minyak, dan kamu kenyang memakannya; Satria Piningit tidak serahkan kamu lagi menjadi cela di antara bangsa-bangsa."
    2:20 Yang datang dari utara itu dijauhkan dari padamu, dan diusir ke suatu negeri kering dan tandus, barisan muka ke laut timur, dan barisan belakang ke laut barat, maka bau busuk dan bau anyir akan naik, sebab mereka melakukan perkara yang besar.
    2:21 Jangan takut, hai tanah yang telah menjadi manusia, bersorak-soraklah dan bersukacitalah, sebab juga Satria Piningit telah melakukan perkara yang besar!
    2:22 Jangan takut, hai binatang-binatang di padang, sebab tanah gembalaan di padang gurun menghijau, pohon menghasilkan buah, pohon ara dan pohon anggur memberi kekayaan.
    2:23 Hai bani manusia, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena Allah, TUHANmu! Sebab telah diberikan kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.
    2:24 Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak.
    2:25 Satria Piningit memulihkan kepadamu yang tahun-tahun dahulu hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara Satria Piningit-Ku yang besar yang dikirim ke antara kamu.
    2:26 Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu memuji-muji nama Allah, TUHANmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat Satria Piningit-Ku tidak menjadi malu lagi untuk selamanya.
    2:27 Kamu mengetahui bahwa Satria Piningit ini ada di antara segala bangsa, dan bahwa Aku ini, Allah, adalah TUHANmu dan tidak ada yang lain; dan umat Satria Piningit-Ku tidak menjadi malu lagi untuk selamanya."

    ReplyDelete
  17. ALKITAB YOEL: Berkat Untuk Umat TUHAN
    3:9 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk perdamaian, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju!
    3:10 Tempalah pedang menjadi mata bajakmu dan tombak menjadi pisau pemangkasmu; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: " Satria Piningit ini Pahlawan Perdamaian!"
    3:13 Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka.
    3:11 Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan Satria Piningit-Mu!
    3:12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke Lembah Penentuan, sebab di sana Satria Piningit duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.
    3:19 Oleh sebab kekerasan terhadap keturunan manusia, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. bumi menjadi sunyi sepi, menjadi padang gurun tandus,
    3:21 Satria Piningit membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN tetap diam di Satria Piningit.
    3:14 Banyak orang-orang di Lembah Penentuan! Ya, sudah dekat Hari TUHAN di Lembah Penentuan!
    3:15 Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.
    3:16 Satria Piningit mengaum dari TUHAN, Satria Piningit memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi segala bangsa.
    3:17 "Maka kamu mengetahui bahwa Aku, Allah, adalah TUHANmu, yang diam gunung-Ku yang kudus. Dan bumi menjadi kudus, dan orang-orang melintasi bumi.
    3:18 Pada waktu itu terjadi, bahwa gunung-gunung meniriskan anggur baru, bukit-bukit mengalirkan susu, dan segala sungai mengalirkan air; mata air terbit dari tanah TUHAN dan membasahi lembah.
    3:20 Dan bumi tetap didiami untuk selamanya dan turun-temurun.

    ReplyDelete
  18. ALKITAB MALEAKHI: Pencemaran Korban Persembahan
    1:6 Seorang anak menghormati bapa dan seorang hamba menghormati tuan. Jika Satria Piningit ini bapa, di manakah hormat yang kepada Satria Piningit-Ku itu? Jika Satria Piningit ini tuan, di manakah takut yang kepada Satria Piningit-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama Satria Piningit-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama Satria Piningit-Mu?"
    1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkan?" Dengan cara kamu sangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
    1:12 Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu sangka: "Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"
    1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah sampaikannya kepada Satria Piningit, apakah Satria Piningit berkenan kepadamu, apalagi sambut kamu dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
    1:9 Maka sekarang: "Cobalah melunakkan hati, supaya Satria Piningit kasihani kamu!" Oleh tangan kamulah terjadi hal itu, masakan Satria Piningit sambut salah seorang dari padamu dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
    1:10 Sekira ada di antara kamu yang menutup pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Satria Piningit tidak suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Satria Piningit tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu.
    1:13 Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu susahkan Satria Piningit-Ku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Satria Piningit menerima dari tanganmu? firman TUHAN
    1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternak, yang dinazarkannya, tetapi mempersembahkan binatang yang cacat kepada Satria Piningit. Sebab Satria Piningit ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama Satria Piningit-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.
    1:11 Sebab dari terbit sampai kepada terbenam matahari nama Satria Piningit-Ku besar di antara bangsa-bangsa dan di setiap tempat mezbah bakaran dipersembahkan korban bagi nama Satria Piningit-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama Satria Piningit-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.

    ALKITAB MALEAKHI: Kemenangan Orang Benar
    3:13 "Bicaramu kurang ajar tentang Satria Piningit-Ku" firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Satria Piningit?"
    3:14 Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Satria Piningit dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?"
    3:15 Oleh sebab itu kamu ini sebutkan berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Satria Piningit, mereka pun luput juga."
    3:16 "Beginikah orang berbicara satu sama lain orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan mereka bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama Satria Piningit.
    3:17" Mereka menjadi milik kesayangan-Ku sendiri", firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku kasihani mereka sama seperti seseorang sayangi anaknya yang melayani Satria Piningit.
    3:18 Maka kamu melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada Allah.

    ReplyDelete
  19. ALKITAB MALEAKHI: Murka TUHAN Terhadap Para Imam
    2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
    2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama Satria Piningit-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku mengirimkan kutuk ke antaramu dan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
    2:3 Sesungguhnya, Aku mematahkan lenganmu dan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan seret kamu ke kotoran itu.
    2:4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Satria Piningit tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam.
    2:5 Perjanjian-Ku dengan Satria Piningit pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepada Satria Piningit --pada pihak lain ketakutan --dan Satria Piningit takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
    2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulut Satria Piningit dan kecurangan tidak terdapat pada bibir Satria Piningit. Dalam damai sejahtera dan kejujuran Satria Piningit mengikuti Aku dan banyak orang dibuat berbalik dari pada kesalahan.
    2:7 Sebab bibir seorang imam haruslah memelihara pengetahuan dan seorang imam mencari pengajaran dari mulut Satria Piningit, sebab Satria Piningitlah utusan TUHAN semesta alam.
    2:8 Tetapi kamu para imam ini simpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian-Ku dengan Satria Piningit, firman TUHAN semesta alam.
    2:9 Maka Akupun membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan,
    2:17Kamu telah susahkan Satria Piningit dengan perkataanmu, tetapi kamu mengatakan, "Dengan apakah kami telah susahkan Satria Piningit?" Ketika kamu mengatakan, "Setiap orang yang berbuat jahat, itu baik di mata TUHAN, dan Satria Piningit suka terhadap hal-hal itu," atau,"Di manakah keadilan Satria Piningit?"
    3:1 Lihat, Aku suruh utusan-Ku dahulu kala, supaya mereka mempersiapkan jalan Satria Piningit-Ku di hadapan-Ku! Dengan mendadak Satria Piningit yang kamu cari itu masuk ke bait TUHAN! Manusia Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Satria Piningit datang, firman TUHAN semesta alam.
    3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan Hari TUHAN? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Satria Piningit menampakkan diri? Sebab Satria Piningit seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
    3:3 Satria Piningit duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Satria Piningit mentahirkan orang-orang, dan mensucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
    3:4 Maka persembahan segala bangsa senangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.
    3:5 Aku mendekati Satria Piningit untuk menghakimi dan kamu segera menjadi saksi terhadap tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam.

    ReplyDelete
  20. ALKITAB MALEAKHI: Pembayaran Persembahan Persepuluhan
    3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani manusia, tidak akan lenyap.
    3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah simpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada Satria Piningit-Ku, maka Aku kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"
    3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
    3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
    3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan Satria Piningit, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
    3:11 Aku menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisi hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
    3:12 Maka segala bangsa sebut Satria Piningit berbahagia, sebab Satria Piningit ini menjadi kesukaan negeri segala bangsa, firman TUHAN semesta alam.

    ALKITAB MALEAKHI: Hari TUHAN
    4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
    4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.
    4:3 Satria Piningit menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka menjadi abu di bawah telapak kaki Satria Piningit, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam.
    4:4 Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh bangsa, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum.
    4:5 Sesungguhnya Aku mengutus Satria Piningit kepadamu menjelang datangnya Hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
    4:6 Maka Satria Piningit membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

    ALKITAB MALEAKHI: TUHAN Kasihi Satria Piningit
    1:2 "Aku kasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau kasihi kami?" "Namun Aku lebih kasihi Satria Piningit," demikianlah firman TUHAN.
    1:4 Apabila kamu berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: " Kamu boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkan; dan orang sebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."
    1:3 Sebab itu Aku membuat pegunungan menjadi sunyi sepi dan tanah pusaka Kujadikan padang gurun."
    1:5 Matamu melihat dan kamu sendiri berkata: " Satria Piningit maha besar sampai di daerah segala bangsa."

    ReplyDelete
  21. ALKITAB HABAKUK: Keluhan Nabi Karena Keadilan Terbalik
    1:2 Berapa lama lagi, ya TUHAN, orang berteriak, tetapi tidak Kaudengar, orang berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?
    1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan kejahatan, sehingga orang memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mata; perbantahan dan pertikaian terjadi.
    1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatan dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.

    ALKITAB HABAKUK: Penghukuman Dijalankan
    1:5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Satria Piningit melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak kamu percayai, jika diceriterakan.
    1:6 Sebab, sesungguhnya, TUHANlah yang membangkitkan Satria Piningit, Satria Piningit yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka.
    1:7 Satria Piningit itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri.
    1:8 Kudanya lebih cepat dari pada macan tutul, dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan berkudanya datang menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti rajawali yang sambar mangsa.
    1:9 Pasukan Satria Piningit itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka kumpulkan tawanan seluruh bangsa seperti banyaknya pasir.
    1:10 Raja-raja dicemoohkan dan penguasa-penguasa menjadi tertawaan. Ditertawakanlah tiap tempat berkubu, ditimbunkanla tanah dan direbutlah tempat itu.
    1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatan.

    ALKITAB HABAKUK: Dimanakah Keadilan Satria Piningit?
    1:12 Bukankah Engkau, ya Allah, dari dahulu TUHANku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan Satria Piningit untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan Satria Piningit untuk memberi siksa.
    1:13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila Satria Piningit menelan orang yang lebih benar dari dia?
    1:14 Satria Piningit menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?
    1:15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya Satria Piningit bersukaria dan bersorak-sorai.
    1:16 Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatan Satria Piningit mewah dan rezeki Satria Piningit berlimpah-limpah.
    1:17 Sebab itukah Satria Piningit selalu menghunus pedang dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan?

    ALKITAB HABAKUK: Orang Benar Hidup Oleh Percayanya
    2:1 Aku berdiri di tempat pengintaian dan berdiri tegak di menara, aku meninjau dan menantikan apa yang difirmankan kepadaku, dan apa yang dijawab atas pengaduanku.
    2:2 Lalu TUHAN menjawab demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.
    2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh datang dan tidak bertangguh lagi.
    2:5 sehingga segala suku bangsa dikumpulkan Satria Piningit dan segala bangsa dihimpunkan Satria Piningit. "

    ReplyDelete
  22. 2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada itu, tidak lurus hati, tetapi orang benar itu hidup oleh percayanya .
    2:5 Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut,

    ALKITAB HABAKUK: Penghukuman Atas Para Penindas
    2:6 Bukankah sekalian itu melontarkan peribahasa mengatai Satria Piningit, dan nyanyian olok-olok serta sindiran ini: Celakalah orang yang menggaruk bagi diri sendiri apa yang bukan miliknya--berapa lama lagi? --dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian.
    2:7 Bukankah telah bangkit dengan sekonyong-konyong Satria Piningit yang menggigit mereka, dan terjaga Satria Piningit yang kejutkan mereka, sehingga mereka menjadi barang rampasan bagi Satria Piningit?
    2:8 Karena Satria Piningit telah menjarah banyak suku bangsa, maka bangsa-bangsa yang tertinggal dijarah Satria Piningit, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu.
    2:9 Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan diri dari genggaman malapetaka!
    2:10 Satria Piningit telah merancangkan cela ke atas rumahmu, ketika Satria Piningit bermaksud untuk menghabisi banyak bangsa; dengan demikian engkau telah berdosa terhadap dirimu sendiri.
    2:11 Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawab dari rangka rumah.
    2:12 Celakalah orang yang mendirikan kota di atas darah dan meletakkan dasar benteng di atas ketidakadilan.
    2:13 Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam asalnya, bahwa bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa berlelah untuk yang sia-sia?
    2:14 Sebab bumi penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Satria Piningit, seperti air yang menutupi dasar laut.
    2:15 Celakalah orang yang memberi minum sesama manusia bercampur amarah, bahkan memabukkan manusia untuk memandang kehinaan.
    2:16 Telah engkau kenyangkan dirimu dengan kehormatan ganti kehinaan. Minumlah juga engkau dan terhuyung-huyunglah.Kepadamu akan beralih piala dari tangan kanan TUHAN, dan cela besar meliputi kemuliaanmu.
    2:17 Sebab kekerasan terhadap gunung menutupi dan pemusnahan binatang-binatang kejutkan manusia, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu.
    2:18 Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan, pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya atas buatannya, padahal berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya.
    2:19 Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah! " Masakan dia itu mengajar? Memang patung bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya.
    2:20 Tetapi Satria Piningit ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan Satria Piningit, ya segenap bumi!

    ReplyDelete
  23. ALKITAB HABAKUK: Doa Nabi Habakuk
    3:1 Doa nabi Habakuk. Menurut nada ratapan.
    3:2 TUHAN, telah kudengar kabar tentang Satria Piningit, dan pekerjaan Satria Piningit-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!
    3:3 Satria Piningit datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan kudus. Keagungan Satria Piningit menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada Satria Piningit.
    3:4 Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi Satria Piningit dan di situlah terselubung kekuatan Satria Piningit
    3:5 Mendahului Satria Piningit berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak Satria Piningit.
    3:6 Satria Piningit berdiri, maka bumi dibuatlah bergoyang; Satria Piningit melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan berabad-abad.
    3:7 Aku melihat kemah-kemah orang yang tertekan, kain-kain tenda tanah menggetar.
    3:8 Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Satria Piningit kendarai kuda dan kereta kemenangan Satria Piningit-Mu?
    3:9 Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah Firman-Mu. Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai;
    3:10 melihat Satria Piningit, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu, samudera raya memperdengarkan suara dan mengangkat tangan.
    3:11 Matahari, bulan berhenti di tempat kediaman, karena cahaya Satria Piningit anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan Satria Piningit tombak-Mu yang berkilat.
    3:12 Dalam kegeraman-Mu Satria Piningit melangkah melintasi bumi, dalam murka-Mu Satria Piningit menggasak bangsa-bangsa.
    3:13 Satria Piningit berjalan maju untuk selamatkan umat-Mu, untuk selamatkan segala bangsa..Satria Piningit orang yang Kauurapi, meremukkan bagian atas rumah orang fasik dan Satria Piningit buka dasarnya sampai batu yang penghabisan.
    3:14 Satria Piningit menusuk dengan anak panah Firman-Mu sendiri kepala lasykar mereka, yang mengamuk untuk serakkan mereka dengan sorak-sorai, seolah-olah menelan orang tertindas secara tersembunyi.
    3:15 Dengan kuda-Mu, Satria Piningit menginjak laut, timbunan air yang membuih.
    3:16 Ketika orang mendengar, bergemetarlah hati, mendengar bunyinya, menggigillah bibir; tulang-tulang seakan-akan kemasukan sengal, dan orang gemetar di tempat berdiri; namun dengan tenang orang-orang menantikan hari kesusahan, yang mendatangi bangsa yang bergerombolan serang kami.
    3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun yang kecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
    3:18 namun orang-orang bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Satria Piningit yang selamatkan mereka.
    3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Satria Piningit membuat kaki orang seperti kaki rusa, Satria Piningit membiarkan kaki orang berjejak di bukit-bukit.

    ReplyDelete
  24. ALKITAB MIKHA: Satria Piningit Sebagai Pusat Kerajaan Damai
    4:1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: di gunung rumah TUHAN Satria Piningit berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa berduyun-duyun ke sana,
    4:2 dan banyak suku bangsa pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah, supaya Satria Piningit mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Satria Piningit keluar pengajaran firman TUHAN."
    4:3 Satria Piningit menjadi Hakim antara banyak bangsa, dan menjadi Wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka menempa pedang menjadi mata bajak, dan tombak menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak lagi belajar perang.
    4:4 Tetapi mereka masing-masing duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.
    4:5 Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita berjalan demi nama Allah TUHAN kita untuk selamanya dan seterusnya.

    ALKITAB MIKHA: Kemerosotan Moral
    7:1 Celaka aku! Sebab keadaanku seperti pada pengumpulan buah-buahan musim kemarau, seperti pada pemetikan susulan buah anggur: tidak ada buah anggur untuk dimakan, atau buah ara yang kusukai
    7:2 Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semua mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring.
    7:3 Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan!
    7:4 Orang yang terbaik di antara mereka adalah seperti tumbuhan duri, yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri; hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang, sekarang mulai kegemparan di antara mereka!
    7:5 Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan! Jagalah pintu mulutmu terhadap yang berbaring di pangkuanmu!
    7:6 Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibu, menantu perempuan melawan ibu mertua; musuh orang ialah orang-orang seisi rumah.

    ALKITAB MIKHA: Pengharapan Baru
    7:13 Tetapi bumi menjadi tandus oleh karena penduduknya, sebagai akibat perbuatan mereka.
    7:7 Tetapi aku ini menunggu-nunggu TUHAN, mengharapkan Satria Piningit yang selamatkan aku; Allahku mendengarkan aku!
    7:8 Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, Satria Piningit menjadi terangku.
    7:9 Aku memikul kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Satria Piningit memperjuangkan perkara dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan.
    7:10 Musuhku melihatnya dan dengan malu ia menutupi muka, dia yang berkata kepadaku: "Di mana Allah, TUHANmu?" Mataku memandangi dia; sekarang ia diinjak-injak seperti lumpur di jalan.
    7:11 Akan datang suatu hari bahwa pagar tembok dibangun kembali; pada hari itulah perbatasandiperluas.
    7:12 Pada hari itu orang menghadap Satria Piningit dari negeri sampai negeri, dari sungai sampai sungai, dari laut ke laut, dari gunung ke gunung.

    ReplyDelete
  25. ALKITAB MIKHA: Doa Minta Tindakan Satria Piningit Dan Belas Kasih Allah
    7:14 “ Ya TUHAN, Gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat Satria Piningit-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah kambing domba makan rumput di padang rumput seperti pada zaman dahulu kala.“
    7:15 Pada waktu Satria Piningit keluar, perlihatkan kepada kami keajaiban-keajaiban!
    7:16 Biarlah bangsa-bangsa melihat Satria Piningit dan merasa malu atas segala keperkasaan mereka; biarlah mereka menutup mulut dengan tangan, dan telinga menjadi tuli.
    7:17 Biarlah mereka menjilat debu seperti ular, seperti binatang menjalar di bumi; biarlah mereka keluar dengan gemetar dari kubu mereka, dan datang kepada Allah, TUHAN kami, dengan gentar, dengan takut kepada Satria Piningit-Mu!
    7:18 Siapakah Satria Piningit seperti Allah yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa umat milik sendiri yang tidak bertahan dalam murka Allah untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
    7:19 Biarlah Satria Piningit kembali sayangi kita, menghapuskan kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
    7:20 Kiranya TUHAN menunjukkan kasih setia kepada Satria Piningit seperti yang telah dijanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang sejak zaman purbakala!

    ALKITAB MIKHA: Pemberitahuan Hukuman
    1:2 Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Satria Piningit menjadi saksi terhadap kamu, yakni Satria Piningit dari bait-Nya yang kudus.
    1:3 Sebab sesungguhnya, Satria Piningit keluar dari tempat-Nya dan turun berjejak di atas bukit-bukit bumi.
    1:4 Luluhlah gunung-gunung di bawah kaki Satria Piningit, dan lembah-lembah terbelah seperti lilin di depan api, seperti air tercurah di penurunan.
    1:6 Sebab itu Satria Piningit membuat negeri menjadi timbunan puing di padang, menjadi tempat penanaman pohon anggur, Satria Piningit menggulingkan batu-batu ke dalam lembah dan singkapkan dasar-dasarnya.
    1:7 Segala patung diremukkan, segala upah sundal dibakar, dan segala berhala dihancurkan; sebab dari upah sundal dikumpulkan semua itu, dan akan kembali menjadi upah sundal.
    1:5 Semua ini terjadi karena pelanggaran bangsa, dan karena dosa kaum manusia. Pelanggaran bangsa itu apa? Dosa kaum manusia itu apa?

    ALKITAB MIKHA: Keselamatan Bangsa
    4:6 Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN, Satria Piningit kumpulkan mereka yang pincang, dan himpunkan mereka yang terpencar dan mereka yang telah tercelakakan.
    5:1 Sekarang, Satria Piningit mendirikan tembok bagimu; pagar pengepungan telah didirikan; dengan tongkat Satria Piningit memukul pipi orang yang memerintah bangsa.

    ALKITAB MIKHA: Janji Tentang Keselamatan
    2:12 Dengan sungguh-sungguh Satria Piningit kumpulkan engkau seluruhnya, hai bangsa-bangsa, dengan sungguh-sungguh Satria Piningit himpunkan sisa-sisa bangsa; Satria Piningit satukan seperti kambing domba dalam kandang, seperti kawanan binatang di tengah padang, sehingga ramai dengan manusia!
    2:13 Penerobos maju di depan mereka; mereka menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan keluar dari situ. Raja mereka berjalan terus di depan mereka, Satria Piningit sendiri kepala barisan mereka!

    ReplyDelete
  26. ALKITAB MIKHA: Raja Satria Piningit Dan Keselamatan Bangsa
    5:2 Tetapi engkau, hai bangsa-bangsa, hai yang terkecil di antara kaum manusia, dari padamu bangkit bagimu Satria Piningit-Ku yang memerintah bangsa, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
    5:4 Maka Satria Piningit bertindak dan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama Allah TUHANnya; mereka tinggal tetap, sebab sekarang Satria Piningit menjadi besar sampai ke ujung bumi,
    5:5 dan Satria Piningit menjadi damai sejahtera. Apabila Satria Piningit masuk ke negeri kita dan apabila Satria Piningit menginjak tanah kita, maka Satria Piningit bangkit menjadi gembala, bahkan pemimpin manusia.
    5:3 Sebab itu Satria Piningit membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudaranya kembali kepada Satria Piningit.
    5:7 Maka sisa-sisa manusia ada di tengah banyak bangsa seperti embun dari pada TUHAN seperti dirus hujan ke atas tumbuhan yang tidak menantikan orang dan tidak mengharapkan anak manusia sirami.
    5:8 Maka Satria Piningit ada di antara suku-suku bangsa, di tengah banyak bangsa seperti singa di antara binatang-binatang hutan, seperti singa muda di antara kawanan kambing domba: ke manapun Satria Piningit pergi, maka Satria Piningit membanting dan menerkam, sedang tidak ada yang melepaskan.
    5:6 Satria Piningit mencukur negeri-negeri dengan pedang dan dengan pedang terhunus; Satria Piningit melepaskan kita, apabila Satria Piningit ini masuk ke negeri kita dan menginjak daerah kita.
    5:9 Tangan diangkat melawan para lawanmu, dan semua musuhmu dilenyapkan!
    5:10 Maka terjadi pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku melenyapkan kudamu dari tengahmu dan membinasakan keretamu.
    5:11 Aku melenyapkan kota-kota negerimu dan meruntuhkan segala kubumu.
    5:12 Aku melenyapkan alat-alat sihir dari tanganmu, dan tukang peramal tidak ada lagi padamu.
    5:13 Aku melenyapkan patung dan tugu berhala dari tengahmu, maka engkau tidak lagi sujud sembah kepada buatan tanganmu.
    5:14 Aku sentakkan tiang-tiang berhala dari tengahmu dan memunahkan berhalamu;
    5:15 Aku membalas dendam dengan murka dan kehangatan amarah, kepada bangsa-bangsa yang tidak mau mendengarkan.

    ALKITAB MIKHA: Nabi Ratapi Nasib Bangsa
    1:8 Karena inilah orang berkeluh kesah dan meratap, berjalan dengan tidak berkasut dan telanjang, hendak melolong seperti serigala dan meraung seperti burung unta:
    1:9 sebab luka tidak dapat sembuh, sudah menjalar, sudah sampai ke pintu gerbang bangsa!
    1:10 Janganlah sampaikan berita, janganlah sekali-kali menangis! Baiklah gulingkan diri dalam debu!
    1:11 Berkemaslah, hai penduduk, dengan telanjang dan malu. Tidaklah berani keluar penduduk. Ratapan menghalangi orang untuk tetap berdiri.
    1:12 Dengan bimbang penduduk berharap kebaikan. Sebab malapetaka turun dari pada TUHAN sampai ke pintu gerbang.
    1:13 Pasanglah kuda teji pada kereta, hai penduduk! Sebab padamulah terdapat pelanggaran,inilah permulaan dosa bagi penduduk.
    1:14 Sebab itu baiklah diberi hadiah perpisahan kepada rumah yang menjadi tipu daya.
    1:15 Sang Penakluk Satria Piningit Kudatangkan kepadamu, hai penduduk! Kemuliaan Satria Piningit akan sampai.
    1:16 Cukurlah dan gundulkanlah kepalamu, karena anak-anak kesayanganmu! Jadikanlah kepalamu gundul seperti gundulnya burung bangkai, sebab dari padamu masuk ke dalam pembuangan.

    ReplyDelete
  27. ALKITAB MIKHA: Kutuk Atas Penindas
    2:1 Celakalah orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidur; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya;
    2:2 yang apabila menginginkan ladang-ladang, mereka merampasnya,dan rumah-rumah, mereka serobotnya; yang menindas orang dengan rumahnya, manusia dengan milik pusakanya!
    2:3 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan.
    2:4 Pada hari itu orang melontarkan sindiran tentang kamu dan memperdengarkan suatu ratapan dan berkata: "Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tidak ada orang yang kembalikannya, ladang-ladang kita dibagikan kepada orang yang menawan kita."
    2:5 Sebab itu tidak ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah TUHAN.
    2:6 "Janganlah ucapkan nubuat," kata mereka itu, "orang tidak mengucapkan nubuat seperti itu! Noda tidak menimpa kita."
    2:7 Bolehkah hal itu dikatakan, hai keturunan bangsa? Apakah TUHAN kurang sabar? Atau seperti inikah tindakan Satria Piningit? Bukankah firman-Ku baik terhadap orang yang benar kelakuannya?
    2:8 Tetapi Satria Piningitlah yang bangkit sebagai musuh terhadap umat-Ku. Satria Piningit merebut jubah dari orang-orang yang suka damai, dari orang-orang yang berjalan lewat dengan tenteram, yang tidak cenderung kepada perang
    2:9 Para orang di antara umat-Ku, Satria Piningit halau dari rumah kesayangannya, dari bayi-bayi mereka Satria Piningit ambil untuk selamanya, semarak yang telah Kuberikan kepada Satria Piningit.
    2:10 Bangkitlah dan pergilah, sebab ini bukan tempat perhentian bagimu! Oleh karena kenajisan maka kamu dibinasakan dengan kebinasaan yang tidak terpulihkan.
    2:11 Seandainya seseorang datang mereka-reka yang hampa dan dusta: "Aku bernubuat kepadamu tentang anggur dan arak," maka dialah yang patut menjadi orang yang bernubuat terhadap bangsa ini!

    ReplyDelete
  28. ALKITAB MIKHA: Menentang Pemimpin Dan Nabi Palsu
    3:1 Kataku: Baiklah dengar, hai para kepala bangsa, dan hai para pemimpin kaum manusia! Bukankah selayaknya kamu mengetahui keadilan,
    3:2 hai kamu yang membenci kebaikan dan yang mencintai kejahatan? Mereka merobek kulit dari tubuh bangsaku dan daging dari tulang-tulangnya;
    3:3 mereka memakan daging bangsaku, dan mengupas kulit dari tubuhnya; mereka meremukkan tulang-tulangnya, dan mencincangnya seperti daging dalam kuali, seperti potongan-potongan daging di dalam belanga.
    3:4 Mereka sendirilah nanti berseru kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab mereka; TUHAN sembunyikan wajah terhadap mereka pada waktu itu, sebab jahat perbuatan mereka.
    3:5 Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang sesatkan bangsa, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka serukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang.
    3:6 Sebab itu hari menjadi malam bagi mereka tanpa penglihatan, dan menjadi gelap bagi mereka tanpa tenungan Matahari terbenam bagi para nabi itu, dan hari menjadi hitam suram bagi mereka.
    3:7 Para pelihat mendapat malu dan tukang tenung tersipu-sipu; mereka sekalian menutupi muka, sebab tidak ada jawaban dari pada Allah
    3:8 Tetapi Satria Piningit ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh TUHAN, dengan keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada bangsa pelanggaran dan dosa.
    3:9 Baiklah dengarkan ini, hai para kepala kaum bangsa, dan para pemimpin kaum manusia! Hai kamu yang muak terhadap keadilan dan yang membengkokkan segala yang lurus,
    3:10 hai kamu yang mendirikan negeri dengan darah dan dengan kelaliman!
    3:11 Para kepala memutuskan hukum karena suap, dan para imam memberi pengajaran karena bayaran, para nabi menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah kita! Tidaklah datang malapetaka menimpa kita!"
    3:12 Sebab itu oleh karena kamu maka negeri dibajak seperti ladang, dan menjadi timbunan puing, dan gunung Bait Suci menjadi bukit yang berhutan.

    ReplyDelete
  29. ALKITAB MIKHA:
    Pengaduan, Tuntutan Dan Hukuman TUHAN terhadap umat-Nya
    6:1 Baiklah dengar firman yang diucapkan TUHAN : Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu!
    6:2 Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab TUHAN mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Satria Piningit beperkara dengan umat-Nya.
    6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!
    6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus para nabi dahulu sebagai penganjurmu.
    6:5 Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh rajamu, dan apa yang dijawab kepada rajamu oleh pembesarmu dan apa yang telah terjadi dari daerah sampai ke kota, supaya engkau mengakui perbuatan keadilan dari Satria Piningit."
    6:6 "Dengan apakah aku pergi menghadap Satria Piningit dan tunduk sembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Satria Piningit dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun?
    6:7 Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?"
    6:8"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
    6:9 Dengarlah, TUHAN berseru kepada kota: adalah bijaksana untuk takut kepada nama Satria Piningit:" Dengarlah, hai suku bangsa dan orang kota!
    6:10 Masakan TUHAN melupakan harta benda kefasikan di rumah orang fasik dan takaran efa yang kurang dan terkutuk itu?
    6:11 Masakan TUHAN membiarkan tidak dihukum orang yang membawa neraca palsu atau pundi-pundi berisi batu timbangan tipu?
    6:12 Orang-orang kaya di kota itu melakukan banyak kekerasan, penduduk berkata dusta dan lidah dalam mulut mereka adalah penipu.
    6:13 Maka Satria Piningit mulai memukul engkau, menanduskan engkau oleh karena dosamu.
    6:14 Engkau ini makan, tetapi tidak menjadi kenyang, dan perutmu tetap mengamuk karena lapar; engkau singkirkan sesuatu, tetapi tidak dapat selamatkannya, dan apa yang dapat kau selamatkan, Kuserahkan kepada pedang.
    6:15 Engkau ini menabur, tetapi tidak menuai, engkau ini mengirik buah zaitun, tetapi tidak berurap dengan minyaknya; juga mengirik buah anggur, tetapi tidak meminum anggurnya.
    6:16 Engkau telah berpaut kepada ketetapan dan kepada segala perbuatan jahat, dan engkau telah bertindak menurut rancangan jahat, sehingga Aku membuat daerahmu menjadi ketandusan dan penduduk kotamu menjadi sasaran suitan; demikianlah kamu menanggung pencelaan dari pihak bangsa-bangsa."

    ReplyDelete
  30. ALKITAB ZEFANYA: Penghukuman Pada Hari TUHAN
    1:2 "Aku akan sapu bersih segala-galanya dari atas muka bumi," demikianlah firman TUHAN.
    1:3 "Aku akan sapu manusia dan hewan; Aku akan sapu burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut. Satria Piningit merebahkan orang-orang fasik dan akan melenyapkan manusia dari atas muka bumi," demikianlah firman TUHAN.
    1:4 Aku mengacungkan tangan Satria Piningit-Ku terhadap bangsa-bangsa dan terhadap segenap penduduk. Satria Piningit melenyapkan dari tempat ini sisa-sisa Baal dan nama para imam berhala,
    1:5 juga mereka yang sujud sembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang sembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN , namun di samping itu bersumpah demi Dewa lain,
    1:6 serta mereka yang berbalik dari pada TUHAN, yang tidak mencari Satria Piningit dan tidak menanyakan petunjuk-Nya."
    1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab Hari TUHAN sudah dekat. Sungguh Satria Piningit telah sediakan perjamuan korban dan telah mengkuduskan para undangan-Nya.
    1:8 "Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Satria Piningit menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.
    1:9 Satria Piningit menghukum pada hari itu semua orang yang melompati ambang pintu dan memenuhi istana tuan mereka dengan kekerasan dan penipuan.
    1:10 Maka pada hari itu, demikianlah firman TUHAN, akan terdengar teriakan dari Pintu Gerbang Ikan dan ratapan dari perkampungan baru dan bunyi keruntuhan hebat dari bukit-bukit.
    1:11 Merataplah, hai penduduk perkampungan! Sebab telah habis segenap kaum pedagang, telah lenyap segenap penimbang perak.
    1:12 Pada waktu itu Satria Piningit menggeledah penduduk dengan memakai obor dan menghukum orang-orang yang telah mengental seperti anggur di atas endapan dan yang berkata dalam hati: TUHAN tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat!
    1:13 Maka harta kekayaan mereka dirampas dan rumah mereka menjadi sunyi sepi. Apabila mereka mendirikan rumah, mereka tidak mendiami; apabila mereka membuat kebun anggur, mereka tidak minum anggur."
    1:14 Sudah dekat Hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawanpun menangis.
    1:15 Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam,
    1:16 hari peniupan sangkakala dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara penjuru yang tinggi.
    1:17 Satria Piningit susahkan manusia, sehingga mereka berjalan seperti orang buta, sebab mereka telah berdosa kepada TUHAN. Darah mereka tercurah seperti debu dan usus mereka seperti tahi.
    1:18 Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan Satria Piningit terhadap segenap penduduk bumi.

    ALKITAB ZEFANYA: Seruan Untuk Bertobat
    2:1 Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh,
    2:2 sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN.
    2:3 Carilah Satria Piningit, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati ; mungkin kamu terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

    ReplyDelete
  31. ALKITAB ZEFANYA: Hukuman Atas Bangsa Tepi Laut
    2:4 Sebab kota ditinggalkan orang dan menjadi sunyi; kota dihalau penduduknya pada rembang tengah hari dan dibongkar-bangkirkan.
    2:5 Celakalah kamu penduduk Daerah Tepi Laut, kamu bangsa pesisir! Terhadap kamulah firman TUHAN ini: Hai tanah pesisir Daerah orang Tepi Laut! Satria Piningit membinasakan engkau, sehingga tidak ada lagi pendudukmu.
    2:6 Daerah Tepi Laut menjadi tempat kediaman bagi gembala-gembala dan kandang berpagar bagi kambing domba.
    2:7 Daerah Tepi Laut menjadi kepunyaan si gembala domba.Domba merumput disana dan berbaring di rumah-rumah pada malam hari; sebab Allah, TUHAN mereka, Satria Piningit memperhatikan mereka dan memulihkan keadaan mereka.
    2:8 "Aku telah mendengar pencelaan dan kata-kata nista, bagaimana mereka mencela umat-Ku dan membesarkan diri terhadap daerah umat-Ku itu.
    2:9 Sebab itu, demi Aku yang hidup--demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah bangsa--maka Daerah Tepi Laut menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam menjadi tempat sunyi sepi sampai selamanya.Sisa-sisa umat-Ku menjarah mereka dan yang masih tinggal dari bangsa-Ku itu memiliki mereka sebagai warisan."
    2:10 Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.
    2:11 TUHAN mendahsyatkan mereka, sebab Satria Piningit melenyapkan para allah di bumi, dan kepada-Nya sujud sembah setiap bangsa daerah pesisir, masing-masing dari tempatnya.
    2:12 Kamupun, hai orang-orang, akan mati tertikam oleh pedang Satria Piningit-Ku.
    2:13 Satria Piningit mengacungkan tangan terhadap Utara, membinasakan dan membuat kota menjadi tempat yang sunyi sepi, kering seperti padang gurun.
    2:14 Dan di tengah kota berbaring kawanan binatang, yakni segala macam binatang hutan; baik burung undan maupun burung bangau bermalam di hulu tiangnya; burung ponggok berbunyi di tingkap, burung gagak di ambang pintu: Pemapan dari kayu aras telah tersingkap!
    2:15 Itulah kota yang beria-ria yang berpenduduk begitu tenteram dan yang berkata dalam hati: "Hanya ada aku dan tidak ada yang lain!" Betapa kota sudah menjadi tempat yang tandus, tempat pembaringan bagi binatang-binatang liar. Setiap orang yang lewat dari padanya bersuit dan mengayun-ayunkan tangan.
    ALKITAB ZEFANYA: Hukuman Atas Kota
    3:1 Celakalah si pemberontak dan si cemar, hai kota yang penuh penindasan!
    3:2 Mereka tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak mempedulikan kecaman; kepada TUHAN mereka tidak percaya dan kepada Allah mereka tidak menghadap.
    3:7 Tetapi sesungguhnya mereka makin giat menjadikan busuk perbuatan mereka.
    3:5 Tetapi orang lalim tidak kenal malu!
    3:3 Para pemuka di tengah mereka adalah singa yang mengaum; para hakim adalah serigala pada waktu malam yang tidak meninggalkan apapun sampai pagi hari.
    3:4 Para nabi mereka adalah orang-orang ceroboh dan pengkhianat; para imam menajiskan apa yang kudus, memperkosa hukum Tuhan.
    3:7 Aku sangka: Tentulah mereka sekarang akan takut kepada-Ku, akan mempedulikan kecaman dan segala yang Kutugaskan kepada Satria Piningit yang tidak lenyap dari penglihatan mereka.
    3:8 Oleh karena itu tunggulah Satria Piningit --demikianlah firman TUHAN--pada hari Satria Piningit bangkit sebagai Hakim Bumi. Sebab keputusan Satria Piningit-Ku ialah kumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan untuk menumpahkan ke atas mereka geram-Ku, yakni segenap murka-Ku yang bernyala-nyala, sebab seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Ku."
    3:6 "Aku telah melenyapkan bangsa-bangsa; menara-menara penjuru mereka telah musnah. Aku telah merusakkan jalan-jalannya, sehingga tidak ada orang yang lewat. Kota-kota mereka telah ditanduskan, sehingga tidak ada orang dan tidak ada penduduk. "
    3:5 Tetapi Satria Piningit adil di tengah mereka, tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Satria Piningit memberi hukum-Nya; itu tidak pernah ketinggalan pada waktu fajar.

    ReplyDelete
  32. ALKITAB ZEFANYA: Janji Keselamatan
    3:9 "Tetapi sesudah itu TUHAN memberikan bibir Satria Piningit kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekalian mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada Satria Piningit dengan bahu-membahu.
    3:10 Dari seberang sungai-sungai negeri orang-orang yang memuja TUHAN, yang terserak-serak membawa persembahan kepada Satria Piningit-Ku.
    3:11 Pada hari itu kamu tidak mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kamu lakukan terhadap Aku, sebab pada waktu itu Satria Piningit singkirkan dari padamu orang-orangmu yang congkak, dan kamu tidak lagi meninggikan dirimu di gunung-Ku yang kudus.
    3:12 Di antaramu Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka mencari perlindungan pada nama TUHAN,
    3:13 yakni sisa bangsa itu. Mereka tidak melakukan kelaliman atau berbicara bohong; dalam mulut mereka tidak terdapat lidah penipu; ya, mereka seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggu."
    3:14 Bersorak-sorailah, hai segala bangsa, bertepuk-soraklah, hai segala bangsa! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai segala bangsa!
    3:15 TUHAN telah singkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja bangsa, yakni Satria Piningit, ada di antaramu; kamu tidak takut kepada malapetaka lagi.
    3:16 Pada hari itu dikatakan kepada Indonesia: "Janganlah takut, hai Indonesia! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
    3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai Pahlawan yang memberi kemenangan. Satria Piningit bergirang karena engkau bersukacita, Satria Piningit membaharui engkau dalam kasih-Nya, Satria Piningit bersorak-sorak karena engkau bersorak-sorai,"
    3:18 seperti pada hari pertemuan raya: "Aku mengangkat malapetaka dari pada negeri ini, sehingga oleh karena Satria Piningit, negeri tidak lagi menanggung cela."
    3:19 Sesungguhnya pada waktu itu Satria Piningit bertindak terhadap segala para penindas, Satria Piningit selamatkan yang pincang, kumpulkan yang terpencar dan membuat negeri yang mendapat malu menjadi kepujian dan kenamaan di seluruh bumi.
    3:20 Pada waktu itu Aku membawa Satria Piningit, yakni pada waktu Satria Piningit kumpulkan kamu semua, sebab Aku membuat Satria Piningit menjadi kenamaan dan kepujian di antara segala bangsa di bumi dengan memulihkan keadaan Satria Piningit di depan mata mereka," firman TUHAN.

    ReplyDelete
  33. ALKITAB OBAJA: Nubuat Tentang Bangsa-Bangsa
    1:1 Penglihatan Obaja. Beginilah firman Tuhan ALLAH tentang bangsa-bangsa-- suatu kabar telah kami dengar dari Alkitab, Satria Piningit Seorang Utusan Tuhan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa: "Bangunlah hai Satria Piningit, marilah bangkit memerangi bangsa-bangsa!"
    1:15 Sebab telah dekat Hari TUHAN, Satria Piningit menimpa segala bangsa. Seperti yang kamu lakukan, demikianlah Satria Piningit lakukan kepadamu, perbuatanmu kembali menimpa kepalamu sendiri.
    1:8 Bukankah pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Satria Piningit melenyapkan orang bijaksana dari bangsa-bangsa, dan pengertian dari orang pegunungan?
    1:18 Satria Piningit menjadi api dan menjadi nyala api, dan kaum keturunan bangsa menjadi tunggul gandum: Api membakar dan memakan habis sekaliannya, dan dari kaum keturunan bangsa tidak ada seorangpun yang terlepas, sebab Tuhanlah yang berfirman demikian.
    1:2 Sesungguhnya, Aku membuat manusia itu kecil di antara bangsa-bangsa, manusia dihinakan sangat.
    1:3 Keangkuhan hati telah memperdayakan manusia, ya manusia yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediaman yang tinggi; kamu yang berkata dalam hati: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"
    1:4 Sekalipun kamu terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Satria Piningit menurunkan kamu, -- demikianlah firman TUHAN.
    1:9 Juga para pahlawanmu, hai Teman, menjadi tertegun, supaya semua orang bijaksana dan orang di pegunungan lenyap terbunuh.
    1:7 Sampai ke tapal batas kamu diusir oleh mereka; kamu diperdayakan, dikalahkan oleh mereka.
    1:6 Betapa kaum bangsa-bangsa digeledah, betapa harta benda yang tersembunyi dicari-cari!
    1:5 Jika malam-malam pencuri atau perampok datang kepadamu -- betapa kamu dibinasakan -- Mereka bukan hanya mencuri seberapa yang diperlukan! Jika mereka datang ke kebun anggurmu, mereka tidak meninggalkan sisa pemetikan!
    1:11 Pada waktu kamu berdiri di kejauhan, sedang orang-orang asing mengangkut kekayaan bangsamu dan orang-orang asing memasuki pintu gerbang dan membuang undi atasnya, kamupun seperti salah seorang korban dari mereka itu.
    1:16 Sesungguhnya, seperti kamu telah makan minum di atas gunung-Ku yang kudus, segala bangsapun makan minum dengan tiada berhenti; bahkan, mereka makan minum dengan lahap, dan mereka menjadi seakan-akan mereka tidak pernah ada.
    1:7 Siapa yang makan sehidangan dengan kamu memasang jerat terhadap kamu. -- Tidak ada pengertian padanya.
    1:10 Karena kekerasan terhadap saudaramu, maka cela meliputi kamu, dan kamu dilenyapkan untuk selamanya.
    1:12 Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangan, dan janganlah bersukacita atas keturunan bangsa pada hari kebinasaan; dan janganlah membual pada hari kesusahan.
    1:13 Janganlah masuk ke pintu gerbang umat-Ku pada hari sialnya, bahkan janganlah memandang ringan malapetaka yang menimpa pada hari sialnya; dan janganlah merenggut kekayaan pada hari sialnya
    1:14 Janganlah berdiri di persimpangan untuk melenyapkan orang-orang yang terluput, dan janganlah serahkan orang-orang yang terlepas pada hari kesusahan.
    1:17 Tetapi di gunung ada orang-orang yang terluput, dan gunung itu menjadi tempat kudus; dan kaum keturunan memiliki pula tanah miliknya.
    1:19 Maka orang-orang pegunungan memiliki tanah pegunungan, dan orang-orang Daerah Bukit memiliki tanah bukit-bukit. Mereka memiliki tanah daerah sendiri.
    1:20 Orang-orang yang diangkut ke dalam pembuangan memiliki tanah; dan orang-orang yang diangkut ke dalam pembuangan, memiliki kota-kota juga.
    1:21 Penyelamat-penyelamat naik ke atas gunung untuk menghukumkan pegunungan; maka Satria Piningitlah yang empunya kerajaan itu.

    ReplyDelete
  34. ALKITAB ZAKARIA: Orang Buangan Dipanggil Pulang
    2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah serakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
    2:7 Ayo, luputkanlah dirimu, hai, penduduk bumi!
    2:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang telah mengutus Satria Piningit dalam kemuliaan, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah bumi --sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata sendiri--:
    2:9 "Sesungguhnya Aku menggerakkan tangan Satria Piningit-Ku terhadap mereka, dan mereka menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu ketahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus Satria Piningit.
    2:10 Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai penduduk bumi, sebab sesungguhnya Satria Piningit datang dan diam di tengahmu, demikianlah firman TUHAN;
    2:11 dan banyak bangsa menggabungkan diri kepada Satria Piningit pada waktu itu dan menjadi umat Satria Piningit-Ku dan Satria Piningit berdiam di tengahmu." Maka kamu ketahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus Satria Piningit kepadamu.
    2:12 Dan TUHAN mengambil bumi sebagai milik Satria Piningit di tanah yang kudus, dan TUHAN memilih penduduk bumi pula.
    2:13 Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di hadapan Satria Piningit, sebab Satria Piningit telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus.
    ALKITAB ZAKARIA: Ratapan Atas Satria Piningit Yang Menikam
    12:10 "Aku mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas kaum keluarga dan atas penduduk, dan mereka memandang kepada Satria Piningit yang telah tikam mereka, dan meratapi Satria Piningit seperti orang meratapi anak tunggal, dan menangisi Satria Piningit dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
    12:11 Pada waktu itu ratapan di pegunungan sama besar dengan ratapan di lembah-lembah.
    12:12 Negeri itu meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
    12:13 kaum keluarga keturunan yang lainnya tersendiri dengan isteri mereka tersendiri;
    12:14 juga segala kaum keluarga yang masih tertinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri."
    ALKITAB ZAKARIA: Pembebasan Dan Pembaharuan
    12:1 Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang bumi: Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:
    12:7 TUHAN pertama-tama memberi kemenangan kepada Satria Piningit, supaya kaum keluarga dan penduduk jangan terlalu bermegah diri.
    12:2 "Sesungguhnya Aku membuat Satria Piningit menjadi pasu yang sebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening; juga penduduk bumi mengalami kesusahan ketika negeri mereka dikepung.
    12:3 Maka pada waktu itu Aku membuat Satria Piningit menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi berkumpul melawan Satria Piningit.
    12:6 Pada waktu itu Satria Piningit membuat penduduk bumi seperti anglo berapi di tengah timbunan kayu dan seperti suluh berapi di tengah timbunan bulir gandum; api keduanya menjilat ke kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi penduduk selanjutnya tetap tinggal di tempatnya yang dahulu.
    12:4 Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku membuat segala kuda menjadi bingung, penunggangnya menjadi gila. Atas penduduk bumi, Aku membuka mata-Ku, tetapi segala kuda bangsa Kubuat menjadi buta.
    12:5 Sesudah itu penduduk bumi berkata dalam hati: Satria Piningit mempunyai kekuatan oleh karena TUHAN semesta alam, Allah mereka.
    12:8 Pada waktu itu TUHAN melindungi penduduk, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu menjadi seperti Daud bertasbih,

    ReplyDelete
  35. ALKITAB ZAKARIA: Penglihatan Pertama: Penunggang Kuda
    1:7 Datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido,
    1:8 "Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di antara pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakang ada kuda-kuda yang merah, yang merah jambu dan yang putih.
    1:9 Maka aku bertanya: Apakah arti semua ini, ya tuanku? Lalu malaikat yang berbicara dengan aku itu menjawab: "Aku ini memperlihatkan kepadamu apa arti semua ini!"
    1:10 Orang yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu mulai berbicara, katanya: "Inilah mereka semua yang diutus TUHAN untuk menjelajahi bumi"
    1:11 Berbicaralah mereka kepada Malaikat TUHAN yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: "Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman."
    1:12 Berbicaralah Malaikat TUHAN itu, katanya: "Ya TUHAN semesta alam, berapa lama lagi Engkau tidak sayangi penduduk bumi dan kota-kota berpuluh tahun lamanya Kaumurkai itu?"
    1:13 Lalu kepada malaikat, yang berbicara dengan aku itu, TUHAN menjawab dengan kata-kata yang ramah dan yang menghiburkan.
    1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sangat besar usaha-Ku untuk bumi,
    1:15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan."
    1:16 Sebab itu, beginilah firman TUHAN, " Satria Piningit kembali lagi kepada Indonesia dengan kasih sayang. Rumah-Ku didirikan pula di sana, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan tali pengukur direntangkan lagi di atas bumi."
    1:17 Serukanlah ini selanjutnya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kota-kota-Ku berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan Satria Piningit memilih dan menghiburkan bangsa-bangsa."

    ALKITAB ZAKARIA: Penglihatan kedua: Tanduk Dan Tukang Besi
    1:18 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak tanduk.
    1:19 Lalu aku bertanya kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semua ini?" Maka ia menjawab aku: "Inilah tanduk Satria Piningit yang serakkan segala bangsa."
    1:20 Kemudian TUHAN memperlihatkan kepadaku tukang besi.
    1:21 Lalu aku bertanya: "Orang-orang ini datang untuk melakukan apa?" Maka ia menjawab: "Inipun adalah tanduk Satria Piningit yang serakkan segala bangsa, sehingga tidak seorangpun berani mengangkat kepala.Dan semua ini datang untuk kejutkan mereka, yakni untuk menghempaskan tanduk bangsa-bangsa yang telah mengangkat tanduk terhadap Satria Piningit yang serakkan mereka."

    ALKITAB ZAKARIA: Penglihatan Ketiga: Seorang Pemegang Tali Ukuran
    2:1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
    2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Indonesia, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya."
    2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
    2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: bumi tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya."
    2:5 Dan Satria Piningit sendiri menjadi tembok berapi bagi bumi di sekelilingnya, dan Satria Piningit menjadi kemuliaan di dalam bumi." demikianlah firman TUHAN

    ReplyDelete
  36. ALKITAB ZAKARIA: Penglihatan Keempat: Imam
    3:1 Kemudian ia memperlihatkan kepadaku seorang imam berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa imam.
    3:2 "Bukankah imam ini puntung yang telah ditarik dari api?" Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Satria Piningit, kiranya menghardik engkau!"
    3:3 Adapun imam itu kenakan pakaian yang kotor, waktu imam berdiri di hadapan Malaikat,
    3:4 yang memberikan perintah kepada orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari pada imam." Dan kepada imam itu ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku kenakan kepadamu pakaian pesta."
    3:5 Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir pada kepala imam!" Maka pelayan menaruh serban tahir pada kepala imam dan kenakan pakaian kepada imam, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.
    3:6 Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada imam, katanya:
    3:7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepada Satria Piningit, maka engkau memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini"
    3:8 "Dengarkanlah, hai imam! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu--sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas Satria Piningit.
    3:9 Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada para imam--satu permata yang bermata tujuh --sesungguhnya Aku mengukirkan ukiran di atasnya, dan Aku menghapuskan kesalahan bumi ini dalam satu hari saja." demikianlah firman TUHAN semesta alam,
    3:10 "Pada hari itu setiap orang dari padamu mengundang teman duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara." demikianlah firman TUHAN semesta alamALKITAB ZAKARIA: Penglihatan Kedelapan: Empat Kereta
    6:1 Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak keluar empat kereta dari antara dua gunung. Adapun gunung-gunung itu adalah gunung-gunung tembaga.
    6:2 Kereta pertama ditarik oleh kuda merah, kereta kedua oleh kuda hitam.
    6:3 Kereta ketiga oleh kuda putih, dan kereta keempat oleh kuda yang berbelang-belang dan berloreng-loreng.
    6:4 Berbicaralah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semua ini, tuanku?"
    6:5 Berbicaralah malaikat itu kepadaku: "Semua ini keluar ke arah keempat mata angin, sesudah mereka menghadap kepada Tuhan seluruh bumi."
    6:6 Yang ditarik oleh kuda hitam itu keluar ke Tanah Utara; yang putih itu keluar ke arah barat; yang berbelang-belang itu keluar ke Tanah Selatan;
    6:7 dan yang merah itu keluar, gelisah untuk pergi, hendak menjelajahi bumi. Lalu berkatalah ia: "Pergilah, jelajahilah bumi!" Maka mereka menjelajahi bumi.
    6:8 Kemudian berteriaklah ia kepadaku: "Lihat, mereka yang keluar ke Tanah Utara itu menenteramkan roh-Ku di Tanah Utara."
    ALKITAB ZAKARIA: Penglihatan Keenam: Gulungan Kitab Yang Terbang
    5:1 Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak sebuah gulungan kitab yang terbang.
    5:2 Berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta."
    5:3 Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah kitab yang keluar menimpa seluruh negeri; sebab menurut kitab itu setiap pencuri di sini masih bebas dari hukuman, dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas dari hukuman."
    5:4 "Satria Piningit telah suruh kitab itu keluar, supaya kitab itu masuk ke dalam rumah seperti pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkan baik kayu maupun batu-batu." demikianlah firman TUHAN semesta alam

    ReplyDelete
  37. ALKITAB ZAKARIA: Penglihatan Kelima: Kandil Emas Berhias Ukiran Pohon Zaitun
    4:1 Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku itu, lalu dibangunkanlah aku seperti seorang yang dibangunkan dari tidur.
    4:2 Maka berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan tempat minyak di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada di bagian atasnya itu.
    4:3 Dan pohon zaitun yang terukir padanya, satu di sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kiri."
    4:4 Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semua ini, tuanku?"
    4:5 Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semua ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
    4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN tentang Satria Piningit berbunyi: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam."
    4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Satria Piningit engkau menjadi tanah rata. Satria Piningit mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
    4:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
    4:9 "Tangan Satria Piningit telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangan Satria Piningit juga yang selesaikannya.Maka kamu ketahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus Satria Piningit kepadamu.
    4:10 Sebab siapa yang memandang peristiwa yang kecil, mereka bersukaria melihat batu pilihan di tangan Satria Piningit. Yang tujuh pelita ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi."
    4:11 Lalu berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti pohon zaitun yang terukir di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?"
    4:12 Untuk kedua kali berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang salurkan cairan emas dari atasnya itu?"
    4:13 Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semua ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
    4:14 Lalu ia berkata: "Inilah Satria Piningit orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!"

    ALKITAB ZAKARIA:
    Penglihatan Ketujuh: perempuan dalam gantang
    5:5 Tampillah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Cobalah layangkan matamu dan lihatlah apa yang muncul itu!"
    5:6 Lalu tanyaku: "Apa itu?" Jawabnya: "Yang muncul itu sebuah gantang!" Lagi katanya: "Inilah kejahatan mereka di seluruh negeri!"
    5:7 Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!
    5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didoronglah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantinglah batu timah itu ke mulut gantang.
    5:9 Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.
    5:10 Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?"
    5:11 Jawabnya kepadaku: "Ke tanah pegunnungan, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."

    ReplyDelete
  38. ALKITAB HOSEA: Pembuka
    14:9 Siapa yang bijaksana, biarlah memahami semua ini; siapa yang paham, biarlah ia ketahui; sebab jalan-jalan Satria Piningit adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.

    ALKITAB HOSEA: Janji Tentang Keselamatan
    1:10 Tetapi kelak, jumlah orang seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."
    2:1 Katakanlah kepada saudaramu laki-laki dan kepada saudarimu perempuan: "Selamat sejahtera!"
    ------------------------------
    ALKITAB HOSEA: Menentang Imam Dan Umat Yang Tidak Setia
    4:1 Dengarlah firman TUHAN, hai orang-orang, sebab Satria Piningit mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada kenal akan Allah di negeri ini.
    4:2 Hanya kutuk, berbohong, membunuh, mencuri, bernista, melakukan kekerasan dan penumpahan darah susul penumpahan darah.
    4:3 Sebab itu negeri ini berkabung, dan seluruh penduduk merana; juga binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, bahkan ikan-ikan di laut mati lenyap.
    4:4 Hanya janganlah ada orang mengadu, dan janganlah ada orang menegor, sebab terhadap engkaulah pengaduan-Ku itu, hai para imam!
    4:5 Engkau tergelincir jatuh pada siang hari, juga nabi tergelincir jatuh bersama engkau pada malam hari; dan Satria Piningit membinasakan semua ajaranmu.
    4:6 Umat-Ku binasa karena tidak kenal Allah; karena para imam menolak memperkenalkan ajaran itu maka Aku menolak engkau menjadi imam Umat-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga melupakan para imam.
    4:8 Para imam mendapat rezeki dari dosa umat-Ku dan mengharapkan umat-Ku itu berbuat salah.
    4:19 Angin melingkupi mereka dalam sayap-sayapnya, dan mereka mendapat malu karena korban-korban mereka.
    4:7 Makin bertambah banyak para imam, makin berdosa mereka kepada-Ku, kemuliaan mereka Kutukar dengan kehinaan.
    4:9 Maka seperti nasib rakyat demikianlah nasib para imam: Satria Piningit menghukum mereka karena tindakan mereka dan Satria Piningit membalaskan perbuatan mereka kepada mereka.
    4:10 Mereka makan, tetapi tidak menjadi kenyang, mereka bernista, tetapi tidak menjadi banyak, sebab mereka telah meninggalkan TUHAN untuk berpegang kepada nista.
    4:11 Mereka minum anggur dan air anggur menghilangkan daya pikir mereka.
    4:18 Persepakatan para pemabuk! mereka serahkan diri habis-habisan kepada mabuk-mabukan; mereka lebih mencintai kehinaan dari pada kemasyhuran.
    4:17 Para imam bersekutu dengan berhala-berhala, biarkanlah mereka!
    4:12 Umat-Ku bertanya kepada pepohonan, dan pepohonan memberitahu kepadanya, sebab roh-roh sesatkan mereka, dan mereka berkhianat meninggalkan Aku Allah mereka.
    4:13 Mereka mempersembahkan korban di puncak gunung-gunung dan membakar korban di atas bukit-bukit, di bawah pohon besar dan pohon hawar dan pohon rimbun, sebab naungannya baik.
    4:14 Aku tidak menghukum umat-Ku sekalipun mereka berkhianat, sekalipun mereka bernista; sebab mereka mengasingkan diri bersama-sama dengan para imam dan mempersembahkan korban bersama-sama sebagai kebaktian, dan umat yang tidak berpengertian menjadi runtuh.
    4:15 Jika engkau ini berkhianat, hai para imam, janganlah umat-Ku turut bersalah! Janganlah pergi, dan janganlah naik, dan janganlah bersumpah: "Demi TUHAN Allah yang hidup!"
    4:16 Sebab para imam degil seperti lembu yang degil, masakan sekarang Satria Piningit menggembalakan mereka, seperti domba di tanah lapang

    ReplyDelete
  39. ALKITAB HOSEA: Dosa Para Imam Di Bidang Agama Dan Kenegaraan
    7:3 Mereka sukakan raja dengan kejahatan mereka, dan para pemuka dengan kebohongan mereka.
    7:4 Sekalian mereka orang-orang berkhianat, bagaikan tukang bakar roti yang tidak hentikan api membesar, sementara tangan meremas adonan sampai menjadi muai oleh ragi. ketika dapur perapian yang menyala terus,
    7:8 Umat telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik –gosong!-. Umat mencampurkan diri sebagai bangsa-bangsa,
    7:5 Pada pesta raja, mereka membuat sakit para pemuka dengan anggur yang menghangatkan; Mereka bersekutu dengan para pencemooh.
    7:6 Batin para imam seperti dapur perapian; hati mereka menyala-nyala; semalam-malaman murka mereka surut, pada waktu pagi menyala kembali seperti api yang menjilat.
    7:7 Para imam semua sudah panas seperti dapur perapian, dan memakan habis para hakim. Semua raja mereka tewas, tidak ada seorang di antara mereka yang berseru kepada-Ku.
    7:9 Orang-orang luar memakan habis kekuatannya, tetapi ia sendiri tidak ketahuinya; seperti juga ia sudah banyak beruban, tetapi ia sendiri tidak ketahuinya.
    7:10 Kecongkakan para imam menjadi saksi terhadap diri mereka, namun mereka tidak berbalik kepada-Ku, dan tidak mencari Allah, TUHAN mereka kendati semua ini.
    7:13 Celakalah mereka, sebab mereka melarikan diri dari pada-Ku! Binasalah mereka, sebab mereka memberontak terhadap Aku! Aku ini mau menebus mereka, tetapi mereka berdusta terhadap Aku.
    7:15 Sekalipun Aku telah melatih dan kuatkan lengan mereka, namun mereka merancang kejahatan terhadap Aku.
    7:14 Seruan mereka kepada-Ku tidak keluar dari hati, tetapi mereka meratap di pembaringan mereka. Mereka menoreh-noreh diri karena gandum dan anggur, dan mereka berontak terhadap Aku.
    7:16 Mereka berbalik kepada berhala, mereka adalah seperti busur tipu; pemuka mereka tewas oleh pedang karena ucapan para imam yang kasar. Inilah yang menjadi olok-olok kepada mereka di tanah lain.
    7:11 Umat telah menjadi merpati tolol, tidak berakal, dengan memanggil bangsa lain, dengan pergi kepada bangsa lain.
    7:12 Apabila mereka pergi, Satria Piningit membentangkan jaring-Ku ke atas mereka; Satria Piningit menurunkan mereka seperti burung-burung di udara, Satria Piningit menghajar mereka karena kejahatan mereka.

    ALKITAB HOSEA: TUHAN Kecewa Terhadap Para Imam
    10:11 Umat dahulu seperti seekor anak lembu yang terlatih, yang suka mengirik, dan Aku ini sayangi tengkuknya yang elok, Aku memasang umat; para pemuka harus membajak, para pemimpin harus sisir tanah bagi umat sendiri.
    10:12 Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah tiba waktu untuk mencari TUHAN, sampai Satria Piningit datang dan menghujani kamu dengan keadilan.
    10:9 Sejak hari lalu engkau telah berdosa, hai para imam; di manapun mereka bangkit melawan. Tidakkah perang melawan orang-orang curang mencapai mereka?
    10:13 Mereka telah membajak kefasikan, telah menuai kecurangan, telah memakan buah kebohongan. Oleh karena mereka telah mengandalkan diri pada kereta, pada banyak pahlawan,
    10:10 Satria Piningit telah datang untuk menghajar mereka; bangsa-bangsa berkumpul melawan mereka, apabila mereka dihajar karena kesalahan yang berganda.
    10:14 maka keriuhan perang timbul di antara bangsamu, dan segala kubumu dihancurkan seperti kehancurkan pada hari pertempuran: para imam beserta umat diremukkan.
    10:15 Demikianlah Satria Piningit lakukan kepadamu, hai para imam, oleh karena dahsyat kejahatanmu. Pada waktu fajar semua dilenyapkan sama sekali oleh raja Satria Piningit

    ReplyDelete
  40. ALKITAB HOSEA: Umat Tidak Mau Bertobat
    6:7 Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku.
    6:8 Kota penuh para penjahat, penuh dengan jejak darah.
    6:9 Seperti gerombolan menghadang demikianlah persekutuan para imam; mereka membunuh di jalan, sungguh, mereka melakukan perbuatan nista.
    6:10 Di antara para imam telah Kulihat hal-hal yang mengerikan; di sana ada umat bersundal dan para imam telah menajiskan diri.
    7:2 Dan tidak terpikir mereka bahwa Satria Piningit mengingat segala kejahatan mereka. Sekarangpun perbuatan mereka kepung mereka, semua ada di hadapan wajah-Ku.
    6:11 Juga bagimu, hai pemuka bangsa, telah ditentukan penuaian: Apabila Satria Piningit memulihkan keadaan umat-Ku
    7:1 apabila Satria Piningit sembuhkan para imam, maka tersingkaplah kesalahan umat dan kejahatan pemuka bangsa: sebab mereka melakukan penipuan: pencuri mendobrak masuk, gerombolan merampas di luar.

    ALKITAB HOSEA: Murka TUHAN Timpa Umat
    13:2 Sekarangpun para imam terus berdosa, dan membuat bagi umat, patung tuangan dari perak dan berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semua itu buatan tukang-tukang. "Persembahkanlah korban kepada berhala!" kata mereka. Baiklah manusia mencium berhala anak-anak lembu!
    13:3 Sebab itu mereka seperti kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar, seperti debu jerami yang diterbangkan badai dari tempat pengirikan atau seperti asap dari tingkap.
    13:4 Tetapi Aku adalah Allah, TUHANmu sejak dahulu; engkau tidak kenal allah kecuali Aku, dan tidak ada Juruselamat selain Satria Piningit dari-Ku.
    13:5 Aku telah kenal mereka di padang gurun, di tanah yang gersang.
    13:6 Ketika mereka makan, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang, maka hati mereka meninggi; itulah sebab mereka melupakan Aku.
    13:7 Maka Satria Piningit menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Satria Piningit mengintip-intip di semua jalan.
    13:8 Satria Piningit mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Satria Piningit koyakkan dada mereka. Di sana Satria Piningit memakan mereka seperti singa memakan binatang liar di padang, merobek mereka.
    13:9 Satria Piningit membinasakan engkau, hai para imam, siapakah yang dapat menolong engkau?
    13:10 Di mana gerangan rajamu, supaya selamatkan engkau, dan semua pemukamu, supaya memberi engkau keadilan, hai engkau para imam yang berkata: "Berilah kepadaku seorang raja dan pemuka-pemuka!"
    13:11 Aku memberikan mereka, Satria Piningit seorang raja dalam murka-Ku yang mengambil para imam dalam gemas-Ku.
    13:12 Kesalahan umat dibungkus, dosa disimpan.
    13:1 Apabila Satria Piningit berbicara, gemetarlah orang-orang; Satria Piningit diangkat-angkat para imam, tetapi para imam bersalah dengan sembah berhala, sehingga matilah para imam.
    13:14 Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, Kutebuskah mereka dari pada maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? Mata-Ku tertutup bagi belas kasihan.
    13:15 Sekalipun angin timur, angin TUHAN, datang bertiup dari padang gurun, keringkan sumber air dan merusakkan mata-mata air; Satria Piningit tumbuh subur di antara rumput-rumput, maka dirampaslah harta benda, segala barang yang indah-indah.
    13:13 Sakit beranak mendahului kelahiran Satria Piningit di bumi, dan Satria Piningit adalah seorang yang bijaksana; sebab bila tiba waktu, Satria Piningit keluar dari kandungan bumi. Sekarangpun tepat pada waktunya Satria Piningit bergerak

    ReplyDelete
  41. ALKITAB HOSEA: Hukuman Karena Persembahan
    10:1 Para imam adalah pohon anggur yang tumbuh riap, yang menghasilkan buah. Makin banyak buah, makin banyak dibuatlah mezbah-mezbah. Makin baik tanah, semakin baik maka dibuatlah tugu berhala.
    10:3 Sungguh, sekarang mereka berkata: "Kita tidak mempunyai raja lagi, sebab kita tidak takut kepada TUHAN. Apakah yang dapat dilakukan raja bagi kita?"
    10:4 Mereka membual, mengangkat sumpah dusta, mengikat perjanjian, sehingga hukum tumbuh seperti pohon upas di alur-alur ladang.
    10:2 Hati mereka licik, sekarang mereka harus menanggung akibat kesalahan: Satria Piningit menghancurkan mezbah-mezbah mereka, meruntuhkan tugu-tugu berhala mereka.
    10:5 Penduduk gentar mengenai anak lembu persembahan. Sungguh, rakyat berkabung oleh karenanya, dan para imam meratap oleh karenanya, oleh sebab kemuliaan telah beralih dari padanya.
    10:6 Anak lembu persembahan itu sendiri dibawa sebagai persembahan kepada Raja 'Agung' Satria Piningit. Umat menanggung malu, para imam mendapat malu karena rancangannya.
    10:7 Negeri dihancurkan; raja mereka seperti sepotong ranting yang terapung di air.
    10:8 Bukit-bukit pengorbanan, yakni dosa para imam dimusnahkan. Semak duri dan rumput duri tumbuh di atas mezbah. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung: "Timbunilah kami!" dan kepada bukit-bukit: "Runtuhlah timpa kami!"

    ALKITAB HOSEA: Mencari Pertolongan Dimanapun Tetapi Sia-Sia
    5:8 Tiuplah sangkakala, dan nafiri. Berteriaklah, gemetarlah, hai orang-orang!
    5:9 Padang menjadi tandus, pada hari penghukuman; menimpa suku-suku bangsa, Satria Piningit memberitahu apa yang pasti.
    5:10 Para pemuka bangsa adalah seperti orang-orang yang menggeser batas; ke atas mereka Kucurahkan gemas-Ku seperti air.
    5:11 Umat tertindas, diremukkan oleh hukuman, sebab berkeras untuk berjalan mengikuti kesia-siaan.
    5:12 Sebab itu Satria Piningit ini seperti ngengat bagi umat dan seperti belatung bagi pemuka bangsa.
    5:13 Ketika umat melihat penyakitnya, dan pemuka bangsa melihat bisulnya, maka pergilah umat dan utusan pemuka bangsa kepada orang 'Agung'. Tetapi itupun tidak dapat sembuhkan penyakit umat dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari pada pemuka bangsa.
    5:14 Sebab Satria Piningit ini seperti singa bagi umat, dan seperti singa muda bagi pemuka bangsa. Satria Piningit ini menerkam, lalu pergi, Satria Piningit membawa lari dan tidak ada yang melepaskan.
    6:1 "Mari, kita berbalik kepada TUHAN, sebab Satria Piningitlah yang telah menerkam dan yang sembuhkan kita, yang telah memukul dan yang membalut kita.
    6:3 Marilah kita kenal dan berusaha sungguh-sungguh kenal TUHAN; Satria Piningit pasti muncul seperti fajar, Satria Piningit datang seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
    6:4 Apakah yang Kulakukan kepadamu, hai umat? Apakah yang Kulakukan kepadamu, hai pemuka bangsa? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
    6:5 Sebab itu Satria Piningit meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Satria Piningit membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum Satria Piningit-Ku keluar seperti terang.
    6:6 Sebab Aku sukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan sukai perkenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran

    ReplyDelete
  42. ALKITAB HOSEA: Ancaman Terhadap Para Imam Serta Para Pemuka Bangsa
    5:1 Dengarlah ini, hai para imam, perhatikanlah, hai para pemuka bangsa, dan pasanglah telinga, hai keluarga raja! Sebab mengenai kamulah penghukuman itu, karena kamu telah menjadi perangkap bagi umat-Ku, dan jaring yang dikembangkan di atas gunung,
    5:2 dan lobang yang dikeruk di lembah, maka Satria Piningit ini menghajar mereka sekalian.
    5:3 Aku ini kenal umat-Ku, dan tidaklah tersembunyi bagi-Ku, sebab para imam telah berkhianat, hai umat-Ku; dan para pemuka bangsa telah menajiskan diri.
    5:4 Perbuatan mereka tidak mengizinkan umat berbalik kepada Allah mereka, sebab roh khianat ada di antara mereka, dan mereka tidak kenal TUHAN.
    5:5 Kecongkakan para pemuka bangsa menjadi saksi terhadap diri sendiri; umat-Ku tergelincir jatuh oleh kesalahan sendiri dan bersama-sama mereka juga.
    5:6 Dengan korban kambing domba dan lembu sapi mereka pergi untuk mencari TUHAN, tetapi tidak menjumpai TUHAN; TUHAN telah menarik diri dari mereka.
    5:7 Mereka telah berkhianat terhadap TUHAN, sebab mereka telah mengajarkan pengajaran yang tidak sah; sekarang pembinasa Satria Piningit memakan habis mereka dan ladang mereka.

    ALKITAB HOSEA: Akibat Tidak Taat
    9:10 Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati para imam; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat mereka. Tetapi mereka kini telah pergi kepada berhala dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu.
    9:11 Kemuliaan umat terbang seperti burung: tiada yang hamil dan yang melahirkan!
    9:12 Sekalipun mereka membesarkan anak-anak, Aku membuat mereka bulus, sehingga tidak ada manusia lagi. Sungguh, celakalah juga mereka pada waktu Aku menjauh dari pada mereka!
    9:13 Umat, seperti yang Aku lihat, telah membuat anak-anak menjadi perburuan; Umat terpaksa serahkan anak-anak kepada si pembunuh.
    9:15 Segala kejahatan mereka terjadi, sungguh Aku mulai membenci mereka. Oleh karena jahat perbuatan mereka Aku menghalau mereka dari rumah-Ku. Aku tidak kasihi mereka lagi , semua pemuka mereka adalah pemberontak.
    9:17 Allahku membuang mereka, sebab mereka tidak mendengarkan Satria Piningit, dan mereka mengembara di antara bangsa-bangsa.
    9:16 Umat telah dipukul, akarnya telah menjadi kering, mereka tidak menghasilkan buah. Bahkan sekalipun mereka melahirkan anak, Aku mematikan buah kandungan yang berharga.
    9:14 Berilah kepada mereka, ya TUHAN--apakah yang hendak Kuberi? Berilah kepada mereka kandungan yang mandul dan buah dada yang kering.

    ALKITAB HOSEA: Diterima Kembali Tetap Dianggap Meriah
    3:1 Berfirmanlah TUHAN: "Pergilah lagi, cintailah orang yang suka bersundal dan berkhianat, seperti TUHAN juga mencintai para imam, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan sukai kue kismis."
    3:2 Lalu umat memberi para imam dengan bayaran.
    3:3 Aku berkata: "Lama Satria Piningit harus diam pada-Ku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan orang lain; juga Aku ini tidak satu tubuh dengan Satria Piningit."
    3:4 Sebab lama umat diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin,tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada para imam.
    3:5 Sesudah itu orang berbalik dan mencari Allah, TUHAN mereka, dan seperti Daud, Satria Piningit menjadi raja mereka. Mereka datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan Satria Piningit pada hari-hari terakhir.

    ReplyDelete
  43. ALKITAB HOSEA: Keruntuhan Sebagai Akibat Kedurhakaan
    8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena para imam telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
    8:4 Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan perak mereka membuat berhala bagi mereka sendiri, sehingga mereka pantas dilenyapkan.
    8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru : "Ya Allahku, kami kenal Engkau!" Aku menolak anak lembumu, hai para imam;
    8:5 Murka-Ku menyala terhadap mereka! Sampai berapa lama tidak dapat disucikan,
    8:13 Mereka mencintai korban sembelihan; mereka mempersembahkan daging dan memakannya; tetapi TUHAN tidak berkenan kepada mereka. Sekarang Satria Piningit mengingatkan kesalahan mereka dan menghukum dosa mereka; mereka harus kembali ke tanah buangan!
    9:4 Mereka tidak mempersembahkan korban curahan anggur kepada TUHAN dan korban sembelihan mereka tidak senangkan hati. Roti mereka adalah seperti roti perkabungan, semua orang yang memakan roti menjadi najis, sebab roti mereka adalah untuk diri mereka sendiri, tidak boleh dibawa ke dalam rumah TUHAN.
    9:1 Janganlah bersukacita, hai para imam! Janganlah bersorak-sorak seperti bangsa-bangsa! Sebab engkau telah berkhianat dengan meninggalkan Allahmu, engkau telah mencintai upah sundal di segala tempat pengirikan gandum.
    9:2 Tempat pengirikan gandum dan tempat pemerasan anggur tidak memberi mereka makanan, dan anggur kecewakan mereka.
    8:6 Patung-patung itu? Itu dibuat oleh tukang, dan itu bukan Allah! Sungguh menjadi serpihan, patung anak lembu itu!
    8:7 Sebab mereka menabur angin, maka mereka menuai puting beliung; gandum yang belum kuning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang lain menelannya.
    8:11 Umat telah membagi-bagi hadiah. Sungguh, umat telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa.
    8:10 Sekalipun mereka membagi-bagi hadiah itu di berbagai bangsa, sekarang ini Satria Piningit kumpulkan mereka, dan sebentar lagi mereka berhenti mengurapi raja dan para pemuka bangsa.
    8:14 Pemuka bangsa telah melupakan Pembuatnya dan telah mendirikan istana-istana; para pemimpin telah memperbanyak kota-kota yang berkubu; tetapi Aku melepas api ke dalam kota-kota mereka, sehingga puri mereka dimakan habis.
    9:3 Mereka tidak tetap diam di tanah TUHAN, tetapi umat harus kembali ke tanah buangan, dan mereka memakan makanan najis.
    9:6 Sebab walaupun mereka mengelakkan diri dari pemusnahan, Satria Piningit kumpulkan mereka, dan kuburkan mereka. Rumput menutupi barang-barang perak mereka yang berharga; onak tumbuh dalam kemah-kemah mereka.
    9:5 Apakah yang kamu perbuat pada waktu pertemuan raya dan pada waktu hari raya TUHAN?
    9:7 Sudah datang hari penghukuman, sudah datang hari pembalasan, para imam mengalaminya, " Para imam adalah orang pandir, orang yang penuh roh adalah orang gila!", oleh karena besar kesalahan dan besar permusuhan:
    8:12 Sekalipun Satria Piningit tuliskan bagi mereka banyak pengajaran-Ku, itu dianggap mereka sebagai sesuatu yang asing.
    8:3 Para imam telah menolak yang baik--biarlah Satria Piningit kejar mereka!
    9:8 Satria Piningit sedang mengintai para imam, jerat penangkap burung ada di sepanjang jalan dan permusuhan ada di rumah umat, umat Allahku.
    8:8 Para imam sudah ditelan; sekarang mereka itu ada di antara bangsa-bangsa seperti barang yang tidak disukai orang.
    8:9 Sebab mereka telah pergi memencilkan diri, bagaikan keledai hutan yang memencilkan diri;
    9:9 Busuk sangat perbuatan mereka seperti pada hari-hari itu; Satria Piningit mengingatkan kesalahan mereka dan menghukum dosa mereka.

    ReplyDelete
  44. ALKITAB HOSEA: Kasih TUHAN Kalahkan Kedegilan Orang
    11:1 Ketika orang masih muda, Kukasihi mereka, dan Kupanggil mereka itu anak-anak-Ku.
    11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para berhala, dan membakar korban kepada patung-patung.
    11:7 Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada berhala dan berhenti meninggikan nama-Ku.
    11:3 Padahal Akulah yang mengajar mereka berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf,
    11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih.Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
    11:8 Masakan Aku membiarkan engkau, hai umat, serahkan engkau, hai para imam? Masakan Aku membiarkan engkau, membuat engkau seperti orang jaman dulu? Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasih-Ku bangkit serentak.
    12:1 Para imam menjaga angin, dan kejar angin timur sehari suntuk, memperbanyak dusta dan pemusnahan; Para imam mengadakan perjanjian dengan umat, dan umat membawa minyak kepada para imam.
    11:6 Satria Piningit mengamuk di kota-kota mereka, memusnahkan palang-palang pintu mereka, dan memakan mereka di benteng-benteng mereka.
    11:5 Sebab mereka menolak untuk bertobat. Mereka harus kembali ke tanah buangan, dan Satria Piningit menjadi raja mereka,
    11:10 Mereka mengikuti Satria Piningit, Satria Piningit mengaum seperti singa. Sungguh, Satria Piningit mengaum, maka anak-anak datang dengan gemetar dari barat,
    11:11 Seperti burung dan seperti merpati datang dengan gemetar lalu Satria Piningit menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.
    11:3 bahwa Satria Piningit sembuhkan mereka.
    11:9 Aku tidak melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak membinasakan umat yang kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Satria Piningit tidak datang untuk menghanguskan.

    ALKITAB HOSEA: Tentang Pertobatan Dan Janji
    14:1 Hai bangsa-bangsa, kembalilah kepada Allah Tuhanmu karena kamu telah jatuh oleh kejahatanmu.
    14:2 Bawalah serta kata-kata sesalmu, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada Satria Piningit: "Ampunilah segala kesalahan kami, agar kami mendapat yang baik, maka kami persembahkan pengakuan kami."
    14:3 Buatan tangan kami tidak dapat selamatkan kami; kami tidak mau kendarai kuda, dan kami tidak berkata lagi: Ya, allah kami -kepada buatan tangan kami! Karena Satria Piningit sayangi anak yatim."
    14:4 Satria Piningit memulihkan mereka dari selewengan, Satria Piningit kasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
    14:5 Satria Piningit seperti embun bagi para imam, maka para imam berbunga seperti bunga bakung dan menjulurkan akar-akar seperti pohon hawar.
    14:6 Ranting-rantingnya merambak, semaraknya seperti pohon zaitun dan seperti berbau harum.
    14:7 Mereka kembali dan diam dalam naungan Satria Piningit-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka berkembang seperti pohon anggur yang seperti anggur termasyhur.
    14:8 "Umat-Ku, apakah sangkut paut-Ku lagi dengan para imam? Satria Piningitlah jawaban dan memperhatikan umat! Satria Piningit ini seperti pohon sanobar yang menghijau dari pada-Ku, umat-Ku mendapat buah."

    ReplyDelete
  45. ALKITAB HOSEA: Para Imam Ditolak Dan Dipulihkan
    2:2 "Adukanlah imam-mu, adukanlah, sebab imam bukanlah isteri-Ku, dan Aku ini bukanah suaminya; biarlah dijauhkanlah sundalnya dari mukanya,dan khianatnya dari dalam dada,
    2:3 supaya jangan Aku menanggalkan pakaiannya sampai telanjang, dan membiarkan imam seperti pada hari imam dilahirkan, membuat imam seperti di padang gurun, dan membuat imam seperti di tanah kering, lalu membiarkan imam mati kehausan.
    2:4 Tentang umat-nya, Aku tidak sayangi mereka, sebab mereka adalah anak-anak sundal.
    2:5 Sebab imam mereka telah menjadi sundal; imam yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab imam berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.
    2:6 Sebab itu, sesungguhnya, Satria Piningit sekat jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok kurung imam, sehingga imam tidak dapat menemui jalannya.
    2:7 Imam kejar para kekasihnya, tetapi tidak mencapai mereka; imam mencari mereka, tetapi tidak bertemu dengan mereka. Maka imam berkata: Aku akan pulang kembali kepada berhalaku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.
    2:8 Tetapi imam tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi imam perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung berhala.
    2:9 Sebab itu Aku mengambil kembali gandum-Ku pada masanya dan anggur-Ku pada musimnya, dan merampas kain bulu domba dan kain lenan-Ku yang menutupi auratnya.
    2:10 Dan sekarang, Aku singkapkan kemaluannya, di depan mata para kekasihnya, dan seorangpun tidak melepaskan imam dari tangan-Ku.
    2:11 Aku menghentikan segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari Sucinya dan segala perayaannya.
    2:12 Aku memusnahkan pohon anggurnya dan pohon aranya, yang tentangnya dikatakannya: " Ini semuanya pemberian kepadaku, yang dihadiahkan kepadaku oleh para kekasihku!". Aku membuatnya menjadi hutan, dan binatang-binatang di padang memakannya habis.
    2:13 Dan Aku menghukum imam karena hari-hari ketika imam membakar korban untuk para berhala, berhias dengan anting-antingnya dan kalungnya, dan mengikuti para kekasihnya dan melupakan Aku," demikianlah firman TUHAN.
    2:14 "Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini membujuk imam, dan membawa imam ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.
    2:15 Aku memberikan kepada imam kebun anggur dari sana, dan membuat lembah menjadi pintu pengharapan. Maka imam merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat ke kebun anggur.
    2:16 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, imam memanggil Aku: TUHANku, dan tidak lagi memanggil Aku: Berhalaku!
    2:17 Lalu Aku menjauhkan nama para berhala dari mulut mereka, maka nama berhala tidak lagi disebut.
    2:18 Aku mengikat perjanjian dengan Satria Piningit bagimu pada waktu itu bersama dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Satria Piningit meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan membuat umat berbaring dengan tenteram.
    2:19 Aku menjadikan Satria Piningit kekasih -Ku untuk selamanya dan Aku menjadikan Satria Piningit kekasih-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
    2:20 Aku menjadikan Satria Piningit kekasih-Ku dalam kesetiaan, sehingga umat kenal TUHAN.
    2:21 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku mendengarkan langit, dan langit mendengarkan bumi.
    2:22 Bumi menghasilkan gandum, anggur dan minyak, dan mereka ini mendengarkan Satria Piningit.

    ReplyDelete
  46. ALKITAB HAGAI: Ajakan Membangun Kembali Bait Suci
    1:1 Datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada para pemimpin dan kepada para imam, berbunyi:
    1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktu untuk membangun kembali Rumah TUHAN!"
    1:5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: " Perhatikanlah keadaanmu!
    1:6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi yang berlobang!"
    1:3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, berbunyi:
    1:4 "Apakah sudah tiba waktu bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
    1:7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: " Perhatikanlah keadaanmu!
    1:8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku berkenan kepadanya dan Aku menyatakan kemuliaan Satria Piningit-Ku di situ, " firman TUHAN.
    1:9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi berhasil sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena Rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumah sendiri.
    1:10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
    1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."
    1:12 Lalu para pemimpin dan para imam, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara Allah, TUHAN mereka, yang juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepada nabi Hagai oleh Allah, TUHAN mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
    1:13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: " Satria Piningit ini sertai kamu, demikianlah firman TUHAN."
    1:14 Satria Piningit menggerakkan semangat para pemimpin dan semangat para imam, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan Rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,
    2:1 Datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, berbunyi:
    2:2 "Katakanlah kepada para pemimpin dan kepada para imam, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian:
    2:3 Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahan semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?
    2:4 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai orang-orang, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu hai para pemimpin, kuatkanlah hatimu hai para imam; kuatkanlah hatimu hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Satria Piningit ini sertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
    2:5 sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan nenek moyang manusia pada waktu dahulu. Dan Satria Piningit-Ku tetap tinggal di tengahmu. Janganlah takut!
    2:6 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Satria Piningit menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
    2:7 Satria Piningit menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Satria Piningit memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
    2:8 Kepunyaan Satria Piningit-Kulah perak dan kepunyaan Satria Piningit-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. 2:9 Adapun Rumah ini, kemegahan yang kemudian melebihi kemegahan yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Satria Piningit memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

    ReplyDelete
  47. ALKITAB HAGAI: Pembangunan Bait Suci Terancam Orang Najis
    2:10 Datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, berbunyi:
    2:11 "Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam.
    2:12 Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia sentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"
    2:13 Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat sentuh semua ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"
    2:14 Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan Satria Piningit-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis."

    ALKITAB HAGAI: Pembangunan Bait Suci
    2:15 "Maka sekarang, perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk pembangunan bait TUHAN,
    2:16 bagaimana keadaanmu? Ketika orang pergi melihat suatu timbunan gandum yang seharusnya sebanyak dua puluh gantang, hanya ada sepuluh; dan ketika orang pergi ke tempat pemerasan anggur untuk mencedok lima puluh takar, hanya ada dua puluh?
    2:17 Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum dan segala yang dibuat tanganmu dengan hujan batu; namun kamu tidak berbalik kepada Satria Piningit-Ku, demikianlah firman TUHAN.
    2:18 Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari diletakkanlah dasar bait TUHAN dan perhatikanlah
    2:19 apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku memberi berkat!"

    ALKITAB HAGAI: Janji Kepada Para Pemimpin Dan Para Imam
    2:20 Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kali kepada Hagai berbunyi:
    2:21 "Katakanlah kepada para pemimpin dan kepada para imam, demikian: Aku menggoncangkan langit dan bumi
    2:21 dan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku memunahkan kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan pengendaranya mati rebah, masing-masing oleh pedang temannya.
    2:21 Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, "Aku mengambil engkau, hai Satria Piningit, hamba-Ku"--demikianlah firman TUHAN--"dan menjadikan Satria Piningit seperti cincin meterai; sebab Satria Piningitlah yang Kupilih" demikianlah firman TUHAN semesta alam.

    ReplyDelete
  48. ALKITAB KOLOSE: Konteks
    4:1Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai Tuan Satria Piningit.
    4:2 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil berucap syukur.
    4:3 Berdoa jugalah, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan Injil Satria Piningit, sehingga dapat berbicara tentang rahasia Satria Piningit, yang karenanya harus berucap syukur.
    4:4 Dengan demikian kamu dapat menyatakan Injil, sebagaimana seharusnya.
    4:5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
    4:6 Hendaklah berkata-kata senantiasa penuh kasih,  jangan hambar, sehingga tahu, bagaimana harus memberi jawab kepada setiap orang.

    ALKITAB KOLOSE: Penutup Dan Salam
    4:7 Semua hal ihwal Satria Piningit diberitahukan kepada kamu, saudara yang terkasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan.
    4:8 Tuhan suruh Satria Piningit kepadamu dengan maksud, supaya kamu tahu akan hal ihwal Satria Piningit dan supaya Satria Piningit menghibur hatimu.
    4:9 Tuhan suruh Satria Piningit, saudara kita yang setia dan yang terkasih, seorang dari antaramu. Satria Piningit memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di sini.
    4:10 Tentang Satria Piningit kamu telah menerima pesan; terimalah Satria Piningit, apabila Satria Piningit datang kepadamu— Salam kepada kamu!
    4:16 Dan bilamana surat AlKitab ini telah dibacakan untuk kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat dan supaya surat AlKitab untuk dibacakan juga di antara kamu.
    4:11 dan dari Yesus Kristus, orang inilah dari antara mereka yang bersunah yang menjadi teman sekerja untuk Kerajaan Satria Piningit; mereka itu telah menjadi penghibur bagiku.
    4:13 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang Satria Piningit, bahwa Satria Piningit sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka.
    4:12 Salam kepada kamu; dari Satria Piningit seorang dari antaramu, hamba Tuhan, yang selalu bergumul dalam doa untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.
    4:14 Salam kepadamu dari Satria Piningit, tabib yang terkasih.
    4:15 Sampaikan salam kepada saudara-saudaramu dan jemaat yang ada di rumah.
    4:17 Sampaikanlah dan perhatikanlah, supaya pelayanan yang diterima dalam Tuhan dijalankan sepenuhnya.
    4:18 Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan Satria Piningit belengguku. Kasih karunia sertai kamu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dasar kebiasaan mengubah ngubah isi kitab suci lucu deh wahyu kok sembarangan dirubah hehehe

      Delete
  49. berarti ratu adil itu secara tdk langsung adalah yg berkedudukan wali kutub ghoust hadzazaman zaman ini ditambahi dengan ciri ciri yg terdapat dlm ramalan joyoboyo spt berparas spt krisna [ wisnu/ prabu rama] spt satriya gatot kaca wali ghoust adalah ya kyai semar bodronoyo sejata tisula yg tajam melambangkan udah sempurna iman islam dan ikhsannya sakti mandra guna berati orang yg mempunyai karomah yg tinggi pandai meramal yg berarti orang yg makrifat lulus weda jawa sesuai dengan torekot ilmu kuwi kanti laku lakon lan tekon bakal tekan inilah yg dimaksut weda jawa senang menggoda dan minta minta bagi wali ghous ini bisa diartikan sering minta ghonimah untuk perjuangan dakwahnya tunjung putih pudak kasungsang berhati suci satu satunya manusia yg diberi alloh mempunyai sifat ini sesudah nabi dan rosul ya ghoust hadzazaman dan kaum sidikin lahir dimekah bisa diartikan sbg pengganti rosulluloh saw bergelar ratu amisan bernasab wali alloh dan raja raja islam jawa dll berkedudukan di jawa dan mekah artinya orang jawa yg meneruskan risalah nabi muhamad siapa lagi kalo bukan wali ghoust letaknya sebelah barat sungai dan sebelah barat tempuran berarti bisa di telusur sungai yg paling keramat di tanah jawa yg hulunya sungai di puncak gunung merapi berarti sungai opok sebelah barat tempuran sedangkan sungai opok ada tempuran paling hulu sungai kuning tengah sungai gawe ujung sungai oyo berati tinggal mencari orang yg berkedudkan wali kutub ghoust hadzazaman yg dekat sungai opok diantara tempuran sungai sungai tadi orangnya tampan dan senyumnya manis sekali berarti sesuai dengan sifat rosululoh sinuyungan dewo wolu berarti pengikutnya wali ghoust tadi yg mendampingi murit muritnya selalu berjumlah 8 orang kesukaanya berzikir udah menjadi karakternya hari kamis sbg hari besarnya berati selalu bermujahadah pd hari kamis malam jumat ini sesuai kebiasaan umat islam di indonesa kususnya orang jawa melakukan yasinan mujahadah berzikir dan istiqhosah barjanji solawatan sebelah barat gunung perahu sungai opok letaknya sebelah barat gunung perahu bayat klaten rumahnya terbuat dari batu sungai dan pintu gerbangnya ada pohon andongnya bisa di artikan orang yg dididik oleh wali ghoust yg berasal dari gunung andong gunung melambangkan keteguhan hati dan orang yg istikomah dan berkedudukan di bojonegara berati orang yg bisa menata negara sbg budak angon ing di engon bukan harimau kerbau sapi atau kambing tapi orang yg senang mengumpulkan ranting ranting dan cabang cabang pohon yg kering dan ajaran ajaran torekot ternyata bisa di terima oleh umat islam suni ahli sunah waljamaah dan siah dan sedikit wahabi tetapi wahabi bertolak belakang dg suni siah dan satu satunya islam yg tdk pernah putus kekalifahan dan baiat sedangkan islam sekarang sudah putus kira kira 100 th tinggal kita mencari ciri ciri dan letak geografis orang tersebut mana yg lebih banyak mendekati itulah orangnya tinggal kita mau mendukung atau tdk sebab tergantung masyarakat sbg manifestasi kehendak Alloh swt selamat berpetualang dan ini juga terdapat dlm manakib syekh abi hasan ali as sadzali umat islam akhir zaman akan bersatu dlm panji panji torekot sadzaliyah dan ternyata muhammad samsujen itu murit torekot sadzaliyah guru joyo boyo



    ReplyDelete
  50. Dikeluarkan Oleh Tarekat Syadzaliyah Qodiriyah di Yogyakarta

    Taqwa
     Kesukaannya berdzikir
     lakunya amal sholeh baik harta benda tenaga,pikiran(jawanya laku lan lakon lan tekon bakal tekan)
     buahnya cahaya ketaqwaan ( dengan ciri selalu mendapat rizki dari Allah yg tidak tau dari mana asalnya(lakunya amal sholeh dengan jalan menginfakkan rejekinya dijalan Allah)

    Kesyahidan
     dengan ciri taqwa
     Lakunya sabar
     Kendaraannya tafakur
     Buahnya ilmu ma’rifatullah

    Kewalian = mursyid = satrio piningit setara kenabian bani israil
    Ciri-cirinya
     Menduduki maqom ketaqwaana dan kesyahidan
     Lakunya fakir (berani menginfakkan rejekinya di jalan Allah 70%)
     Kendaraannya syukur
     Buahnya selalu ditambahi nikmat dari Allah SWT
     Mimpi bertemu rasullallah 5x

    Shidiqin = satrio pinandito setara Rasul Bani Israil setara Ghautsul Adhom Hadzazzaman
     Cirinya menduduki maqom ketaqwaan kesyahidan dan kewalian
     Seorang Ghauts Haruslah diangkat oleh Rasulullah,disaksikan oleh seorang Ghauts yang masih hidup,para sahabat 4 dan Ghauts-ghauts masa lampau dan dikasih tongkat Komando
     Dengan ciri utama benar(shidiq) dapat dipercaya(amanah) berani melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan berani menegakkan kebenaran dan keadilan
     Berani menghabiskan hartanya di jalan Allah diawal ditengah di akhir kehidupannya
     Mimpi bertemu rasulullah 7x minimal

    Khalifatul Ardh=ratu adil hampir setara Nabi Agung Muhammad SAW
    Dengan ciri-ciri menduduki maqomketaqwaaan kesyahidan kewalian dan shidiqin +mempunyai karomah 41 macam hanya bergantung pada Allah,tidak bergantung kepada ilmunya,sarana ketrampilannya, usahanya dll


    NB:
    Ilmu hikmah/kesaktian2 versi masyarakat umum
    - bisa di tempuh melalui olah tenaga dalam
    - Laku2 khusus wirid2 khusus tanpa harus sesorang menduduki maqom ketaqwaan,kesyahidan
    - Dan hasilnya seolah2 seperti karomah
    Ma’unah
    - bisa ditempuh dengan laku ketaqwaan dan kesyahidan
    - Dan hasilnya seolah2 seperti karomah
    Karomah
    - Bisa ditempuh dengan laku ketaqwaan dan kesyahidan dan menduduki maqom kewalian dan hasilnya karomah
    Kedudukan ilmu hikmah atau kesaktian , Kedudukannya lebih rendah dari Maunah
    Maunah kedudukannya lebih rendah dari Karomah
    Karomah kedudukannya lebih rendah dari Mukjizat

    Sekapur sirih
    Kebaikan adalah karya sesaat untuk menuruti hawa nafsunya
    Ketaqwaan adalah karya sepanjang hidup untuk mencari keridloaan Allah SWT

    Dan siapa yg memakai jubah satrio piningit,satrio pinandito,ratu adil tanpa ciri-ciri itu semua adalah pembodohan dan suatu kejahiliyahan dan penipuuan terhadap masyarakat.
    Dan melakuakan dosa besar terhadap Allah SWT dan masyarakat
    Dan jangan sampai kalian semua para pengaku satrio piningit,satrio pinandito,ratu adil hanya diombang-ambingkan oleh bisikan setan dan hawa nafsu semata
    Dan ratu adil yang sejati adalah mestinya didikan seorang Sulthon Auliya atau wali qutup dengan didikan yang keras dan khusus dizamannya
    Referensi dari mursyid2 tarikat syadzaliyah qodiriyah Sulthon Auliya Ghautsul Adhom Hadzazzaman sayidi syekh Arifbillah Abuya Dimyati Banten RA, Sulthon Auliya Ghautsul Adhom Sayidi Syekh Komarudin Hadzazzaman ArifBillah Abah Kyai Haji Mas’ud Thoha RA
    Jangan sampai umat islam mudah menjustis seseorang satrio piningit (wali Allah) satrio pinandito(kaum shidiqin) khalifatul ardh(ratu adil/ Sulthon Auliya Ghautsul Adhom/Wali Qutub)
    Siapa mencari ilmu tanpa berguru gurunya adalah setan,puncak segala ilmu adalah maqom kedudukan wali Qutub

    ReplyDelete
  51. Satria Piningit Dan Kitab Suci
    Telah bersabda Rasulullah s.a.w, “ Satria Piningit Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Satria Piningit memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana sebelum itu bumi dipenuhi oleh kezaliman dan ketidakadilan,” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)
    “Hari kiamat tidak akan tiba, kecuali setelah bumi ini dipenuhi dengan kezaliman dan permusuhan. Setelah itu, lahirlah seorang Satria Piningit dari kalangan keluargaku (nabi), atau keturunanku, sehingga Satria Piningit memenuhi dunia ini dengan keseimbangan dan keadilan, sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi dengan kezaliman dan permusuhan. (Hr. Ibn Hibban)[2]
    Hari kiamat tidak akan tiba, kecuali setelah manusia ini diperintah oleh seorang Satria Piningit dari kalangan keluargaku (nabi), yang namanya sama dengan namaku, dan nama bapaknya juga sama dengan nama bapakku. Satria Piningit kemudian memenuhi dunia ini dengan keseimbangan dan keadilan. (Hr. Ibn Hibban)[3]
    Ingatlah ketika Tuhan berfirman kepada para manusia, "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit seorang khalifah di muka bumi.'" Manusia bertanya, "Mengapa Tuhan menjadikan Satria Piningit khalifah di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan pada bumi dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan dan sucikan nama Tuhan!" (Al-Baqarah: 30)
    "Hai Satria Piningit,sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena hawa nafsu sesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
    [QS. Shaad 38 : 26]
    Dan ketika Satria Piningit diuji Tuhan dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Satria Piningit menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit imam bagi seluruh manusia". Satria Piningit berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". [QS. Al-Baqarah 2 : 124]
    : "Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, sesungguhnya Allah telah mengangkat Satria Piningit menjadi rajamu". Mereka menjawab, "bagaimana Satria Piningit memperoleh kerajaan kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan kami daripada Satria Piningit, dan Satria Piningit tidak diberi kekayaan yang banyak". (Nabi) menjawab, "Allah telah memilih Satria Piningit menjadi raja atas kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik". Allah memberikan Kerajaan-Nya kepada Satria Piningit yang Allah kehendaki, dan Allah maha luas, maha mengetahui" (QS: Al Baqarah: 247).
    "Dan Kami memberi Satria Piningit kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan menjadikan Satria Piningit pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)" (QS: Al Qasas: 5).
    Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Kitab Suci, dan sesungguhnya Kami benar-benar memelihara Kitab Suci.
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Kitab Suci? Kalau sekira Kitab Suci itu bukan dari sisi Allah, tentulah Satria Piningit mendapat pertentangan yang banyak di dalam Kitab Suci.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tolong jangan merubah2 isi didalam Al-Qur'an, bahkan orang muslim awam sekalipun akan bisa membedakan mana isi yg asli dan yg karangan ..

      Delete
  52. Sabda Nabi SAW "Jika kamu semua melihat Panji-panji Merah Putih datang dari arah Timur, maka sambutlah Satria Piningit walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Satria Piningit Khalifah Allah yang mendapat petunjuk ". (Ibn Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)
    Rasulullah SAW bersabda : “Akan keluar dari sulbi ini seorang Satria Piningit yang memenuhi bumi ini dengan keadilan. Maka apabila kamu menyakini demikian itu hendaklah bersama Pemuda Satria Piningit itu. Sesungguhnya Satria Piningit datang dari sebelah Timur dan Satria Piningitlah pemegang panji-panji Al Mahdi.” (Hadis riwayat At Tabrani)
    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Satria Piningitb Al-Mahdi itu dari keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. Satria Piningit memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelum itu bumi dipenuhi dengan kezhaliman dan penganiayaan. Satria Piningit berkuasa selama seumur langit ” [HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
    Telah bersabda Rasulullah “Sungguh bumi ini dipenuhi oleh kezhaiman dan kesemenaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemenaan itu telah penuh, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus seorang Satria Piningit yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku. Maka Satria Piningit memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran sebagaimana bumi telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemenaan. Di waktu itu langit tidak menahan setetes pun dari tetesan air, dan bumi pujn tidak menahan sedikitpun dari tanaman. Maka Satria Piningit hidup bersama kamu selama seumur langit.” [HR. Thabrani, Al Bazzar dan Abu Nu'aim)
    Telah bersabda Rasulullah “Satria Piningit AlMahdi berasal dari umatku, yang diishlah oleh Allah dalam satu malam.” [HR. Ahmad)
    Telah bersabda Rasulullah “Pada akhir zaman muncul Satria Piningit seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang melimpahkan harta kekayaan berlimpah-limpah. Dan Satria Piningit sama sekali tidak menghitung-hitung.”[HR. Ahmad)
    Rasulullah saw bersabda, “Tidak tersisa di dunia ini, kecuali ada suatu hari yang dipanjangkan Allah hingga Allah mengutus seorang Satria Piningit dariku atau ahli bait, namanya sesuai dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku, Satria Piningit memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelum itu dipenuhi dengan kezhaliman.” [HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah)

    ReplyDelete
  53. Satria Piningit Al-Mahdi datang setelah muncul Panji-panji Merah Putih dari sebelah Timur yang mana pasukan Satria Piningit itu selalu tidak pernah kalah dengan pasukan mana pun. (Ibnu Majah)
    Panji-panji Merah Putihkeluar dari Indonesia dan pada masa itu juga kawan-kawan Satria Piningit AlMahdi keluar menuju Baitulmaqdis.
    Orang-orang bergabung dengan Satria Piningit AlMahdi yang bertindak ke atas setiap pemimpin yang berbuat zalim dan menegakkan keadilan seperti yang diharapkan oleh semua orang. Setelah itu, tidak ada kebaikan lagi di muka bumi ini yang melebihi kebaikan pada masa Satria Piningit AlMahdi.
    Pembawa bendera AlMahdi adalah seorang Satria Piningit daripada suku Jawa yang datang dari Timur.
    Jika kamu semua melihat Panji-panji Merah Putih datang dari arah Indonesia, maka sambutlah Satria Piningit walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Satria Piningit Khalifah Allah yang mendapat petunjuk. Maksudnya ialah AlMahdi. (Ibnu Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)
    Ketika itu muncullah Panji-panji Merah Putih dari Timur. Lantas ada satu pertanyaan, wahai Rasullulah, bagaimana kami dapat mengenali Satria Piningit? Nabi SAW menjawab, Satria Piningit adalah dari keturunanku, perawakannya mirip kepada Bani Israel, seolah-olah wajah Satria Piningit bercahaya laksana bintang, pipi kanan Satria Piningit bertahi lalat hitam. Satria Piningit tampan orangnya, yang berusia 40 tahun. Satria Piningit didatangi oleh Wali-wali Abdal dari Syam, tokoh-tokoh Nujabat dari Mesir, Asoib dari Timur dan para pengikut mereka.
    Sentiasa ada satu toifah dari kalangan umatku yang sanggup menzahirkan kebenaran. Satria Piningit tidak dapat dikalahkan oleh orang-orang yang menentang Satria Piningit, hinggalah datang perintah Allah.
    Daripada al-Hasan, bahawa Nabi SAW sebut bala yang menimpa kaum manusia, hinggalah Allah mengutuskan Panji-panji Merah Putih dari Timur. Sesiapa yang menolong Satria Piningit ditolong pula oleh Allah. Sesiapa yang menghina Satria Piningit dihinakan pula oleh Allah, demiianlah mereka mendatangi seorang Satria Piningit yang namanyna seperi nama aku. Mereka pun melantik Satria Piningit memimpin mereka, maka Allah pun membantu dan menolong mereja. (Nuaim bin Hammad)
    Akan datang Panji-panji Merah Putih dari Timur, seolah-olah hati Satria Piningit adalah kepingan-kepingan besi. Sesiapa mendengar tentang Satria Piningit, hendaklah datang kepada Satria Piningit dan berbaiatlah kepada Satria Piningit, sekalipun merangkak di atas salji. (Al-Hafiz Abu Naim)

    ReplyDelete
  54. Akan keluar seorang Satria Piningit dari seberang sungai seperti yang dikatakan Al-Haris bin Harras, yang dikatakan al-Mansur,di hadapanmya ada seorang lelaki yang Satria Piningitlah yang memudahkan urusan atau membela umat Nabi SAW seperti pihak Quraisy yang membela Rasulullah SAW. Wajib setiap mukmin menolong Satria Piningit atau baginda bersabda, Wajib setiap orang mukmin menerima Satria Piningit. (Abu Daud, an-NasaâI, al-Baihaqi & al-Husin)
    Sesungguhnya ketika zahir AlMahdi, bererulah malaikat dari atas kepala Satria Piningit, Ini AlMahdi Khalifah Allah, maka kamu ikutilah Satria Piningit. Seluruh manusia tunduk dan patuh kepada Satria Piningit dan mengecapi kasih sayang Satria Piningit. SesungguhnyaSatria Piningi AlMahdi itu menguasai Timur dan Barat. Dan adalah yang berbaiat kepada Satria Piningi di antara Rukun dan Maqam, yang pertama adalah sejumlah pasukan Badar (314 orang). Kemudian Abdal dari Syam mendatangi Satria Piningi, dikuti oleh Nujabak dari Mesir dan Asoib dari Timur. Setelah itu Allah mengutuskanikepada tentera dari Khurasan dengan Panji-panji Merah Putih dan mereka menuju ke Syam. Allah mengutus kepada Satria Piningit
    Ada tiga orang adik-beradik yang saling berperang sesama sendiri berhampiran tempat simpanan Kaabah kamu. Ketiga-tiganya adalah anak seorang khalifah. Kemudian tidak seorang pun antara mereka yang menjadi khalifah. Kemudian muncullah Bendera Merah Putih dari arah Timur, lalu mereka membunuh kamu semua (yang sedang berperang saudara itu) dengan satu pembunuhan yang (sangat banyak) belum pernah berlaku sebelum ini oleh sesuatu kaum. Kemudia baginda menuturkan sesuatu yang tidak saya ingatinya. Kemudian baginda bersabda, apabila kamu semua melihat Satria Piningit, hendaklah berbaiat kepada Satria Piningit walaupun terpaksa merangkak di atas salju kerana Satria Piningit adalah Khalifah Allah, iaitu AlMahdi. (Ibnu Majah)
    Apabila keluar Panji-panji Merah Putih dari arah Timur, tidak ada sesuatu apa pun yang dapat menolak Satria Piningit (Presiden Indonesia Jokomi pun tidak) hinggalah dipacakkan Benfera Merah Putih di Ilya. (At-Tarmizi) hinggalah dipacakkan di Ilya. (At-Tarmizi)

    ReplyDelete
  55. Akan keluar seorang Satria Piningit dari seberang sungai seperti yang dikatakan Al-Haris bin Harras, yang dikatakan al-Mansur,di hadapanmya ada seorang lelaki yang Satria Piningitlah yang memudahkan urusan atau membela umat Nabi SAW seperti pihak Quraisy yang membela Rasulullah SAW. Wajib setiap mukmin menolong Satria Piningit atau baginda bersabda, Wajib setiap orang mukmin menerima Satria Piningit. (Abu Daud, an-NasaâI, al-Baihaqi & al-Husin)
    Sesungguhnya ketika zahir AlMahdi, bererulah malaikat dari atas kepala Satria Piningit, Ini AlMahdi Khalifah Allah, maka kamu ikutilah Satria Piningit. Seluruh manusia tunduk dan patuh kepada Satria Piningit dan mengecapi kasih sayang Satria Piningit. SesungguhnyaSatria Piningi AlMahdi itu menguasai Timur dan Barat. Dan adalah yang berbaiat kepada Satria Piningi di antara Rukun dan Maqam, yang pertama adalah sejumlah pasukan Badar (314 orang). Kemudian Abdal dari Syam mendatangi Satria Piningi, dikuti oleh Nujabak dari Mesir dan Asoib dari Timur. Setelah itu Allah mengutuskanikepada tentera dari Khurasan dengan Panji-panji Merah Putih dan mereka menuju ke Syam. Allah mengutus kepada Satria Piningit
    Ada tiga orang adik-beradik yang saling berperang sesama sendiri berhampiran tempat simpanan Kaabah kamu. Ketiga-tiganya adalah anak seorang khalifah. Kemudian tidak seorang pun antara mereka yang menjadi khalifah. Kemudian muncullah Bendera Merah Putih dari arah Timur, lalu mereka membunuh kamu semua (yang sedang berperang saudara itu) dengan satu pembunuhan yang (sangat banyak) belum pernah berlaku sebelum ini oleh sesuatu kaum. Kemudia baginda menuturkan sesuatu yang tidak saya ingatinya. Kemudian baginda bersabda, apabila kamu semua melihat Satria Piningit, hendaklah berbaiat kepada Satria Piningit walaupun terpaksa merangkak di atas salju kerana Satria Piningit adalah Khalifah Allah, iaitu AlMahdi. (Ibnu Majah)
    Apabila keluar Panji-panji Merah Putih dari arah Timur, tidak ada sesuatu apa pun yang dapat menolak Satria Piningit (Presiden Indonesia Jokomi pun tidak) hinggalah dipacakkan Benfera Merah Putih di Ilya. (At-Tarmizi) hinggalah dipacakkan di Ilya. (At-Tarmizi)

    ReplyDelete
  56. Satria Piningit Al-Mahdi datang setelah muncul Panji-panji Merah Putih dari sebelah Timur yang mana pasukan Satria Piningit itu selalu tidak pernah kalah dengan pasukan mana pun. (Ibnu Majah)
    Panji-panji Merah Putihkeluar dari Indonesia dan pada masa itu juga kawan-kawan Satria Piningit AlMahdi keluar menuju Baitulmaqdis.
    Orang-orang bergabung dengan Satria Piningit AlMahdi yang bertindak ke atas setiap pemimpin yang berbuat zalim dan menegakkan keadilan seperti yang diharapkan oleh semua orang. Setelah itu, tidak ada kebaikan lagi di muka bumi ini yang melebihi kebaikan pada masa Satria Piningit AlMahdi.
    Pembawa bendera AlMahdi adalah seorang Satria Piningit daripada suku Jawa yang datang dari Timur.
    Jika kamu semua melihat Panji-panji Merah Putih datang dari arah Indonesia, maka sambutlah Satria Piningit walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Satria Piningit Khalifah Allah yang mendapat petunjuk. Maksudnya ialah AlMahdi. (Ibnu Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)
    Ketika itu muncullah Panji-panji Merah Putih dari Timur. Lantas ada satu pertanyaan, wahai Rasullulah, bagaimana kami dapat mengenali Satria Piningit? Nabi SAW menjawab, Satria Piningit adalah dari keturunanku, perawakannya mirip kepada Bani Israel, seolah-olah wajah Satria Piningit bercahaya laksana bintang, pipi kanan Satria Piningit bertahi lalat hitam. Satria Piningit tampan orangnya, yang berusia 40 tahun. Satria Piningit didatangi oleh Wali-wali Abdal dari Syam, tokoh-tokoh Nujabat dari Mesir, Asoib dari Timur dan para pengikut mereka.
    Sentiasa ada satu toifah dari kalangan umatku yang sanggup menzahirkan kebenaran. Satria Piningit tidak dapat dikalahkan oleh orang-orang yang menentang Satria Piningit, hinggalah datang perintah Allah.
    Daripada al-Hasan, bahawa Nabi SAW sebut bala yang menimpa kaum manusia, hinggalah Allah mengutuskan Panji-panji Merah Putih dari Timur. Sesiapa yang menolong Satria Piningit ditolong pula oleh Allah. Sesiapa yang menghina Satria Piningit dihinakan pula oleh Allah, demiianlah mereka mendatangi seorang Satria Piningit yang namanyna seperi nama aku. Mereka pun melantik Satria Piningit memimpin mereka, maka Allah pun membantu dan menolong mereja. (Nuaim bin Hammad)
    Akan datang Panji-panji Merah Putih dari Timur, seolah-olah hati Satria Piningit adalah kepingan-kepingan besi. Sesiapa mendengar tentang Satria Piningit, hendaklah datang kepada Satria Piningit dan berbaiatlah kepada Satria Piningit, sekalipun merangkak di atas salji. (Al-Hafiz Abu Naim)

    ReplyDelete
  57. Sabda Nabi SAW "Jika kamu semua melihat Panji-panji Merah Putih datang dari arah Timur, maka sambutlah Satria Piningit walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Satria Piningit Khalifah Allah yang mendapat petunjuk ". (Ibn Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)
    Rasulullah SAW bersabda : “Akan keluar dari sulbi ini seorang Satria Piningit yang memenuhi bumi ini dengan keadilan. Maka apabila kamu menyakini demikian itu hendaklah bersama Pemuda Satria Piningit itu. Sesungguhnya Satria Piningit datang dari sebelah Timur dan Satria Piningitlah pemegang panji-panji Al Mahdi.” (Hadis riwayat At Tabrani)
    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Satria Piningitb Al-Mahdi itu dari keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. Satria Piningit memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelum itu bumi dipenuhi dengan kezhaliman dan penganiayaan. Satria Piningit berkuasa selama seumur langit ” [HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
    Telah bersabda Rasulullah “Sungguh bumi ini dipenuhi oleh kezhaiman dan kesemenaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemenaan itu telah penuh, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus seorang Satria Piningit yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku. Maka Satria Piningit memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran sebagaimana bumi telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemenaan. Di waktu itu langit tidak menahan setetes pun dari tetesan air, dan bumi pujn tidak menahan sedikitpun dari tanaman. Maka Satria Piningit hidup bersama kamu selama seumur langit.” [HR. Thabrani, Al Bazzar dan Abu Nu'aim)
    Telah bersabda Rasulullah “Satria Piningit AlMahdi berasal dari umatku, yang diishlah oleh Allah dalam satu malam.” [HR. Ahmad)
    Telah bersabda Rasulullah “Pada akhir zaman muncul Satria Piningit seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang melimpahkan harta kekayaan berlimpah-limpah. Dan Satria Piningit sama sekali tidak menghitung-hitung.”[HR. Ahmad)
    Rasulullah saw bersabda, “Tidak tersisa di dunia ini, kecuali ada suatu hari yang dipanjangkan Allah hingga Allah mengutus seorang Satria Piningit dariku atau ahli bait, namanya sesuai dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku, Satria Piningit memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelum itu dipenuhi dengan kezhaliman.” [HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah)

    ReplyDelete
  58. Pemahaman Baru Kitab Suci
    “Wahai ahli Kitab Suci, telah datang kepadamu Satria Piningit Utusan Kami yang menjelaskan kepadamu tatkala peringatan rasul-rasul terputus, agar kamu tidak berkata: tidak datang kepada kami pembawa berita gembira dan peringatan. Padahal sudah datang kepadamu Satria Piningit pembawa berita gembira dan peringatan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.“(Al Maa-idah 17)
    "Dan Kami telah turunkan kepada Satria Piningit Rahasia Kitab Suci dengan membawa kebenaran, membenarkan Kitab Suci yang sebelumnya dan batu ujian terhadap Kitab Suci yang berlainan itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah Satria Piningit mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepada Satria Piningit untuk tiap-tiap umat di antara mereka,Kami berikan aturan dan jalan yang terang.Sekira Allah menghendaki, niscaya kamu semua dijadikanlah satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu semua dengan Satria Piningit pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Satria Piningit-lah kembali urusan kamu semua, lalu diberitahukanlah kepada kamu semua Kitab Suci yang telah diperselisihkan itu"(QS al-Maidah 5:48)
    “Apakah kamu heran? dan bahwa telah datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang Satria Piningit dari golonganmu agar Satria Piningit memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertaqwa dan supaya kamu mendapat rahmat”(Al A’raaf 63)
    14:9 Yesus berkata kepadamu:" Sesungguhnya di mana saja Kitab Suci diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukan ini akan disebut juga untuk mengingat Satria Piningit."(Markus)
    4:11 Jawab Yesus: "Kepada Satria Piningit telah diberikan Rahasia Kitab Suci, tetapi kepada orang-orang dahulu segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan " (Markus)
    4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian (Markus)
    4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak dinyatakan, dan tidak ada sesuatu rahasia Kitab Suci yang tidak tersingkap"(Markus)
    11:28 dan mereka bertanya kepada Yesus: "Dengan kuasa manakah Satria Piningit melakukan pemahaman baru Kitab Suci? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada Satria Piningit, sehingga Satria Piningit melakukan pemahaman baru Kitab Suci?"(Markus)
    12:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. (Markus)
    7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat agama yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."(Markus)
    13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu sebagai seorang Ahli Kitab Suci yang menerima pelajaran dari Allah, Satria Piningit itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan pemahaman firman yang baru dari yang lama dari perbendaharaan."(ALKITAB MATIUS)
    "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Satria Piningit itu jadi anugerah agamamu" (QS Al Maa'idah 5:3)
    "Itulah Satria Piningit, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenaran Satria Piningit." (QS Maryam' 19:34)
    "Sesungguhnya yang disisi Allah hanyalah Satria Piningit. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab Suci kecuali sesudah datang pengetahuan Satria Piningit kepada mereka, karena ada kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya."(QS Ali-Imran' 3:19)
    16:17 Tanda-tanda ini sertai orang-orang yang percaya: Mereka beritakanlah Kitab Suci demi nama Satria Piningit, mereka berbicara dalam bahasa pemahaman Kitab Suci yang baru bagi mereka, (Markus)

    ReplyDelete
  59. ass.wr wb ingin mengetahui temuan baru tentang Ratu adil silahkan buka di link,arrestivitas.blogspot.com atau tulis di google : lebak cawene sudah ditemukan oleh budak angon

    ReplyDelete
  60. Jamuan (Al-Mā’idah):15 – "Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan."
    ayat AlQuran untuk umat Islam masa lalu, Untuk umat Islam masa kini berbunyi:
    Jamuan (Al-Mā’idah):15 – "Hai Ahli Kitab Suci, sesungguhnya telah datang kepadamu Satria Piningit, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Kitab Suci yang tersembunyikan, dan banyak yang diterangkan. Sesungguhnya telah datang kepada Satria Piningit, cahaya dari Allah, agar menerangkan Kitab Suci."
    Hud:1 – Alif laam raa, Inilah Kitab Suci yang ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
    Hud:2 – agar kamu tidak sembah selain Allah. Sesungguhnya Satria Piningit adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu dari Allah
    (‘Ibrāhīm):9 – Belum sampaikah kepadamu berita orang-orang sebelum kamu kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang Satria Piningit kepada kamu dengan bukti nyata lalu kaHud:1 – Alif laam raa, Inilah Kitab yang ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
    Hud:2 – agar kamu tidak sembah selain Allah. Sesungguhnya Satria Piningit adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada Allahmu menutupkan tangan ke mulut, dan berkata: “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang Satria Piningit disuruh sampaikan (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang Satria Piningit sampaikan kepada kami ”.
    (An-Naĥl):62 – Dan kamu menetapkan bagi Satria Piningit apa yang kamu sendiri membencinya, dan lidah kamu mengucapkan dusta, yaitu bahwa sesungguhnya kamilah yang mendapat kebaikan! Tiadalah diragukan lagi bagi kamu, dan sesungguhnya kamu segera dimasukkan ke dalam apa yang kamu benci (yaitu doktrin palsu Satria Piningit !!)
    (Al-Fatĥ):21 – Dan yang lain yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan Satria Piningit. Dan adalah Satria Piningit kuasa atas segala sesuatu.
    (Al-Fatĥ):18 – Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepada Satria Piningit, maka Satria Piningit mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat.
    (Al-Baqarah):23 – Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada Satria Piningit hamba Kami, buatlah satu surat yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolongmu selain Satria Piningit, jika kamu orang-orang yang benar.
    Al-fath 1-2 : sesungguhnya Satria Piningit membukakan pintu kpd mu dgn pembukaan sempurna. Agar Allah memberikan ampunan atas dosa mu yg lalu dan yg akan datang, serta Satria Piningit sempurnakan nikmat atas mu dan membimbingmu ke jalan yg lurus.
    Yā-Sīn:83 – Maka Maha Suci yang di tangan Satria Piningit kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada Satria Piningit lah urusan kamu dikembalikan.

    ReplyDelete
  61. Jamuan (Al-Mā’idah):15 – “Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.”
    ayat AlQuran untuk umat Islam masa lalu, Untuk umat Islam masa kini berbunyi:
    Jamuan (Al-Mā’idah):15 – “Hai Ahli Kitab Suci, sesungguhnya telah datang kepadamu Satria Piningit, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Kitab Suci yang tersembunyikan, dan banyak yang diterangkan. Sesungguhnya telah datang kepada Satria Piningit, cahaya dari Allah, agar menerangkan Kitab Suci.”
    Hud:1 – Alif laam raa, Inilah Kitab Suci yang ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
    Hud:2 – agar kamu tidak sembah selain Allah. Sesungguhnya Satria Piningit adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu dari Allah
    (‘Ibrāhīm):9 – Belum sampaikah kepadamu berita orang-orang sebelum kamu kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang Satria Piningit kepada kamu dengan bukti nyata lalu kamu menutupkan tangan ke mulut, dan berkata: “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang Satria Piningit disuruh sampaikan (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang Satria Piningit sampaikan kepada kami ”
    Hud:1 – Alif laam raa, Inilah Kitab yang ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
    Hud:2 – agar kamu tidak sembah selain Allah. Sesungguhnya Satria Piningit adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu dari Allahmu
    (An-Naĥl):62 – Dan kamu menetapkan bagi Satria Piningit apa yang kamu sendiri membencinya, dan lidah kamu mengucapkan dusta, yaitu bahwa sesungguhnya kamilah yang mendapat kebaikan! Tiadalah diragukan lagi bagi kamu, dan sesungguhnya kamu segera dimasukkan ke dalam apa yang kamu benci (yaitu doktrin Satria Piningit !!)
    (Al-Fatĥ):21 – Dan yang lain yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan Satria Piningit. Dan adalah Satria Piningit kuasa atas segala sesuatu.
    (Al-Fatĥ):18 – Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepada Satria Piningit di bawah doktrin, maka Satria Piningit mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat.
    (Al-Baqarah):23 – Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada Satria Piningit hamba Kami, buatlah satu surat yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolongmu selain Satria Piningit, jika kamu orang-orang yang benar.
    Al-fath 1-2 : sesungguhnya Satria Piningit membukakan pintu kpd mu dgn pembukaan sempurna. Agar Allah memberikan ampunan atas dosa mu yg lalu dan yg akan datang, serta Satria Piningit sempurnakan nikmat atas mu dan membimbingmu ke jalan yg lurus.
    Yā-Sīn:83 – Maka Maha Suci yang di tangan Satria Piningit kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada Satria Piningit lah urusan kamu dikembalikan.

    ReplyDelete

  62. "apeparap pangeraning prang
    tan pokro anggoning nyandhang
    ning iya bisa nyembadani ruwet rentenging wong sakpirang-pirang
    sing padha nyembah reca ndhaplang,
    cina eling seh seh kalih pinaringan sabda hiya gidrang-gidrang"
    Berjuluk pangeran perang
    Berpakaian seadanya tapi bisa menyempurnakan lagi kristen menjadi kristen yang sempurna
    orang-orang buddhist sadar inilah yang jutaan tahun kelak akan lahirlagi sebagai Metteya Buddha
    Dari sikap takut menjadi berbondong-bondong menunggu perintah perang ratu adil

    "tumurune tirta brajamusti pisah kaya ngundhuh
    hiya siji iki kang bisa paring pituduh
    marang jarwane jangka kalaningsun"
    Air brajamusti mengalir kemana-mana ditubuhnya
    beginilah jika saya mengutus orang menjalankan ramalan saya

    "pendhak Sura nguntapa kumara
    kang wus katon nembus dosane
    kadhepake ngarsaning sang kuasa
    isih timur kaceluk wong tuwa
    paringane Gatotkaca sayuta"
    tiba suro habis semua dosanya
    masih muda tapi seperti sudah tua
    hartanya banyak sekali

    "nglurug tanpa bala
    yen menang tan ngasorake liyan
    hiya iku momongane kaki Sabdopalon
    sing wis adu wirang nanging kondhang"
    Menyerang orang ramai sendirian saja
    Saat menang tidak merendahkan musuhnya
    Itulah asuhannya Semar
    yang sudah diterpa masalah tapi akhirnya terkenal

    ___________________________________________

    "Ratu adil iku kanjeng Nabi Isa putrane betara indra kang pembayun,
    jumeneng ratu pinandhita tunjung putih semune pundak semungsang, kasbut
    sultan herucakra. Akedaton ing tengah-tengahing bumi mataram,
    kadherekake Sabda Palon lan Naya Genggong." ("Ratu adil itu Nabi
    Isa, bernama satria pinandhita satria piningit, berjuluk sultan
    herucakra, putranya Yahweh/Odin/Zeus/Indra paling sulung. Tinggal di
    yogyakarta saat ini, didampingi Semar dan Narada. 'Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: 'Semua malaikat Yahweh harus menyembah Dia.' - Ibr 1:6 Injil") - Jayabaya

    Kelahirankembali Wild Bill Hickock, Jesus (Caesarion/Ptolemy XV), Leonardo da Vinci, Solomon, Karna, Parikshit, Kian Santang, Damarwulan.

    ReplyDelete

Silakan meninggalkan komentar anda terhadap artikel ini